55 Ekstrak etanol, fraksi n-heksana, kloroform, etil asetat, dan air. Masing-
masing di totolkan pada kertas whatman, kemudian dimasukkan kedalam bejana yang telah dijenuhkan dengan masing-masing fase gerak, dielusi dengan jarak rambat 20
cm, kertas diangkat dan dikeringkan, diamati dibawah lampu ultraviolet. Hasil disemprot dengan AlCl
3
5 dan diamati dibawah lampu ultraviolet. Diantara ekstrak etanol dan semua fraksi, diperoleh bercak yang paling banyak dan terpisah dengan
baik adalah fraksi etil asetat. Hasil kromatogram dengan KKt dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etil asetat, fraksi air dapat dilihat pada
lampiran 19-26 halaman 65-72.
3.10 Pemisahan Senyawa Flavonoida dari Fraksi Etil asetat dengan Cara Kromatografi Kertas Preparatif
Terhadap fraksi etil asetat dilakukan pemisahan secara kromatografi kertas preparatif dengan fase gerak asam asetat 50, dan fase diam kertas whatman No.3
dengan ukuran 15x20 cm. Cara kerja:
Fraksi etil asetat yang telah diencerkan ditotolkan berupa pita lebar lalu dielusi, kertas diangkat dan dikeringkan, diamati dibawah lampu ultraviolet. Bercak
diberi tanda dan digunting berupa pita menjadi potongan-potongan kecil, dimaserasi dengan metanol selama 24 jam dan sekali-sekali dikocok, lalu disaring. Selanjutnya
filtrat dikumpulkan dan dipekatkan hingga diperoleh isolat. Hasil kromatogram dengan KKt preparatif dari Fraksi etil asetat dapat dilihat pada lampiran 27 halaman
73.
Universitas Sumatera Utara
56
3.11 Uji Kualitatif terhadap Senyawa Flavonoida Hasil Kromatografi Kertas Preparatif
1. Reaksi warna Cara kerja :
Terhadap senyawa flavonoida hasil isolasi ditambah serbuk Mg dan 1 ml HCL pekat kemudian diamati perubahan warna yang terjadi Farnsworth, 1966.
2. Kromatografi kertas menggunakan berbagai fase gerak BAA, asam asetat 50, dan forestal, sebagai fase diam digunakan kertas whatman No. 1 berukuran 3x25
cm, penampak bercak AlCl
3
. Isolat dilarutkan kemudian ditotolkan pada kertas whatman no 1, kemudian
dimasukkan kedalam bejana yang telah jenuh dengan fase gerak kemudian dielusi, selanjutnya kertas dikeluarkan dan dikeringkan. Hasilnya dilihat dibawah lampu
ultraviolet pada panjang gelombang 366 nm kemudian disemprot dengan penampak bercak AlCl
3
5 dan dilihat dibawah sinar ultraviolet. Hasil kromatogram dengan KKt kualitatif isolat dapat dilihat pada lampiran 28-36 halaman 74-82.
3.12 Uji Kemurnian Senyawa Flavonoida dari Hasil Kromatografi Kertas Preparatif
Uji kemurnian terhadap isolat hasil kromatografi kertas preparatif dilakukan dengan cara kromatografi kertas dua arah menggunakan dua sistem fase gerak yaitu
BAA sebagai fase gerak I dan asam asetat 50 sebagai fase gerak II, fase diam kertas whatman No. 1, penampak bercak AlCl
3
5.
Universitas Sumatera Utara
57 Cara kerja:
Isolat ditotolkan pada kertas whatman No.1 yang berukuran 15x20 cm, dimasukkan kedalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak I lalu dielusi,
kertas diangkat dan dikeringkan, selanjutnya dielusi kembali dengan fase gerak II dengan arah yang berbeda, kemudian kertas diangkat dan dikeringkan, bercak diamati
dibawah sinar ultraviolet. Hasil kromatogram dengan KKt dua arah dari isolat dapat dilihat pada lampiran 37-38 halaman 82-83.
3.13 Karakterisasi Senyawa Hasil Isolasi