Tinjauan Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran Konseptual

d. ECM dapat dipaskan dengan pendekatan umum ke spesifik yaitu melihat kecenderungan umum dan membaginya menjadi pendekatan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan cara melakukan stasioner terhadap data terlebih dahulu akan membantu kita menghindari masalah multikolinearitas antar data yang dapat menyebabkan standard error yang sangat besar. e. Membedakan dengan jelas antar parameter jangka panjang sehingga sangat ideal untuk digunakan menaksir dari keakuratan sebuah hipotesis. f. Jika ada variabel yang tidak nyata dapat dibuang sehingga akan meningkatkan efisiensi estimasi.

2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Aroem 2005 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan reksadana di Indonesia yang dapat diukur dengan indikator Nilai Aktiva Bersih NAB dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan reksadana tersebut selama periode 2000 sampai dengan 2004. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa selama bulan Januari 2000 sampai dengan Desember 2004, perkembangan reksadana di Indonesia mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya dana kelolaan reksadana atau Nilai Aktiva Bersih NAB reksadana. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan reksadana di Indonesia secara umum menunjukkan kondisi positif. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi perkembangan reksadana adalah suku bunga SBI 2 bulan sebelumnya, IHSG bulan sebelumnya, jumlah reksadana 2 bulan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan inflasi bulan sebelumnya. Suku bunga SBI, IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan inflasi berpengaruh secara negatif terhadap perkembangan reksadana. Sedangkan jumlah reksadana memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan reksadana.

2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Keterangan: Instrumen Pengaruh Ruang Lingkup Penelitian Regulasi Pengawasan Keamanan Politik JII SWBI Exchange Rate M2 GDP NAB Reksadana Syariah Faktor Non-Ekonomi Kondisi Perekonomian Pasar Modal Jumlah Reksadana Syariah Inflasi Perkembangan NAB reksadana syariah dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, situasi pasar modal, dan faktor-faktor non-ekonomi. Kondisi perekonomian ditunjukkan oleh faktor GDP, M2, exchange rate, SWBI, dan inflasi. Instrumen yang dimiliki pasar modal adalah JII dan jumlah reksadana syariah. Sedangkan faktor non-ekonomi adalah kondisi politik, keamanan, pengawasan, dan regulasi. Faktor-faktor yang digunakan untuk menganalisis perkembangan reksadana syariah dalam penelitian ini adalah kondisi perekonomian dan instrumen pasar modal. Faktor non-ekonomi tidak dimasukkan dalam ruang lingkup penelitian ini.

2.5. Hipotesis Penelitian