Tujuan Ground Handling Ruang Lingkup Ground Handling Paspor

16

BAB IV SISTEM PELAYANAN GROUND HANDLING PT. JAS KUALANAMU

INTERNATIONAL AIRPORT 4.1 Pengertian Ground Handling Ground Handling” berasal dari kata “Ground” dan “Handling”. Ground artinya darat atau di darat, yang dalam hal ini di Bandara Airport.Handling berasal dari kata Hand atau Handle yang artinya tangan atau tangani. To Handle berarti Menangani, Melakukan suatu pekerrjaan tertentu dengan dengan penuh kesadaran. Handling berarti Penanganan atau pelayanan Service ot To Service, sehingga pada banyak kesempatan, kita sering menjumpai pemakaian kata “Ground Service”. Dan dalam banyak kasus. Kita juga sering menemukan kata “Ground Operation”, Baik “Ground Handling”, “Ground Service”, “Ground Operation” maupun “Airport Service”, pada dasarnya mengandung maksud dan pengertian yang sama, yaitu merujuk kepada “Suatu aktifitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat di darat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di Bandara, untuk keberangkatan Departure maupun untuk kedatangan atau ketibaan Arrival”. Secara sederhana “Ground Handling” atau “Tata Operasi Darat” adalah pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan pesawat di Apron, penanganan penumpang dan bagasinya di terminal dan kargo serta pos di cargoarea

4.2 Tujuan Ground Handling

Ground Handling mempunyai tujuan, yakni: 1. Flight Safety. 2. On Time Perfomance. 3. Costumer Satisfaction. 4. Reliability. 17

4.3 Ruang Lingkup Ground Handling

Ruang lingkup atau batasan pekerjaan Ground Handling, yaitu pada fase atau tahap : 1. Pre-Flight Kegiatan penanganan terhadap penumpang berikut bagasinya dan kargo serta pos dan pesawat sebelum keberangkatan di Bandara asalOrigin Station 2. Post Flight Kegiatan penanganan terhadap penumpang beserta bagasinya dan kargo serta pos dan pesawat setelah penerbangan di Bandara tujuanDestination atau dengan kata lain penanganan penumpang dan pesawat selama berada di Bandara. Secara teknis operasional, aktifitas “Ground Handling” dimulai pada saat pesawat “ taxi” Parking Stand, mesin pesawat sudah dimatikan, roda pesawat sudah diganjal Block On dan pintu pesawat sudah dibuka Open The Door dan para penumpang sudah dipersilahkanuntuk turun atau keluar dari pesawat, maka pada saat itu para staff udara sudah memiliki kewenangan untuk mengambil alih pekerjaan dari “Pilot In Command PIC” beserta cabin crew-nya. Dengan demikian, fase ini kita namakan “Arrival Handling”.Dan sebaliknya, kegiatan atau pekerjaan orang-orang darat berakhir ketika pesawat siap-siap untuk lepas landas, yaitu pada saat pintu pesawat ditutup, mesin dihidupkan dan ganjal roda pesawat sudah dilepas Block Off. Tanggung jawab pada fase ini In-Flight berada di tangan “Pilot In Command” beserta para awak kabinnya. Fase ini dikenal dengan istilah “Departure Handling”.

4.4 Passenger Handling

Passenger Handling adalah suatu tata cara atau proses dalam menangani atau melayani penumpang di suatu penerbangan mulai dari proses dalam menangani atau melayani 18 penumpang di suatu penerbangan mulai dari proses reservasi atau pemesanan tempat hingga penumpang tiba di tempat tujuan. Dimana menrut F.X Widadi rangkaian tata laksana penanganan atau pelayanan penumpang dapat diuraikan berdasarkan urutan berikut : 1. Reservation yaitu proses pemesanan tempat. 2. Fare calculation yaitu sistem penghitungan tarif. 3. Ticketing yaitu proses pembuatan dan penjualan tiket 4. Departure yaitu proses pelayanan keberangkatan penumpang di Bandara Udara. 5. Inflight Service yaitu proses pelayanan penumpang selama di perjalanandi dalam Pesawat. 6. TransitTransfer yaitu proses pelayanan penumpang di kota persinggahan. 7. Arrival yaitu proses penanganan penumpang di Bandar udara kota tujuan. Pembahasan tentang pelayanan penumpang passenger handling pada intinya ada dua yaitu: 1. Pelayanan pada saat keberangkatan Departure section. 2. Pelayanan pada saat kedatangan Arrival section. Syarat pengangkutan penumpang beserta bagasi yang dibawa telah diatur dalam konvensi warsawa, tertuang dalam bentuk naskah the IATA General Condition of Carriage. Condition of Contract adalah naskah kontrak antara penumpang dengan perusahaan penerbangan, naskah ini tercantum di dalam semua tiket penerbangan komersial Internasional dan ini hanya berlaku untuk penerbangan Internasional. Sementara itu, untuk penerbangan domestik berlaku peraturan tersendiri sesuai dengan kebijakan negara bersangkutan. 4.4.1 Proses Check-in Check-in adalah suatu proses kegiatan penanganan dan pelayanan penumpang yang akan melakukan penumpang di Bandar udara untuk mendapatkan nomor tempat duduk di dalam pesawat. Check-in adalah hal pertama yang dilakukan penumpang ketika di Bandar 19 udara yang merupakan proses bagi calon penumpang yang akan berangkat ketujuan sebelum naik ke pesawat. Chek-in counter dibuka dua jam sebelum keberangkatan pesawat. Prosedur chek-in penumpang yang diberikan oleh PT. JAS : 1. Menyapa dengan sopan dan senyum kepada penumpang yang datang dengan selamat pagisiangsoremalam. 2. Memeriksa tiket dan tujuan penumpang yang akan berangkat. 3. Memeriksa tanggal keberangkatan dan status pemesanan. 4. Memeriksa kelas dan harga jenis tiket anak-anak, dewasa atau bayi. 5. Selanjutnya petugas memasuki tahap pemeriksaan penumpang travel documents. a. Last Minute Change LMC Adalah penumpang yang datang ketika check-in counter sudah tutup atau penumpang yang diterima pada saat-saat terakhir. Sebelum menerima penumpang tersebut sebagai LMC, maka perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini : 1. Calon penumpang tidak membawa koperbagasi, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan karena masih harus memasukkan ke perut pesawat. 2. Calon penumpang masih cukup mempunyai waktu untuk mengurus imigrasi dan berjalan menuju ke pesawat. 3. Masih ada persediaan makanan di pesawat untuk calon penumpang tersebut. b. Upgradingdowngrading Adalah pemeberian kelas yang lebih tinggi atau kelas yang lebih rendah kepada penumpang apabila pesawat kelebihan penumpang overbook, misalnya di kelas ekonomi, penumpang ekonomi bisa dinaikan upgrading ke kelas bisnis lebih tinggi. Tetapi bisa juga 20 penumpang diturunkan kelasnya downgrading, misalnya dari kelas bisnis ke kelas ekonomi. Apabila hal ini terjadi maka penumpang akan diberi penggantian harga selisih kelas. c. Inadmissable and depeortee passenger Adalah penumpang yang ditolak memasuki suatu negara sewaktu mendarat di lapangan terbang. Bisa juga terjadi di bagian keimigrasian penumpang ditolak memasuki negara tersebut, dengan alasan : 1. Dokumen perjalanan tidak lengkap, misalnya : passpor habis masa berlakunya, tidak ada visa, paspor palsu, tidak mempunyai cukup dana, dan sebaginya. 2. Terkena daftar hitam, misalnya : teroris, kriminal, pembawa penyakit berbahaya dan menular. 3. Alasan politik. Cara mengangai inadmissable passenger : 1. Memeriksa asal penerbangan penumpang. 2. Mencocokan namanya dengan daftar penumpang. 3. Mencatat nama, kebangasaan, nomor passpor penumpang yang ditolak dari bagian imigrasi tersebut. 4. Menyiapkan bagasinya. 5. Mengembalikan ke negara asal atau negara ketiga dengan kesempatan penerbangan pertama. 6. Mengantar penumpang tersebut ke ruang tunggu keberangkatan. 7. Menyerahkan passpor penumpang kepada pramugarapramugari cabin crew dalam amplop tertutup. 8. Mengirim telex ke Bandara tujuan tentang penumpang tersebut.

4.4.2 Penanganan Dokumen Penumpang Travel Documents

21 Travel Documents adalah semua surat-surat yang dikeluarkan oleh instansi tertentu yang dapat digunakan untuk kemudahan dan diperlukan dalam suatu perjalanan berdasarkan peraturan yang berlaku di negara keberangkatan, negara yang dilaluinegara transit, maupun negara tujuan. Berikut ini adalah beberapa surat-surat yang diperlukan ketika akan melakukan perjalanan keluar negeri :

a. Paspor

paspor adalah suatu dokumen resmi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah bagi warga negaranya atau orang asing yang tidak memliki status kewarganegaraan, namun berdomisili di negara dimana paspor itu dikeluarkan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan paspor : • Memeriksa apakah nama yang tertera di paspor sama dengan yang tertera di tiket. • Foto pemegang paspor sama dengan yang membawa pasporpemilik. • Masa berlaku paspor untuk negara yang di tuju. • Paspor dalam keadaan baik, tidak robek atau halaman yang hilang. • Tanda tangan dan cap instansi yang mengeluarkan paspor.

b. Visa