50
3.5.6 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 g serbuk yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. Krus
dipijarkan pada suhu 600
o
C sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara Depkes RI, 1989; WHO, 1992.
3.5.7 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
Sebanyak 25 ml asam klorida encer dimasukkan abu yang telah diperoleh dalam penetapan kadar abu total, kemudian didihkan selama 5 menit, bagian yang
tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring melalui kertas saring bebas abu kemudian dicuci dengan air panas. Residu dan kertas saring dipijarkan pada suhu
600
o
C sampai bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu tidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang dikeringkan diudara WHO, 1992.
3.6 Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia dari serbuk simplesia meliputi pemeriksaan senyawa golongan alkaloida, steroida triterpenoida, tannin, saponin, flavonoida, glikosida dan
glikosida antrakuinon, minyak atsiri.
3.6.1 Pemeriksaan Alkaloida
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditimbang, kemudian ditambah 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit,
didinginkan dan disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut:
Universitas Sumatera Utara
51 a.
Sebanyak 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes larutan pereaksi Mayer, maka akan terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau putih kekuningan.
b. Sebanyak 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes larutan pereaksi Bouchardat, akan
terbentuk endapan berwarna coklat sampai hitam. c.
Sebanyak 3 tetes filtrat ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Dragendroff, akan terbentuk endapan merah atau jingga.
Alkaloida positif jika terjadi endapan atau kekeruhan paling sedikit dua dari tiga percobaan di atas Depkes RI, 1989.
3.6.2 Pemeriksaaan Steroida triterpenoida
Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam. Kemudian maserat yang diperoleh disaring, lalu filtrat diuapkan dalam cawan
penguap, dan pada sisanya ditambahkan 20 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat pereaksi Lieberman-Bourchard. Apabila terbentuk warna biru
kehijauan atau merah ungu menunjukkan adanya steroidatriterpenoida bebas Harborne, 1987.
3.6.3 Pemeriksaan Tanin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling, lalu disaring. Filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Larutan diambil
sebanyak 2 ml dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Apabila terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman, menunjukkan adanya tanin
Depkes RI, 1989.
Universitas Sumatera Utara
52
3.6.4 Pemeriksaan Saponin Uji Busa
Sebanyak 0,5 g serbuk simplesia dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas dan didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat selama
10 detik. Jika terbentuk busa setinggi 1 sampai 10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan asam klorida 2 N menunjukkan adanya
saponin Depkes RI, 1989
3.6.5 Pemeriksaan Flavonoida