Karakterisasi Senyawa Hasil Isolasi

57 Cara kerja: Isolat ditotolkan pada kertas whatman No.1 yang berukuran 15x20 cm, dimasukkan kedalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak I lalu dielusi, kertas diangkat dan dikeringkan, selanjutnya dielusi kembali dengan fase gerak II dengan arah yang berbeda, kemudian kertas diangkat dan dikeringkan, bercak diamati dibawah sinar ultraviolet. Hasil kromatogram dengan KKt dua arah dari isolat dapat dilihat pada lampiran 37-38 halaman 82-83.

3.13 Karakterisasi Senyawa Hasil Isolasi

Identifikasi senyawa hasil isolasi dilakukan secara spektrofotometri UV menggunakan pereaksi geser shift reagent menurut Markham 1988. Cara kerja: 1. Isolat dilarutkan dengan metanol dalam kuvet lalu diukur spektrumnya, kemudian ditambahkan tiga tetes natrium hidroksida 2 N, lalu diukur spektrumnya. Pengukuran spektrum diulang kembali setelah lima menit. 2. Pereaksi aluminium klorida enam tetes ditambahkan kedalam larutan isolat, lalu diukur spektrumnya, ditambahkan 3 tetes asam klorida 6 N, lalu diukur spektrumnya. 3. Serbuk natrium asetat ditambahkan kedalam larutan isolat hingga kurang lebih 2 mm lapisan natrium asetat pada dasar kuvet dicampur, lalu diukur spektrumnya. Kemudian kedalam kuvet ditambahkan asam borat setengah dari natrium asetat dan dicampur, dan diukur spektrum natrium asetatasam borat. Spektrum ultraviolet dengan penambahan pereaksi geser dapat dilihat pada lampiran 39-52 halaman 84-97. Universitas Sumatera Utara 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil determinasi tanaman yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Bogor adalah tanaman ekor naga Rhaphidopora pinnata Schott. famili Araceae. Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia dapat digunakan sebagai bahan pembanding, diperoleh kadar air simplisia 7,3, menunjukkan bahwa simplisia telah memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih dari 10. Kadar sari yang larut dalam air 11,70, kadar sari yang larut dalam etanol 10,99.Kadar abu total yaitu 5,32, kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,43. Hasil skrining fitokimia daun tanaman ekor naga Rhaphidophorae pinnatae Folium golongan senyawa yang positif adalah flavonoida, alkaloida, tanin, glikosida, glikosida antrakinon dan steroidatriterpenoida. Ekstraksi dilakukan dengan cara sokletasi menggunakan pelarut etanol, hasil sokletasi 150 g serbuk daun ekor naga diperoleh ekstrak 23,405 g. Dilakukan ekstraksi cair-cair secara berturut-turut menggunakan pelarut n-heksana dan air, dari 3 g ekstrak diperoleh fraksi n-heksana 90 ml, fraksi air di fraksinasi dengan kloroform, dan diperoleh fraksi kloroform 75 ml, selanjutnya fraksi air difraksinasi lagi dengan etil asetat sehingga diperoleh fraksi etil asetat 20,1 ml dan fraksi air 13 ml. Terhadap ekstrak etanol dan hasil fraksi-fraksi diatas yang diperoleh, dilakukan kromatografi kertas dengan tiga jenis fase gerak yaitu BAA, forestal, dan asam asetat 50, sebagai fase diam kertas whatman No. 1 dengan penampak noda Universitas Sumatera Utara