Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak T1 202008030 BAB II

(1)

5 A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar matematika

Prest asi belajar m erupakan salah sat u hal yang sangat pent ing yang diperlukan unt uk m enget ahui seberapa besar t ingkat keberhasilan sisw a dalam m engikut i kegiat an pem belajaran. Keberhasilan sisw a dalam m engikut i proses pem belajaran dapat t erw ujud apabila t ujuan dari pem belajaran yang diharapkan dapat t ercapai. Prest asi belajar sisw a di sekolah dit injau dari aspek akademik m erupakan kom ponen yang pent ing sebagai t olak ukur pert anggungjaw aban keberhasilan sisw a dalam m engikut kegiat an pem belajaran di sekolah. Prest asi belajar digunakan sebagai t olak ukur dalam keberhasilan belajar sisw a yang m erupakan perpaduan ant ara aspek penget ahuan, ket ram pilan dan sikap yang bersifat m endasar. Tu’u (2004) m enyat akan bahw a prest asi belajar m enjadi sasaran evaluasi bagi sisw a yang m eliput i sikap (ranah afekt if), penguasaan m at eri pelajaran(ranah kognitif) sert a kecakapan dan ket ram pilan (ranah psikom ot orik) yang dapat dit unjukkan m elalui nilai yang dilakukan oleh guru t erhadap t ugas sisw a set elah m engikut i ujianat au t es. Prest asi belajar m erupakan penilaian t erhadap sesuat u yang digunakan unt uk m enilai hasil pengajaran yang diberikan guru pada sisw a dalam w akt u t ert ent u (Purw ant o, 2001).

Arikunt o (2002) m endefinisikan Prest asi belajar adalah suat u penilaian yang dapat digunakan unt uk m enget ahui sejauhm ana t ingkat keberhasilan sisw a dalam m engikut i pelajaran yang diberikan oleh guru. Penilaian prest asi belajar sisw a biasanya dilakukan dengan m elalui t es prest asi belajar, hasil dari t es t ersebut dapat dilihat dalam dua kem ungkinan yait u t erdapat hasil belajar yang m em uaskan dan t idak m em uaskan. Pengert ian prest asi belajar juga dikem ukakan oleh Ham alik (2008) yait u hasil usaha yang dicapai oleh sisw a set elah m engikut i kegiat an belajar dan biasanya dapat m em pengaruhi perubahan t ingkah laku sisw a.

Rum usan prest asi belajar juga dikem ukakan oleh Suryabrat a (2002) prest asi belajar adalah kemam puan sisw a yang didapat dari proses belajar,


(2)

biasanya dinyat akan at au diw ujudkan dalam bentuk nilai rapor yang diperoleh dari hasil pengukuran.

M elihat dari berbagai pendapat t ent ang prest asi belajar, penelit ian ini m engacu dengan rum usan prest asi belajar yang dikem ukakan oleh Suryabrat a (2002), bahw a prest asi belajar mat em at ika adalah suat u kem am puan sisw a yang didapat set elah m engikut i kegiat an belajar m at em at ika di sekolah, biasanya dinyat akan dalam bent uk nilai rapor. Penilaian prest asi belajar sisw a dalam bent uk nilai rapor ini digunakan unt uk m elihat pencapaian prest asi sisw a t erm asuk dalam kat egori sangat t inggi, t inggi, cukup, rendah at au bahkan sangat rendah.

2. Faktor-faktor yang M empengaruhi Prestasi Belajar

Keberhasilan dalam m eraih prest asi belajar yang baik m erupakan hal yang diharapkan oleh sisw a. Tercapainya prest asi belajar yang baik t idak t erlepas dari adanya proses belajar sert a usaha yang sungguh-sungguh dari diri sisw a. Banyak fakt or yang m em pengaruhi prest asi belajar yang perlu diperhat ikan, sebab t idak sem ua hal yang dicit a-cit akan dapat t erw ujud. Seringkali sisw a yang m em punyai keinginan yang kuat unt uk m em peroleh prest asi yang diinginkan, nam un dalam kenyat aannya t idak sem ua prest asi yang diinginkan dapat t erw ujud. Fakt or yang m em pengaruhi prest asi belajar ant ara lain, fakt or int ernal yang berasal dari dalam diri sisw a dan fakt or ekst ernal yang berasal dari luar diri sisw a. Slam et o (2003) m engem ukakan bahw a t erdapat dua fakt or yang m em pengaruhi belajar diant aranya adalah fakt or Int ernal yang m eliput i fakt or Jasm aniah, Fakt or Psikologis, dan fakt or kelelahan sert a fakt or ekst ernal yang m eliput i fakt or keluarga dan lingkungan.

Baharuddin (2008) m em bedakan fakt or yang mem pengaruhi prest asi belajar menjadi dua yait u fakt or int ernal dan fakt or ekst ernal. Fakt or int ernal t erdiri dari fakt or fisiologis dan fakt or psikologis yang m eliput i kecerdasan sisw a, m ot ivasi, m inat , bakat ,dan sikap, sedangkan fakt or ekst ernal t erdiri dari lingkungan sosial berupa lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial m asyarakat dan lingkungan sosial keluarga sert a lingkungan nonsosial.

Fakt or-fakt or yang m em pengaruhi prest asi belajar juga dikem ukakan oleh Tu’u (2004) yait u t erdiri dari t ujuh fakt or yang m em pengaruhi prest asi belajar diant aranya adalah fakt or kecerdasan,


(3)

fakt or bakat , fakt or m inat dan perhat ian, fakt or m ot if, fakt or cara belajar, fakt or lingkungan keluarga, fakt or sekolah. Beberapa fakt or yang m em pengaruhi dalam pencapaian prest asi belajar sisw a adalah fakt or pola asuh orang t ua di rumah, karena pada hakikat nya sisw a t inggal bersam a orang t ua m ereka m asing-m asing. Keluarga m erupakan t em pat dim ana sisw a dapat m enghabiskan w akt unya set elah melakukan kegiat an belajar di sekolah. Keluarga juga m erupakan salah sat u pot ensi yang besar dan posit if yang berpengaruh t erhadap prest asi belajar sisw a.

M elihat dari berbagai pendapat t ent ang fakt or-fakt or yang m em pengaruhi prest asi belajar, penelitian ini m engacu dengan rum usan fakt or-fakt or yang mem pengaruhi prest asi belajar m enurut Slam et o (2003) yang t erdiri dari dua fakt or yang m em pengaruhi belajar diant aranya adalah fakt or Int ernal yang m eliput i fakt or Jasm aniah, fakt or Psikologis, dan fakt or kelelahan sert a fakt or ekst ernal yang m eliput i fakt or keluarga dan lingkungan. Fakt or ekt ernal yang m em pengaruhi prest asi belajar adalah keluarga. Keluarga m erupakan t em pat bagi orang t ua unt uk m em berikan pendidikan yang pert ama sebelum m ereka m em asuki pendidikan formal, t em pat dim ana orang t ua selalu m em berikan t eladan yang baik bagi sisw a-sisw a mereka. Berkat orang t ua a-sisw a dapat belajar m engenal angka dan belajar berhit ung unt uk pert am a kalinya.

3. Pola Asuh Orang Tua

Keluarga m erupakan t em pat pert am a bagi seorang sisw a unt uk m em peroleh pendidikan dan m engenal nilai-nilai m aupun perat uran yang harus diikut inya, sedangkan Orang t ua adalah orang pert am a dan ut am a dalam kehidupan seorang sisw a. Keadaan inilah yang m enjadi dasar bagi perkem bangan sisw a selanjut nya. Pola asuh yang t epat sangat diperlukan agar t um buh kem bangnya dapat opt im al. Keluarga m erupakan kelom pok sosial yang pert am a dim ana sisw a dapat berint eraksi. Pengaruh keluarga dalam pem bent ukan dan perkem bangan kecerdasan sert a kepribadian sangat besar art inya. Banyak fakt or dalam keluarga yang m em punyai peranan pent ing dalam penem pat an sisw a secara t epat sesuai kem am puannya. Perkem bangan sisw a akan berjalan dengan baik apabila orang t ua m enerapkan pola asuh yang sesuai kepada sisw a-sisw a mereka. Keadaan t ersebut sesuai dengan pendapat Dayakisni (1998) m enyat akan bahw a pola asuh adalah perlakuan dari orang t ua dalam rangka m em enuhi


(4)

kebut uhan, m em berikan perlindungan dan pendidikan sisw a dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh orang t ua akan m em berikan pengaruh yang besar t erhadap kehidupan sisw a. Apa saja yang t erjadi pada sisw a dim asa yang akan dat ang sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang t ua dim asa lalu.

Pengert ian pola asuh juga dikem ukakan oleh Gunarsa (1987) pola asuh orang t ua adalah cara orang t ua m endidik siswa sesuai dengan sifat dan pengalam an orang t ua dalam hubungannya ant ara orang t ua dengan sisw a. Sebagian besar orang t ua berharap agar sisw anya kelak dapat berhasil, t et api dalam kenyat aanya m asih banyak orang t ua yang bersikap salah dalam cara m engasuh siswa-sisw a mereka. Orang t ua beranggapan bahw a sikap m ereka sudah benar dan sisw a harus dapat m engikut i sikap apapun dari orang t ua m ereka. Sikap orang yang sepert i ini lam a kelam aan akan m enyebabkan kebiasaan dan m em bent uk pola kepribadian dalam cara pengasuhan. Orang t ua akan m enent ukan cara t ert ent u dalam m endidik sisw a sesuai dengan cara dan pengalaman m ereka m asing-m asing. Keadaan ini seringkali disebabkan oleh lat ar belakang orang t ua sendiri dan akan m em bent uk pola pengasuhan yang berbeda-beda pada m asing-m asing orang t ua, sedangkan Hurlock (1999) m enyat akan bahw a Pola asuh orang t ua adalah suat u met ode disiplin yang dit erapkan oleh orang t ua kepada sisw a.

Penelit ian ini m engacu dengan pengert ian pola asuh yang dikem ukakan oleh Hurlock (1999), yang m engat akan bahw a pola asuh orang t ua adalah suat u m et ode disiplin yang dit erapkan oleh orang t ua kepada sisw a. Tujuan dari pola asuh adalah mendidik sisw a unt uk m enyesuaikan diri t erhadap harapan sosial yang layak dan dapat dit erim a, sert a dapat m endisiplinkan sisw a, t ujuan dari disiplin adalah m em berit ahukan kepada sisw a t ent ang t indakan yang baik dan yang t idak baik, m endorong siswa unt uk berperilaku sesuai dengan ket ent uan yang ada. M em bant u sisw a agar m em iliki sikap t anggung jaw ab yang dilandasi dengan unsur kasih sayang, rasa am an dan perhat ian sesuai dengan lat ar belakang dan pengalam an orang t ua dalam m engasuh.

4. Tipe Pola asuh Orang Tua

Penanam an berbagai m acam nilai-nilai dan at uran orang t ua dipengaruhi oleh t ingkat pendidikan dan lat ar belakang orang t ua. Kebiasaan, pendidikan sert a pengalam an dalam pengasuhan yang


(5)

sebelum nya akan dit erim a oleh orang t ua yang cenderung akan m enjadi pola pengasuhan yang nant inya akan digunakan dalam m engasuh dan m endidik sisw anya. M engingat lat ar belakang kehidupan dan pengalam an orang t ua yang berbeda-beda ant ar orang t ua yang sat u dengan yang lain m aka dalam m asyarakat akan t erdapat berbagai m acam tipe pola pengasuhan orang t ua.

Hurlock ( 1999) berpendapat bahw a t erdapat t iga m acam pola asuh orang t ua diant aranya adalah pola asuh Ot orit er, Dem okrat is dan Perm isif. a. Pola Asuh ot orit er

Pola Asuh ot orit er mem punyai ciri-ciri adanya kont rol yang ket at dan kaku dari orang t ua. Sisw a harus ment aat i semua at uran dari orang t ua, selain it u siswa juga harus bert ingkah laku sesuai dengan yang dit et apkan oleh orang t ua. Orang t ua t idak m enghiraukan pendapat dan keinginan sisw a, orang t ua selalu m em usat kan perhat ian pada pengendalian secara ot orit er yang berupa hukum an fisik.

b. Pola Asuh Dem okrasi

Pola asuh Dem okrasi mem punyai ciri-ciri bahw a orang t ua selalu m em perhat ikan keinginan dan pendapat sisw a, selain it u orang t ua selalu m engadakan diskusi kepada sisw a ket ika m engam bil keput usan dan sisw a selalu m endapat kesem pat an unt uk m engem ukakan pendapat . Orang t ua t et ap m em bim bing dan m engont rol sisw a-sisw anya, yang bersifat m engarahkan agar sisw a dapat m enget ahui dan mengert i m engapa hal t ersebut boleh dilakukan at au t idak boleh dilakukan. Orang t ua dem okrasi t et ap m asih m em punyai keberanian unt uk m enegur sisw a apabila sisw a m elakukan hal yang kurang baik. Alasan orang t ua dalam hal ini adalah agar sisw a dapat belajar unt uk bert anggung jaw ab dalam hidup dan dapat m em ahami apa akibat-akibat dari keput usan yang diam bil sendiri. Kesim pulan dari pola asuh dem okrasi adalah pola asuh yang lebih m engut am akan diskusi dan kom unikasi dua arah ant ara orang t ua dengan sisw a t ent ang m asalah perat uran yang akan dibuat sert a adanya pengarahan dari orang t ua m engenai alasan-alasan dari perat uran yang akan diam bil.

c. Pola asuh Perm isif

Pola Asuh permisif m em punyai ciri-ciri t idak ada bim bingan m aupun at uran yang ket at dari orang t ua, t idak ada t unt ut an kepada sisw a,


(6)

t idak ada pengendalian at au kont rol dari orang t ua. Sisw a biasanya diberi kebebasan unt uk m em buat keput uisan sendiri. Orang t ua yang perm isif akan m em biarkan sisw a unt uk belajar sendiri unt uk berperilaku dalam lingkungan sosial. Tingkat pengaw asan orang t ua rendah, hal it u t erlihat dari t idak adanya hukum an kepada sisw a m eskipun sisw a m elanggar perat uran.

Baum rind dalam Sant rock (2002) m enyat akan bahw a ada t iga jenis pola asuh yait u pola asuh ot orit er,ot orit at if dan perm isif, kem udian ket iga jenis pola asuh t ersebut dit ransform asikan oleh m acobby dan m art in (2002) m enjadi em pat m acam yait u pola asuh ot orit er, pola asuh ot orit at if, pola asuh perm issive indulgent sert a pola asuh perm issive indefferent . a. Pola Asuh ot orit er ( Aut horit arian Parent ing)

Pola asuh Ot orit er m erupakan suat u gaya pengasuhan yang m em bat asi dan m enghukum sert a m em aksa sisw a untuk m engikut i arahan-arahan orang t ua dan m elakukan sem ua hal yang m enjadi kebijakan orang t ua. Orang t ua yang ot orit er m em beri bat as-bat as yang t egas kepada sisw a sert a t idak m em beri kesem pat an kepada sisw a unt uk berpendapat . Pola asuh Ot orit er m enerapkan t ingkat keket at an dan pengaw asan tinggi t erhadap sisw a. Sikap orang t ua keras dan bersifat m engont rol t anpa adanya kehangat an, ket erlibat an orang t ua t erhadap kehidupan sisw a sangat t inggi sert a adanya penerimaan yang rendah ant ara orang t ua kepada sisw a. Sisw a yang diasuh dengan pola asuh ini seringkali m engalami kecem asan, m emiliki kesulit an dalam m em ulai suat u kegiat an dan mem iliki ket ram pilan kom unikasi yang kurang baik.

b. Pola asuh Ot orit at if ( Aut horit at ive Parent ing)

Orang t ua yang m enerapkan pola asuh ini m enerapkan t ingkat keket at an dan pengaw asan yang t inggi dem ikian juga t ingkat penerim aan dan ket erlibat an orang t ua juga t inggi dalam kehidupan sisw a m ereka m enerapkan at uran-at uran dalam keluarga t et api t erbuka secara dem okrasi kepada sisw a t ent ang at uran-at uran yang dit et apkan. Pola asuh ini akan m endorong siswa unt uk belajar m andiri, t etapi orang t ua m asih m em iliki bat as-bat as pengendalian yang t egas m engenai t indakan sisw a. Orang t ua ot orit at if selalu mengadakan diskusi dan m usyaw arah kepada sisw a, sehingga di dalam pola pengasuhan ot oritat if t erlihat adanya hubungan yang harm onis dan penuh dengan kasih sayang ant ara orang t ua dengan sisw a. Sisw a yang m endapat kan pola asuh ini cenderung m am pu


(7)

m em pelajari dan menet apkan bat as-bat as yang dit et apkan orang t ua sehingga sisw a dapat m enyadari bahw a bat asan yang dit et apkan t ersebut sem at a-m at a karena kepedulian orang t ua kepada sisw a, dari keadaan t ersebut m enjadikan sisw a dapat belajar unt uk bert anggung jaw ab t erhadap sesuat u hal.

c. Pola Asuh Permissive-Indulgent

Pola asuh Permissive-Indulgent merupakan gaya pengasuhan dim ana orang t ua sangat t erlibat dalam kehidupan sisw a-sisw anya t et api hanya m enet apkan sedikit kont rol dan pengaw asan t erhadap sisw a. Orang t ua juga menerim a keput usan yang diam bil oleh sisw a. Orang t ua yang m enerapkan pola asuh ini menerapkan t ingkat ket erlibat an dan penerim aan yang t inggi t erhadap sem ua akt ifit as sisw a, t et api rendah dalam keket at an dan pengaw asan. Orang t ua yang m enerapkan t ipe pola asuh ini cenderung m enerim a dan m encint ai sisw a-sisw a m ereka, t et api t idak m enet apkan at uran-at uran yang kuat dalam keluarga. Orang t ua m enganggap kebebasan yang diberikan sebagai bagian dari perkem bangan sisw a, oleh karena it u orang t ua t idak m emiliki hak dalam m engont rol t ingkah laku sisw a karena m enganggap hal it u dapat m engganggu perkem bangan sisw a. Gaya pengasuhan sepert i ini akan m enghasilkan im kom pet ensi sosial pada diri sisw a, khususnya kendali diri dari diri sisw a.

d.Pola Asuh Permissive- indeffent

Pola asuh ot orit at if merupakan gaya pengasuhan dimana orang t ua sangat t erlibat dalam kehidupan sisw a. Tingkat keket at an dan pengaw asan rendah t erhadap sisw a dan m enerapkan t ingkat penerim aan dan ket erlibat an yang rendah t erhadap sisw a. Orang t ua hanya m em berikan sedikit perhat ian kepada sisw a sert a t idak m emberikan at uran dan pengaw asan yang kuat dalam kehidupan sisw a. Sisw a yang diasuh dengan pola asuh ini cenderung akan m enjadi sisw a yang kurang m emiliki kem am puan yang baik dalam set iap aspek perkem bangan.

M elihat dari t eori t ent ang t ipe-tipe pola asuh, penelit i ini mengacu dengan pendapat yang dikem ukakan oleh Baum rind yang m engat akan bahw a t ipe-t ipe pola asuh yang it u t erdiri dari em pat m acam ant ara lain pola asuh ot orit er, ot orit at if, perm issive Indulgent dan perm issive indiferrent .


(8)

5. Indikator Pola Asuh Orang Tua

Baum rind dalam Sant rock (2002) m engat akan bahw a t erdapat em pat indikat or pola asuh yang t erdiri dari t ingkat keket at an (St rict ness), Pengaw asan (Supervision), Penerim aan (Acept ance), dan Ket erlibat an (Involvem ent )

a. St rict ness yang berisi t ent ang seberapa jauh t ingkat keket at an dalam m em buat banyak perat uran yang m engat ur perilaku sisw a b. Supervision yang berisi t ent ang seberapa jauh t ingkat pengaw asan

orang t ua t erhadap perilaku dan akt ivit as sisw a

c. Acept ance yang berisi t ent ang seberapa jauh t ingkat penerim aan orang t ua t erhadap perilaku sisw a

d. Involvem ent yait u seberapa jauh t ingkat ket erlibat an orang t ua dalam kehidupan sisw a.

Tabel 2.1

karakt erist ik Pola asuh orang t ua

B. Penelitian yang Relevan

Riani (2011) dalam penelit iannya yang berjudul Hubungan Ant ara Pola asuh Orang Tua dan kem andirian Belajar dengan prest asi Belajar sisw a kelas V Sekolah Dasar Pada Gugus Yos Sudarso kecam at an Sidorejo

Acceptance & Involvement AI

Tinggi Strictness

&

Supervision

SS

Rendah Tinggi

Rendah

Pola Asuh Authoritative

Pola Asuh Authoritarian

Pola Asuh Permissive Indulgent

Pola Asuh Permissive Indifferent


(9)

Kot a Salat iga Sem est er II Tahun Ajaran 2010/ 2011 yang mendapat kan hasil bahw a t erdapat hubungan yang negat if dan signifikan ant ara pola asuh perm isif orang t ua dengan prest asi belajar dengan koefisien korelasi sebesar – 0,195 dengan signifikansi 5 %. Hasil dari penelit ian ini m enyat akan bahw a sem akin t inggi pola asuh perm isif orang t ua m aka prest asi belajar akan sem akin rendah dan sebaliknya sem akin rendah pola asuh perm issive indulgent orang t ua m aka prest asi belajar akan sem akin t inggi.

Penelit ian lain juga dikem ukakan oleh Nurw ati (2009) dengan judul penelit ian Hubungan ant ara int eraksi sosial sisw a dengan prest asi belajar sisw a m enem ukan hal yang sam a bahwa prest asi belajar dipengaruhi oleh pola asuh yang dit erapkan oleh orang t ua, sem akin Permissive Indulgent pola asuh yang dit erapkan oleh orang t ua m aka akan sem akin m enurun prest asi belajar sisw a.

Penelit ian yang dilakukan oleh Fent i (2011) m em peroleh hasil yang berbeda bahw a t idak ada hubungan ant ara pola asuh orang t ua dengan prest asi belajar m at em at ika, art inya bahw a penerapan pola asuh orang t ua t idak akan mem pengaruhi prest asi belajar m at em at ika sisw a. Keadaan ini berart i belum t ent u sem akin permissive indulgent pola asuh yang dit erapkan oleh orang t ua m aka prest asi belajar sisw a akan sem akin rendah dan sebaliknya.

C. Kerangka berfikir

Prest asi belajar t idak hanya dipengaruhi oleh fakt or int ernal yang m eliput i, fakt or fisiologis dan psikologis, t et api dipengaruhi juga oleh fakt or ekst ernal yang ant ara lain adalah fakt or lingkungan dan fakt or keluarga (Slam et o, 2003). Fakt or keluarga m encakup bagaim ana cara orang t ua m enanam kan pola asuh t ert ent u kepada anak-anak m ereka yang m eliput i bagaim ana cara orang t ua m em berikan pengaw asan, kont rol at au keket at an, ket erlibat an sert a penerim aan t erhadap sem ua akt ifit as anak. Berhasil baik at au t idaknya pendidikan di sekolah bergant ung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundam en at au dasar dari pendidikan anak selanjut nya. Hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga

m enent ukan pendidikan anak it u selanjut nya, baik di sekolah maupun dalam m asyarakat .


(10)

Keberhasilan orang t ua dalam m endidik sisw a t ergant ung bagaim ana gaya pengasuhan dari m asing-m asing orang t ua, gaya pengasuhan orang t ua t ergant ung dari cara orang t ua m enet ukan bat as-bat as m engenai t ingkat penerim aan, keket at an, ket erlias-bat an sert a pengaw asan orang t ua kepada sisw a. Baum rind dalam sant rock (2002) m enyat akan bahw a t erdapat em pat m acam pola asuh orang t ua diant aranya adalah Pola asuh Ot orit er, Ot orit at if, Permissive Indulgent dan Permissive Indifferent . Pola Asuh Permissive Indulgent m enerapkan t ingkat penerim aan dan ket erlibat an yang t inggi. Pengaw asan dan keket at an orang t ua rendah , hal ini t erlihat dari sikap orang t ua yang t idak pernah m em ant au belajar siswa, t idak pernah m enent ukan at uran dan batasan dalam pergaulan sisw a. Kurangnya Pengaw asan dan kont rol dari orang t ua t erut am a dalam hal belajar sisw a akan m em pengaruhi prest asi belajar sisw a.

Faktor Eksternal

Faktor Fisiologis

Faktor Psikologis

Faktor Keluarga

Faktor Lingkungan

Pola Asuh Authoritative

Pola Asuh Authoritarian

Pola Asuh Permissive Indulgent

Pola Asuh Permissive Indifferent

Prestasi belajar Faktor Internal


(11)

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian t eori dapat dirum uskan Hipot esis penelit ian yang akan dibukt ikan yait u sebagai berikut :

0 : Tidak ada hubungan negat if dan signifikan ant ara pola asuh Permissive Indulgent orang t ua t erhadap prest asi belajar m at em at ika sisw a kelas VIII SM P N 1 Ngablak

< 0 : Ada hubungan negat if dan signifikan ant ara pola asuh Permissive Indulgent orang t ua t erhadap prest asi belajar m at em at ika sisw a kelas VIII SM P N 1 Ngablak.


(1)

t idak ada pengendalian at au kont rol dari orang t ua. Sisw a biasanya diberi kebebasan unt uk m em buat keput uisan sendiri. Orang t ua yang perm isif akan m em biarkan sisw a unt uk belajar sendiri unt uk berperilaku dalam lingkungan sosial. Tingkat pengaw asan orang t ua rendah, hal it u t erlihat dari t idak adanya hukum an kepada sisw a m eskipun sisw a m elanggar perat uran.

Baum rind dalam Sant rock (2002) m enyat akan bahw a ada t iga jenis pola asuh yait u pola asuh ot orit er,ot orit at if dan perm isif, kem udian ket iga jenis pola asuh t ersebut dit ransform asikan oleh m acobby dan m art in (2002) m enjadi em pat m acam yait u pola asuh ot orit er, pola asuh ot orit at if, pola asuh perm issive indulgent sert a pola asuh perm issive indefferent . a. Pola Asuh ot orit er ( Aut horit arian Parent ing)

Pola asuh Ot orit er m erupakan suat u gaya pengasuhan yang m em bat asi dan m enghukum sert a m em aksa sisw a untuk m engikut i arahan-arahan orang t ua dan m elakukan sem ua hal yang m enjadi kebijakan orang t ua. Orang t ua yang ot orit er m em beri bat as-bat as yang t egas kepada sisw a sert a t idak m em beri kesem pat an kepada sisw a unt uk berpendapat . Pola asuh Ot orit er m enerapkan t ingkat keket at an dan pengaw asan tinggi t erhadap sisw a. Sikap orang t ua keras dan bersifat m engont rol t anpa adanya kehangat an, ket erlibat an orang t ua t erhadap kehidupan sisw a sangat t inggi sert a adanya penerimaan yang rendah ant ara orang t ua kepada sisw a. Sisw a yang diasuh dengan pola asuh ini seringkali m engalami kecem asan, m emiliki kesulit an dalam m em ulai suat u kegiat an dan mem iliki ket ram pilan kom unikasi yang kurang baik.

b. Pola asuh Ot orit at if ( Aut horit at ive Parent ing)

Orang t ua yang m enerapkan pola asuh ini m enerapkan t ingkat keket at an dan pengaw asan yang t inggi dem ikian juga t ingkat penerim aan dan ket erlibat an orang t ua juga t inggi dalam kehidupan sisw a m ereka m enerapkan at uran-at uran dalam keluarga t et api t erbuka secara dem okrasi kepada sisw a t ent ang at uran-at uran yang dit et apkan. Pola asuh ini akan m endorong siswa unt uk belajar m andiri, t etapi orang t ua m asih m em iliki bat as-bat as pengendalian yang t egas m engenai t indakan sisw a. Orang t ua ot orit at if selalu mengadakan diskusi dan m usyaw arah kepada sisw a, sehingga di dalam pola pengasuhan ot oritat if t erlihat adanya hubungan yang harm onis dan penuh dengan kasih sayang ant ara orang t ua dengan sisw a. Sisw a yang m endapat kan pola asuh ini cenderung m am pu


(2)

m em pelajari dan menet apkan bat as-bat as yang dit et apkan orang t ua sehingga sisw a dapat m enyadari bahw a bat asan yang dit et apkan t ersebut sem at a-m at a karena kepedulian orang t ua kepada sisw a, dari keadaan t ersebut m enjadikan sisw a dapat belajar unt uk bert anggung jaw ab t erhadap sesuat u hal.

c. Pola Asuh Permissive-Indulgent

Pola asuh Permissive-Indulgent merupakan gaya pengasuhan dim ana orang t ua sangat t erlibat dalam kehidupan sisw a-sisw anya t et api hanya m enet apkan sedikit kont rol dan pengaw asan t erhadap sisw a. Orang t ua juga menerim a keput usan yang diam bil oleh sisw a. Orang t ua yang m enerapkan pola asuh ini menerapkan t ingkat ket erlibat an dan penerim aan yang t inggi t erhadap sem ua akt ifit as sisw a, t et api rendah dalam keket at an dan pengaw asan. Orang t ua yang m enerapkan t ipe pola asuh ini cenderung m enerim a dan m encint ai sisw a-sisw a m ereka, t et api t idak m enet apkan at uran-at uran yang kuat dalam keluarga. Orang t ua m enganggap kebebasan yang diberikan sebagai bagian dari perkem bangan sisw a, oleh karena it u orang t ua t idak m emiliki hak dalam m engont rol t ingkah laku sisw a karena m enganggap hal it u dapat m engganggu perkem bangan sisw a. Gaya pengasuhan sepert i ini akan m enghasilkan im kom pet ensi sosial pada diri sisw a, khususnya kendali diri dari diri sisw a.

d.Pola Asuh Permissive- indeffent

Pola asuh ot orit at if merupakan gaya pengasuhan dimana orang t ua sangat t erlibat dalam kehidupan sisw a. Tingkat keket at an dan pengaw asan rendah t erhadap sisw a dan m enerapkan t ingkat penerim aan dan ket erlibat an yang rendah t erhadap sisw a. Orang t ua hanya m em berikan sedikit perhat ian kepada sisw a sert a t idak m emberikan at uran dan pengaw asan yang kuat dalam kehidupan sisw a. Sisw a yang diasuh dengan pola asuh ini cenderung akan m enjadi sisw a yang kurang m emiliki kem am puan yang baik dalam set iap aspek perkem bangan.

M elihat dari t eori t ent ang t ipe-tipe pola asuh, penelit i ini mengacu dengan pendapat yang dikem ukakan oleh Baum rind yang m engat akan bahw a t ipe-t ipe pola asuh yang it u t erdiri dari em pat m acam ant ara lain pola asuh ot orit er, ot orit at if, perm issive Indulgent dan perm issive indiferrent .


(3)

5. Indikator Pola Asuh Orang Tua

Baum rind dalam Sant rock (2002) m engat akan bahw a t erdapat em pat indikat or pola asuh yang t erdiri dari t ingkat keket at an (St rict ness), Pengaw asan (Supervision), Penerim aan (Acept ance), dan Ket erlibat an (Involvem ent )

a. St rict ness yang berisi t ent ang seberapa jauh t ingkat keket at an dalam m em buat banyak perat uran yang m engat ur perilaku sisw a b. Supervision yang berisi t ent ang seberapa jauh t ingkat pengaw asan

orang t ua t erhadap perilaku dan akt ivit as sisw a

c. Acept ance yang berisi t ent ang seberapa jauh t ingkat penerim aan orang t ua t erhadap perilaku sisw a

d. Involvem ent yait u seberapa jauh t ingkat ket erlibat an orang t ua dalam kehidupan sisw a.

Tabel 2.1

karakt erist ik Pola asuh orang t ua

B. Penelitian yang Relevan

Riani (2011) dalam penelit iannya yang berjudul Hubungan Ant ara Pola asuh Orang Tua dan kem andirian Belajar dengan prest asi Belajar sisw a kelas V Sekolah Dasar Pada Gugus Yos Sudarso kecam at an Sidorejo

Acceptance & Involvement

AI

Tinggi

Strictness &

Supervision SS

Rendah Tinggi

Rendah

Pola Asuh Authoritative

Pola Asuh Authoritarian

Pola Asuh

Permissive Indulgent

Pola Asuh Permissive Indifferent


(4)

Kot a Salat iga Sem est er II Tahun Ajaran 2010/ 2011 yang mendapat kan hasil bahw a t erdapat hubungan yang negat if dan signifikan ant ara pola asuh perm isif orang t ua dengan prest asi belajar dengan koefisien korelasi sebesar – 0,195 dengan signifikansi 5 %. Hasil dari penelit ian ini m enyat akan bahw a sem akin t inggi pola asuh perm isif orang t ua m aka prest asi belajar akan sem akin rendah dan sebaliknya sem akin rendah pola asuh perm issive indulgent orang t ua m aka prest asi belajar akan sem akin t inggi.

Penelit ian lain juga dikem ukakan oleh Nurw ati (2009) dengan judul penelit ian Hubungan ant ara int eraksi sosial sisw a dengan prest asi belajar sisw a m enem ukan hal yang sam a bahwa prest asi belajar dipengaruhi oleh pola asuh yang dit erapkan oleh orang t ua, sem akin Permissive Indulgent pola asuh yang dit erapkan oleh orang t ua m aka akan sem akin m enurun prest asi belajar sisw a.

Penelit ian yang dilakukan oleh Fent i (2011) m em peroleh hasil yang berbeda bahw a t idak ada hubungan ant ara pola asuh orang t ua dengan prest asi belajar m at em at ika, art inya bahw a penerapan pola asuh orang t ua t idak akan mem pengaruhi prest asi belajar m at em at ika sisw a. Keadaan ini berart i belum t ent u sem akin permissive indulgent pola asuh yang dit erapkan oleh orang t ua m aka prest asi belajar sisw a akan sem akin rendah dan sebaliknya.

C. Kerangka berfikir

Prest asi belajar t idak hanya dipengaruhi oleh fakt or int ernal yang m eliput i, fakt or fisiologis dan psikologis, t et api dipengaruhi juga oleh fakt or ekst ernal yang ant ara lain adalah fakt or lingkungan dan fakt or keluarga (Slam et o, 2003). Fakt or keluarga m encakup bagaim ana cara orang t ua m enanam kan pola asuh t ert ent u kepada anak-anak m ereka yang m eliput i bagaim ana cara orang t ua m em berikan pengaw asan, kont rol at au keket at an, ket erlibat an sert a penerim aan t erhadap sem ua akt ifit as anak. Berhasil baik at au t idaknya pendidikan di sekolah bergant ung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundam en at au dasar dari pendidikan anak selanjut nya. Hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga

m enent ukan pendidikan anak it u selanjut nya, baik di sekolah maupun dalam m asyarakat .


(5)

Keberhasilan orang t ua dalam m endidik sisw a t ergant ung bagaim ana gaya pengasuhan dari m asing-m asing orang t ua, gaya pengasuhan orang t ua t ergant ung dari cara orang t ua m enet ukan bat as-bat as m engenai t ingkat penerim aan, keket at an, ket erlias-bat an sert a pengaw asan orang t ua kepada sisw a. Baum rind dalam sant rock (2002) m enyat akan bahw a t erdapat em pat m acam pola asuh orang t ua diant aranya adalah Pola asuh Ot orit er, Ot orit at if, Permissive Indulgent dan Permissive Indifferent . Pola Asuh Permissive Indulgent m enerapkan t ingkat penerim aan dan ket erlibat an yang t inggi. Pengaw asan dan keket at an orang t ua rendah , hal ini t erlihat dari sikap orang t ua yang t idak pernah m em ant au belajar siswa, t idak pernah m enent ukan at uran dan batasan dalam pergaulan sisw a. Kurangnya Pengaw asan dan kont rol dari orang t ua t erut am a dalam hal belajar sisw a akan m em pengaruhi prest asi belajar sisw a.

Faktor Eksternal

Faktor Fisiologis

Faktor Psikologis

Faktor Keluarga

Faktor Lingkungan

Pola Asuh Authoritative

Pola Asuh Authoritarian

Pola Asuh Permissive Indulgent

Pola Asuh Permissive Indifferent

Prestasi belajar Faktor Internal


(6)

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian t eori dapat dirum uskan Hipot esis penelit ian yang akan dibukt ikan yait u sebagai berikut :

0 : Tidak ada hubungan negat if dan signifikan ant ara pola asuh Permissive Indulgent orang t ua t erhadap prest asi belajar m at em at ika sisw a kelas VIII SM P N 1 Ngablak

< 0 : Ada hubungan negat if dan signifikan ant ara pola asuh Permissive Indulgent orang t ua t erhadap prest asi belajar m at em at ika sisw a kelas VIII SM P N 1 Ngablak.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA N 1 Salatiga Kelas XI T1 202009085 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA N 1 Salatiga Kelas XI T1 202009085 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Asuh Permisif Orang Tua Siswa dengan Kreativitas Siswa Kelas VIII SMP N 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 T1 132009026 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 T1 132008042 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak T1 202008030 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak T1 202008030 BAB IV

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak T1 202008030 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak

0 0 47

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Andong

0 0 1