21
Travel Documents adalah semua surat-surat yang dikeluarkan oleh instansi tertentu yang dapat digunakan untuk kemudahan dan diperlukan dalam suatu perjalanan berdasarkan
peraturan yang berlaku di negara keberangkatan, negara yang dilaluinegara transit, maupun negara tujuan.
Berikut ini adalah beberapa surat-surat yang diperlukan ketika akan melakukan perjalanan keluar negeri :
a. Paspor
paspor adalah suatu dokumen resmi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah bagi warga negaranya atau orang asing yang tidak memliki status kewarganegaraan, namun
berdomisili di negara dimana paspor itu dikeluarkan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan paspor :
• Memeriksa apakah nama yang tertera di paspor sama dengan yang tertera di
tiket. •
Foto pemegang paspor sama dengan yang membawa pasporpemilik. •
Masa berlaku paspor untuk negara yang di tuju. •
Paspor dalam keadaan baik, tidak robek atau halaman yang hilang. •
Tanda tangan dan cap instansi yang mengeluarkan paspor.
b. Visa
Visa adalah surta izin untuk mengunjungi atau memasuki suatu negara yang diberikan oleh kedutaan negara tersebut atau yang mewakilinya dimana asal dari orang yang memohon
visa tersebut. Bentuknya adalah cap saja pada lembaran paspor, distempel, ditanda tangani oleh DUBESKONSUL negara tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan visa adalah : •
Periksa apakah visa untuk negara tujuan sudah ada.
22
•
Masa berlaku visa.
•
Jenis visa yang disesuaikan dengan sifat dari perjalanan. c. Surat Keterangan Kesehatan Internasional International Health Certificate
Hal-hal yang diperhatikan petugas dalam pemeriksaan surat keterangan kesehatan adalah :
• Kalau memenag negara yang dituju memerlukan surat kesehatan, maka surat
kesehatan terssebut harus masih berlaku. •
Harus ditulis dalam bahasa inggris atau perancis. •
Ada cap dan tanda tangan dokter yang memberikan vaksi nasi. •
Surat keterangan kesehatan internasional harus dikeluarkan oleh badan yang telah disetujui oleh WHO.
• Tanggal, bulan dan tahun vaksi nasi harus ditulis dengan huruf bukan angka.
d. Exit Permite
Adalah izin bertolak yang sah dan berlaku, yang diberikan oleh dan atas nama pemerintah bagi warga negaranya atau warga negara asing untuk meninggalkan negara dimana
ia tinggalberdomisili. Bentuk dari exit permite ini adalah cap yang diterakan kedalam passpor
bersangkutanpenumpang. Yang harus diperhatikan oleh petugas dalam hal ini : •
Masa berlaku exit permite, dimana masa berlakunya enam bulan sejak tanggal diberikan oleh dan atas nama pemerintah.
23
4.4.3 Penangan Bagasi Penumpang
Bagasi adalah barang yang dibawa penumpang pada waktu penerbangan yang isinya berupa barang-barang milik pribadi untuk keperluan sehari-hari yang dibutuhkan selama
perjalanan. Hal-hal yang menyangkut bagasi adalah :
1. Checked baggage atau bagasi yang dilaporkan dan dimasukkan melalui check-
in yang berisi barang-barang milik pribadi.
2. Uncheck baggage atau barang bawaan yang dibawa bersama penumpang
kedalam pesawat cabin dengan batas tertentu. Berdasarkan peraturan IATA International Air Transport Association free articles atau barang-barang
yang boleh di bawa masuk ke dalam kabin adalah :
•
Tas tangan wanita, buku bacaan saku, dompet.
•
Payung atau tongkat untuk jalan.
•
Baju tebal atau selimut.
•
Makanan bayi untuk persediaan selama penerbangan.
•
Kamera kecil atau teropong.
3. Unaccompained Baggage atau bagasi yang dikirim melalui kargo. Batas berat bagasi yang dibebaskan dari biaya disesuaikan dengan kelas tiket,
misalnya untuk kelas bisnis 40 kg, sedangkan kelas ekonomi 20 kg per penumpang. Apabila melebihi batas tersebut maka akan dikenakan biaya tambahan
yang disebut excess baggage atau biaya kelebihan berat bagasi dimana setiap kelebihan 1 kg dikenakan biaya sebesar 1 dari harga tiket satu jalan.
4.4.4 Penanganan Boarding
24
Apabila penumpang check-in, petugas akan memberikan Boarding Card dapat memasuki pesawat. Pada saat boarding, penumpang yang akan berangkat akan diperiksa
kembali dengan memberikan boarding pass kepada petugas dan petugas akan merobek separuh dari boarding card tersebut untuk pertinggal bagi petugas sehingga memudahkan
petugas untuk mengecek kembali jumlah penumpang yang telah check-in, jika jumlahnya telah selesai maka dapat segera diberangkatkan.
Sebelum melakukan proses boarding, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh petugas, yaitu :
1. Petugas pasasi memeriksa posisi atau letak parkir pesawat sehingga calon
penumpang lebih mudah untuk boarding. 2.
Melaporkan ke bagian penerangan agar boarding dapat segera dilakukan. 3.
Petugas mempersiapkan daftar lampiran penumpang yang berisikan nama- nama penumpang agar tidak terjadi kekeliruan.
4. Petugas memeriksa berita telex yang tiba mengenai penerbangan yang
dimaksud. 5.
Petugas harus menghindari dari daerah yang berbahaya seperti daerah basah di Apron, baling-baling pesawat, semburan pesawat, dan lalu lintas perlengkapan
bandara. 6.
Mempersiapkan makanan catering sesuai dengan jumlah penumpang yang akan berangkat.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh petugas pasasi agar proses boarding dapat berjalan dengan baik dan lancar :
a. Menentukan urutan boarding penumpang dengan cara : •
Terlebih dahulu menaikkan penumpang yang memerlukan penanganan khusu apabila ada.
25
• Menaikkan penumpang kelas ekonomi.
• Menaikkan penumpang kelas bisnis.
b. Mempersiapkan sarana transportasi bagi penumpang menuju pesawat •
Memberitahukan kepada penumpang khusus untuk naik terlebih dahulu ke dalam bus.
• Menyediakan sebuah khusus untuk penumpang kelas bisnis.
• Petugas pasasi yang bersama dalam bus harus dapat memastikan bahwa semua
penumpang sudah naik ke dalam bus dan penumpang tidak berdesakan. •
Petugas juga harus menjaga agar semua penumpang berada dalam bus sebelum memberi isyarat dalam menutup bus.
4.4.5 Penanganan Kedatangan Penumpang
Petugas dibagian kedatangan pesawatpenumpang haruslah mengetahui waktu kedatangan pesawat sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan
kepada penumpang yang datang. Dalam memberikan pelayanan tersebut maka yang harus dipersiapkan oleh petugas
Ground Handling adalah : a.
Petugas harus mengetahui apakah ada penumpang yang transit yaitu penumpang yang pindah pesawat untuk menuju ke kotanegara lain atau
penumpang yang turun di bandara tersebut. b.
Memeriksa ciri-ciri penumpang khusus yang akan turun. c.
Memeriksa kedatangan dan parkir pesawat. d.
Memastikan jumlah petugas yang ditetapkan untuk menangani penumpang khusus.
26
e. Untuk masalah pemakaian bus di terminal, pastikan bahwa bus-bus tersebut
tersedia untuk penumpang yang akan tiba. Setelah persiapan tersebut selesai, maka hal lain yang harus dilakukan dalam
penanganan penumpang saat kedatangan, yaitu : a.
Penumpang yang melakukan transit singgah akan diberikan kartu singgah transit card dan petugas perusahaan penerbangan akan segera membantu
dalam pengurusan yang berhubungan dengan tempat duduk, bagasi, dan lain sebagainya.
b. Menyambut dan menuntun penumpang tersebut menuju ke ruang kedatangan.
c. Memberikan bantuan kepada ibu bersama bayi dan anak kecil serta penumpang
yang memerlukan penanganan khusus. d.
Memberikan bantuan dalam pengurusan imigrasi kepada penumpang yang belum mengerti prosedur keimigrasian.
4.4.6 Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Penanganan Khusus
Dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpang, perusahaan penerbangan menerapkan suatu sistem penanganan yang manusiawi kepada berbagai
penumpang. Pelayanan secara khusus bagi penumpang dalam dunia penerbangan dikenal dengan isitilah special handling. Dalam memberikan pelayanan pada penumpang ini, petugas
harus memberikan pelayanan atas permintaan khusus dari penumpang tersebut dengan penyediaan fasilitas yang diperlukan oleh penumpang, penumpang yang memerlukan
penanganan khusus adalah :
Penumpang cacattidak mampu Handicappet Passenger
27
Penumpang cacattidak mampu adalah penumpang yang menurut analisa medis, secara fisik atau mental memerlukan bantuan khusus. Penumpang
yang memerlukan bantuan khusus adalah penumpang yang memerlukan kursi roda.
Jenis kursi roda berbeda-beda, yaitu : a.
WCHCWheelchair cabin : Penumpang yang memerlukan kursi roda
sewaktu didalam cabin, tentu saja dia juga tidak dapat naikturun pesawat.
b. WCHRWheelchair
: Penumpang dapat naikturun pesawat, tetapi
tidak mampu berjalan terlalu jauh.
c. WCHS
: Penumpang tidak dapat naikturun pesawat
menggunakan tangga atau step, tapi mampu berjalan di cabin.
Penumpang yang digolongkan dalam Handicappet Passenger adalah : a.
Yang memerlukan ambulan. b.
Penumpang buta. c.
Penumpang tuli. d.
Penumpang bisu. e.
Penumpang yang lumpuh. Penanganan yang diberikan kepada penumpang yang cacat atau tidak
mampu meliputi : 1.
Setiap penumpang yang memerlukan kursi roda melaporkannya kepada petugas pasasi pada waktu check-in.
2. Menyediakan kursi roda pada penumpang dengan segera serta
meliohat kondisi penumpang tersebut. 3.
Khusus untuk penerbangan Internasional membawa penumpang tersebut ke ruangan fiskal dan imigrasi.
28
4. Memberikan bantuan kepada penumpang dalam hal fiskal dan
passport stamping. 5.
Segera setelah boarding announcement, penumpang yang menggunakan kursi roda akan dibantu oleh petugas pasasi untuk
boarding pesawat. 6.
Pada saat terik matahari dan hujan, petugas pasasi akan membantu penumpang yang menggunakan kursi roda dengan memayungi
penumpang tersebut menuju pesawat dan menuntun penumpang tersebut menuju tempat duduk yang telah disediakan.
4.4.7 Penumpang Lanjut Usia Elderly Passenger
Penumpang lanjut usia adalah penumpang yang karena usianya sudah lanjut sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan seperti penumpang lain pada umumnya. Penumpang yang
lanjut usia yang memerlukan kursi roda dianggap tidak mampu untuk berjalan cepat tidak digolongkan kedalam penumpang cacat.
4.4.8 Orang Yang Sakit Dan Memerlukan Tempat BerbaringTandu Strecher Case
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penumpang ini agar dapat melakukan penerbangan, yaitu :
a. Harus memiliki surat keterangan dari dokter bahwa dia bisa untuk naik
pesawat terbang sampai ke tujuan.
b. Harus ada persetujuan dari dokter perusahaan penerbangan yang bersangkutan.
c. Biaya tempat berbaring di pesawat biasanya tiga kali harga tiket normal
dimana penumpang naik.
d. Harus ada yang menenmani penumpang dokter pribadinya.
4.4.9 Penumpang Buta Dengan Anjing Penuntunya Seeing Eye Dog
Penanganan yang harus diberikan kepada penumpang ini adalah :
29
a. Orang buta dengan anjingnya harus berangkat dengan kelas satu.
b. Mulut anjing itu harus brongsong.
c. Harus memiliki alas yang menyerap air.
d. Semua peraturan pemerintah untuk membawa anjing harus di taati.
e. Hanya satu anjing penuntun orang buta yang di perkenankan untuk setiap
penerbangan. f.
Penumpang buta yang membawa anjing penuntun harus diberangkatkan lebih dahulu dari penumpang lainnya.
4.4.10 Ibu Yang Sedang Mengandung Expectant Mother
Ibu yang sedang mengandung dalam keadaan sehat diperbolehkan terbang sampai minggu ke-35, dengan syarat : harus ada surat keterangan dari dokter, yang menyatakan
bahwa ibu tersebut diperkirakan akan melahirkan paling cepat 5 minggu lagi, dan ibu dalam keadaan sehat dan kuat untuk terbang sampai tujuan.
4.4.11 Penumpang Orang Penting VIP
Yang dimaksud VIP antara lain : Presiden, Perdana Menteri, Menteri, Duta Besar, Gubernur, Kepala Staff Angkatan Bersenjata Dalam, TugasDinas, dan sebagainya. Untuk
VIP, penanganan yang dilakukan oleh petugas adalah : a.
Penumpang tersebut akan langsung melalui pintu VIP.
b. Semua urusan check-in diurus oleh petugas, dia cukup menunggu di VIP
room atau ruang tunggu VIP yang telah disediakan.
c. Memberitahukan dengan telex ke Bandara berikutnya yang akan disinggahi
oleh pesawat tersebut. 4.4.12 Anak Kecil Yang Berpergian Sendiri Unnacompained MinorUM
30
Yang dimaksud disini adalah anak yang berumur 7-12 tahun dan tidak ditemani oleh saudaranya atau penumpang lain yang sudah berumur 18 tahun. Yang perlu diperhatikan
petugas adalah : a.
Harus ada pemesanan tempat terlebih dahulu.
b. UM yang bisu dan tuli tidak boleh diterima.
c. Perusahaan penerbangan hanya bertanggung jawab pada UM dari bandara dia
berangkatkan sampai di bandara yang ia tuju. 4.5 Cargo Handling
Cargo adalah semua barang yang dikirim melalui udara pesawat terbang, laut kapal atau darat truk kontainer untuk diperdagangkan, baik antar wilayah atau kota di dalam negeri
maupun antar negara Internasional yang dikenal dengan istilah ekspor-impor. Apapun jenisnya, semua barang kiriman kecuali benda-benda pos dan bagasi penumpang baik yang
diperdagangkan ekspor-impor maupun untuk keperluan lainnya non komersial dikategorikan sebagai kargo.
Pengertian kargo menurut IATA 2005 adalah semua barang yang diangkut atau yang akan diangkut dengan pesawat udara dengan menggunakan Air Way BillSMU tetapi tidak
termasuk pos atau barang lain yang dimuat dalam perjanjian konvensi pos internasional dan bagasi yang disertai tiket penumpang atau check baggage. Perkembangan pengiriman barang
via udara ataupun laut yang lebih dikenal dengan sebutan Cargo. Tambahan terminologi Cargo menurut Standart Operation Procedure Cargo Handling
PT. JAS 2004:27 antara lain: a.
Storage adalah proses penemptan kargo di dalam gudang sesuai dengan sifat dan jenis dan masing-masing barang tersebut menunggu proses build up untuk
di berangkatkan.
31
b. Rebuild Up adalah proses penempatan cargo di dalam ULD pallet,kontainer
atau gerobak atau cart sesuai dengan SOP masing-masing. c.
ULD Unit Load Device adalah semua tipe pallet, kontainer yang digunakan sebagai alat untuk mempermudah pengiriman barang walaupun tidak semua
pesawat bisa dimuati oleh kontainer. d.
Cargo Delivery atau Cargo Movement adalah proses pemindahan cargo dari warehouse atau storage ke area shipside atau antar rampside.
e. Unloading adalah proses menurunkan atau membongkar cargo dari pesawat
untuk selanjutnya di letakkan di rampside atau dibawa ke gudang sebagai transit cargo atau inbound cargo.
f. Cargo Manifestadalah daftar muatan angkutan yang berisi jumlah koli, berat,
jenis komoditi dan tujuan sesuai dengan yang tertera di SMU atau AWB. g.
B.C 1.2 adalah dokumen Bea dan Cukai yang digunakan sebagai pelindung barang import atau transit yang diangkut lanjut melalui daerah pabean
domestik. h.
Berak Down adalah proses pembongkaran atau penurunan cargo dari ULD atau cart yang di sesuaikan dengan manifest atau AWB dan SMU untuk mengecek
kesesuaian jumlah koli, berat, jenis isi. i.
PEB Pemberitahuan Ekspor Barang adalah dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor yang dibuat sesuai BC 3.0 yang dapat
berupa tulisan di atas formulir atau pesan elektronik EDI. j.
DPEB Daftar Pemberitahuan Barang Ekspor adalah daftar muatan barang ekspor yang digunakan untuk memberitahukan barang ekspor yang diangkut
lanjut atau barang ekspor yang diangkut terus pada saat kedatangan sarana pengangkut.
32
4.6 Baggage Handling
Baggage Handling yaitu proses pelayanan bagasi penumpang di stasiun asalkeberangkatan pada saat penumpang melakukan proses check-in, kemudian memuat
bagasi tersebut ke container gerobak bagasi, melaksanakan baggagesorting dan transit baggage, menarik bagasi ke pesawat dan sebaliknya hingga sampai kepada penyerahan bagasi
tersebut ke penumpang yang bersangkutan pada saat penumpang tiba di tujuan. Penanganan cabin baggageunchecked baggage :
a Check-in counter
Pada saat melakukan labelling checked baggage milik penumpang, disarankan untuk menanyakan seberapa banyak dan memeriksa secara cermat seberapa
besar cabin baggage yang akan dibawa oleh penumpang yang bersangkutan.
Pengawas tugas operasionalgroup leader disarankan saat mobile di area check-in turut memperhatikan antrian sambil melihat apakah ada penumpang
yang membawa cabin baggageunchecked baggage yang tidak sesuai dengan ketentuan
Apabila menemukannya agar dilakukan pengecekan melalui test unit cabin
baggage berada di area check-in counter dan corridor
Cabin baggageunchecked baggage yang diperkenankan untuk dibawa, seperti 2 potong untuk 1 orang penumpang kelas bisnis dan 1 potong untuk 1orang
penumpang kelas ekonomi, tidak melebihi ukuran, berat maksimum 7 kg.
Jika melebihi dari ketentuan itu, menyarankan penumpang supaya melaporkannya sebagai cheched bagasi. Hal ini untuk mengurangi terjadinya
oversizescabin baggageunchecked baggage di boarding gate. b Ramp
33
Menginformasikan kepada pihak loading tentang adanya penambahan bagasi
hasil sweeping oversize cabin baggageunchecked baggage di bording gate.
Mengawasi dan memantau pengambilan serta penyerahannya dari boarding gate.
Melaporkan ke lost dan found setelah pesawat block off.
Menginformasikan kepada petugas ramp handling mengenai sweeping
oversizecabin baggageunchehcked baggage yang ada.
Memantau dengan seksama penyerahan dan pemuatannya ke dalam pesawat.
Mengirimkan telex ke stasiun tujuan transit tentang sweeping oversize cabin baggageunchecked baggage tersebut dengan menyebutkan jumlah, nomor
limited release dengan copy telex ke lost dan found stasiun keberangkatan.
4.7 Aviation Security