untuk memperoleh variabel-variabel yang stasioner pada derajat yang sama. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini menunjukkan bahwa semua variabel yang
digunakan stasioner pada first difference. Hasil pengujian integrasi dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Hasil Uji Akar Unit pada First Difference. Nilai Kritis MacKinnon
Variabel Nilai ADF
t -Statistic
1 5
10 Keterangan
ln_NABS -6,549940
-2,616203 -1,948140
-1,612320
Stasioner
ln_RGDP -4,776364
-2,616203 -1,948140
-1,612320
Stasioner
ln_M2 -7,121257
-2,616203 -1,948140
-1,612320
Stasioner
ln_RXCR -5,840715
-2,616203 -1,948140
-1,612320
Stasioner
SWBI -9,873009
-2,617364 -1,948313
-1,612229
Stasioner
INFL -5,923712
-2,616203 -1,948140
-1,612320
Stasioner
ln_JII -5,141565
-2,616203 -1,948140
-1,612320
Stasioner
ln_JRDS -6,931454
-2,616203 -1,948140
-1,612320
Stasioner
Ket. : Stasioner pada 10, 5, dan 1.
Pada Tabel 5.2 dapat dilihat hasil uji akar unit untuk data yang digunakan dalam bentuk first difference dan dapat disimpulkan bahwa semua variabel, baik
variabel dependen maupun variabel independen stasioner pada derajat satu atau I1.
5.2. Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya hubungan jangka panjang diantara variabel-variabel yang diamati. Variabel-
variabel tersebut dikatakan saling terkointegrasi jika ada kombinasi linier diantara variabel-variabel yang tidak stasioner dan residual dari kombinasi linier tersebut
harus stasioner. Uji kointegrasi Engle-Granger digunakan untuk mengestimasi
hubungan jangka panjang antara nilai aktiva bersih reksadana syariah ln_NABS, Gross Domestic Product
ln_RGDP, jumlah uang beredar ln_M2, Exchange Rate
rupiah per dollar AS ln_RXCR, bonus Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI, inflasi INFL, Jakarta Islamic Index ln_JII, dan jumlah reksadana
ln_JRDS. Uji ADF residual u bersifat stasioner pada level atau I0. Hal ini
menunjukkan bahwa residual dari persamaan yang digunakan berhasil menolak hipotesis nol yang berarti bahwa data residual stasioner pada tingkat kepercayaan
10 persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai ADF t-statistic yang lebih kecil dari nilai kritis MacKinnon. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel
yang digunakan terdapat kointegrasi jangka panjang. Hasil uji residual u yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Hasil Uji Residual u. Nilai Kritis MacKinnon
Variabel Nilai ADF
t -Statistic
1 5
10 Keterangan
u -7,013038
-3,577723 -2,925169
-2,600658
Stasioner
Ket. : Stasioner pada 10, 5, dan 1.
Dari kesimpulan tersebut maka didapatkan persamaan jangka panjang untuk reksadana syariah. Hasil uji kointegrasi Engle-Granger jangka panjang
dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Hasil Uji Kointegrasi Engle-Granger Jangka Panjang. Variabel
Koefisien Probabilitas
C 17,64460
0,4333 ln_RGDP
1,700312 0,1746
ln_M2 -7,761001
0,0002 ln_RXCR
7,151694 0,0000
SWBI -0,015126
0,3714 INFL
-0,021280 0,0564
ln_JII 2,572785
0,0000 ln_JRDS
0,846062 0,0001
R-Squared = 0,980706
Adj. R-Squared = 0,977329
Prob F-Statistic
= 0,000000
Salah satu kelebihan dalam menggunakan model koreksi kesalahan atau ECM yaitu ECM dapat disesuaikan atau disamakan dengan pendekatan dari
umum ke khusus atau dengan kata lain dapat melihat kecenderungan umum dan membaginya menjadi pendekatan jangka pendek dan jangka panjang. Adapun
hasil estimasi jangka panjangnya adalah sebagai berikut:
Persamaan Jangka Panjang Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah.
ln NABS
t
= 17,64 + 1,70ln RGDP
t
– 7,76ln M2
t
+ 7,15ln RXCR
t
– 0,02SWBI
t
– 0,02INFL
t
+ 2,57ln JII
t
+ 0,85ln JRDS
t
R-Squared = 0,980706
Adjusted R-Squared = 0,977329
Prob F-Statistic = 0,000000
Berdasarkan persamaan jangka panjang tersebut, dapat diketahui bahwa variabel ln_M2, ln_RXCR, INFL, ln_JII, dan ln_JRDS memberikan pengaruh
yang signifikan pada taraf nyata 10 persen. Hal tersebut dapat dilihat dari probability
untuk masing-masing variabel yang memiliki nilai lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan. Sedangkan variabel yang tidak signifikan dalam
persamaan jangka panjang adalah ln_RGDP dan SWBI. Variabel ln_RGDP, ln_RXCR, ln_JII, dan ln_JRDS memiliki koefisien positif, sedangkan variabel
ln_M2, SWBI, dan INFL memiliki koefisien yang negatif.
5.3. Diagnostic Test Model ECM