I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kelapa sawit salah satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia yang berpeluang untuk mengubah Indonesia dari negara berkembang menjadi negara industri baru Saragih
dalam Pahan, 2008. Kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku industri dalam
negeri. Selain itu, kelapa sawit juga dijadikan sebagai salah satu komoditas ekspor utama. Pada tahun 2007 total ekspor CPO Indonesia dan produk turunannya mencapai 11.8 juta ton
dengan nilai US 7.8 milyar. Industri kelapa sawit terbukti mampu menyerap tenaga kerja langsung sebesar 3.3 juta kepala keluarga. Prospek pengembangan kelapa sawit tidak saja
untuk bahan baku minyak makan, tapi juga digunakan sebagai bahan baku energi. Melihat prospek yang baik tersebut, pemerintah akan terus mendorong pengembangan kelapa sawit
dengan menerapkan prinsip sustainable development. Seperti yang dimuat dalam Portal Nasional Republik Indonesia, saat ini Indonesia
merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas areal 7,824,623 ha Tabel 1 dan produksi 19,844,901 juta ton TBS Tabel 2. Perkembangan kelapa sawit yang
sangat pesat tersebut ternyata menimbulkan permasalahan yaitu kurangnya tenaga pekebun yang berkualitas dan handal Rankine, 1999. Hal ini juga dirasakan oleh para pengusaha
kelapa sawit. Bangun dalam Pahan 2008 selaku Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, berpendapat bahwa produksi kelapa sawit di Indonesia dapat ditingkatkan apabila
para pelaku usaha kelapa sawit memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik.
Permasalahan keterampilan dan informasi ini sangat dirasakan oleh para pekebun kelapa sawit. Para praktisi perkebunan sering kali mencari sumber-sumber informasi tentang
teknik pengelolaan kebun yang dapat membantu dalam mengelola pembudidayaan kelapa sawit Rankine, 1999. Upaya peningkatan keterampilan dan pengetahuan para pelaku usaha
kelapa sawit dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembentukan kelompok-kelompok pekebun kelapa sawit, penelitian-penelitian terpadu tentang kelapa sawit serta penyediaan
sistem yang dapat memberikan informasi kelapa sawit kepada pelaku usaha kelapa sawit. Perancangan dan pembangunan Sistem Informasi Pembudidayaan Kelapa Sawit
dibutuhkan seiring dengan peningkatan kebutuhan informasi pembudidayaan yang dipengaruhi perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Kebutuhan informasi
membuat para praktisi kelapa sawit membutuhkan sumber informasi yang dapat menyajikan suatu informasi umum yang memperkenalkan pembudidayaan kelapa sawit, memberikan
informasi teknis pelaksanaan pada tiap kegiatan pembudidayaan kelapa sawit, membantu merencanakan dan menganalisa kelayakan usaha pembudidayaan kelapa sawit serta sebagai
wahana untuk berkomunikasi antar praktisi kelapa sawit. Perancangan sistem informasi berbasis komputer dapat dalam dalam dua bentuk yaitu
sistem informasi berbasis desktop dan sistem informasi berbasis web. Sistem informasi berbasis desktop mempunyai beberapa kelemahan seperti, tidak dapat dioperasikan pada
setiap sistem operasi, memerlukan proses instal sebelum pemakaian sistem dan seluruh data disimpan dalam suatu komputer sehingga mobilitasnya terbatas. Sistem informasi berbasis
2 web dipandang sebagai sistem informasi ideal yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan
sistem informasi berbasis desktop. Pada saat ini terdapat beberapa sistem informasi berbasis web sejenis yang tersedia pada
jaringan internet. Informasi yang disediakan pada sistem informasi yang ada masih terbatas pada salah satu kegiatan budidaya kelapa sawit sehingga diperlukan suatu sistem informasi
berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang secara lengkap yaitu, membahas memperkenalkan pembudidayaan kelapa sawit, memberikan informasi teknis
pelaksanaan pada tiap kegiatan pembudidayaan kelapa sawit, membantu merencanakan dan menganalisa kelayakan usaha pembudidayaan kelapa sawit serta sebagai wahana untuk
berkomunikasi antar praktisi kelapa sawit. Tabel 1. Luas perkebunan kelapa sawit seluruh Indonesia
Tahun Luas Areal ha
Perkebunan Rakyat
Perkebunan Negara
Perkebunan Swasta
Jumlah 2003 1,854,394
662,803 2,766,360 5,283,557
2004 2,220,338 605,865
2,458,520 5,284,723 2005 2,356,895
529,854 2,567,068 5,453,817
2006 2,549,572 687,428
3,357,914 6,594,914 2007 2,752,172
606,248 3,408,416 6,766,836
2008 2,881,898 602,963
3,878,986 7,363,847 2009 3,013,973
608,580 3,885,470 7,508,023
2010 3,314,663 616,575
3,893,385 7,824,623 Sumber :
http:ditjenbun.deptan.go.idcigraphindex.phpviewstatkomoditiutama8- Kelapa20Sawit
diakses tanggal 4 Februari 2011 Tabel 2. Produksi kelapa sawit di seluruh Indonesia
Tahun Produksi Ton
Perkebunan Rakyat
Perkebunan Negara
Perkebunan Swasta
Jumlah 2003 3,517,324 1,750,651 5,172,859
10,440,834 2004 3,847,157 1,617,706 5,365,526
10,830,389 2005 4,500,769 1,449,254 5,911,592
11,861,615 2006 5,783,088 2,313,729 9,254,031
17,350,848 2007 6,358,389 2,117,035 9,189,301
17,664,725 2008 6,923,042 1,938,134 8,678,612
17,539,788 2009 7,247,979 1,961,813 9,431,089
18,640,881 2010 7,774,036 2,089,908 9,980,957
19,844,901 Sumber:
http:ditjenbun.deptan.go.idcigraphindex.phpviewstatkomoditiutama8- Kelapa20Sawit
diakses tanggal 4 Februari 2011
3
B.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi pembudidayaan kelapa sawit berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan informasi para
pengguna, baik masyarakat umum maupun pelaku usaha kelapa sawit, khususnya pada tahap awal perencanaan usaha kelapa sawit.
II. TINJAUAN PUSTAKA