Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Pengaruh Client Size terhadap Auditor Switching

44 dimasukkan keempat variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi 96,336. Penurunan Likelihood -2LL ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

4.2.3. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian menunjukkan nilai Chisquare sebesar 2,446 dengan signifikansi p sebesar 0,964. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya. Hasil uji kelayakan model regresi disajikan pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Menguji Kelayakan Model Regresi

4.2.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi Nagelkerke R. Square

Untuk mengetahui seberapa besar variabel client size, financial distress, return on asset, dan public ownership berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, digunakan nilai Nagelkerke R Square. Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji koefisien determinasi Nagelkerke R Square: Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 2.446 8 .964 Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 4.5 Koefisien Determinas i Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 96.336 a .301 .402 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,402, hal ini menunjukkan bahwa auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh client size, financial distress, return on asset, dan public ownership sebesar 40,2, sedangkan 59,8 sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, misalnya : ukuran KAP, share growth, fee audit, pergantian manajemen. 4.2.5 Hasil Uji Regresi Logistik dan Uji Simultan Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a Ln_TS -.944 .333 8.054 1 .005 .389 DER -.138 .058 5.661 1 .017 .871 ROA 3.813 7.219 .279 1 .597 45.293 PO -.093 .608 .023 1 .879 .911 Constant 3.949 4.749 .691 1 .406 51.874 Hasil pengujian terhadap koefisien regresi logistik menghasilkan model berikut ini: SWITCH = 3,949 – 0,944LnTS – 0,138DER + 3,813 ROA – 0,093PO Universitas Sumatera Utara 46 Berdasarkan tabel hasil pengujian regresi logistik logistic regression di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hipotesis 1 H1 :

Client size berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011-2014. Dari tabel 4.6 dapat kita lihat nilai signifikansi client size adalah 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di bawah nilai alpa 0,05, yaitu 0,005 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh client size terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2014. Dengan demikian H1 diterima .

2. Hipotesis 2 H2 :

Financial distress berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011-2014. Dari tabel 4.6 dapat kita lihat nilai signifikansi financial distress adalah 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di bawah nilai alpa 0,05, yaitu 0,017 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh financial distress terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2014. Dengan demikian H2 diterima. Universitas Sumatera Utara 47

3. Hipotesis 3 H3 :

Return on asset berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011-2014. Dari tabel 4.6 dapat kita lihat nilai signifikansi return on asset adalah 0,597. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai alpa 0,05, yaitu 0,597 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh return on asset terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2014. Dengan demikian H3 ditolak. 4. Hipotesis 4 H4 : Public ownership berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011-2014. Dari tabel 4.6 dapat kita lihat nilai signifikansi public ownership adalah 0,597. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai alpa 0,05, yaitu 0,879 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh public ownership terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2014. Dengan demikian H4 ditolak. Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis secara Simultan Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 5.738 4 0.032 Block 5.738 4 0.032 Model 5.738 4 0.032

5. Hipotesis 5 H5 :

Client size, financial distress, return on asset, dan public ownership berpengaruh terhadap auditor switching. Dari tabel 4.7 dapat kita lihat nilai signifikansi sebesar 0,032. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di bawah nilai alpa 0,05, yaitu 0,032 0,05. Ini berarti secara simultan client size, financial distress, return on asset, dan public ownership berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan Real Estate Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2014. Dengan demikian H5 diterima. 4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Client Size terhadap Auditor Switching

Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel client size berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis tabel 4.6 dimana nilai client size signifikan pada 0,005 yang lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi 5 0,05. Dengan demikian penelitian ini menerima hipotesis pertama H1 yang menyatakan bahwa client size berpengaruh terhadap auditor switching. Universitas Sumatera Utara 49 Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Cherry 2014 serta Suparlan dan Wuryan 2010 tetapi tidak mendukung hasil penelitian Suci 2013. Saiful dan Erliana 2010 menyatakan; Ukuran klien merupakan besarnya ukuran sebuah perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat. Calderon dan Ofobike 2008 menyatakan “seiring ukuran perusahaan bertambah, hubungan agensi meningkat”. Ukuran perusahaan yang semakin besar memiliki aktivitas operasi yang semakin kompleks. Hal ini menyebabkan hubungan agensi semakin meningkat dimana principal semakin menginginkan agent untuk dapat mengelola perusahaan dengan lebih baik demi kepentingan principal, sedangkan agent terkadang juga ingin mendapatkan keuntungan yang besar untuk kepentingannya sendiri dengan memanfaatkan pengetahuannya mengenai perusahaan yang dia kelola yang jauh lebih banyak dari principal. Sejalan dengan hubungan agensi yang meningkat, biaya agensi pun ikut meningkat, yakni biaya yang dikeluarkan untuk memastikan bahwa agent bertindak untuk kepentingan principal. Selain itu, akibat dari aktivitas operasi yang semakin kompleks, principal lebih sulit untuk memantau tindakan agent. Oleh karena itu, diperlukan auditor independen untuk menjembatani kepentingan pihak principal dan agent. Menurut Calderon dan Ofobike 2008, “kondisi ini secara potensial diatasi dengan berganti ke auditor dari suatu KAP yang memiliki independensi tinggi untuk mengurangi biaya agensi”. Selain itu, dengan adanya auditor independen ini Universitas Sumatera Utara 50 dapat mengurangi biaya agensi. Jadi ada dorongan bagi dewan perusahaan yang lebih besar untuk memantau keahlian auditor, dan mengganti auditor sebagai sarana untuk mengurangi biaya pengawasan mereka.

4.3.2 Pengaruh Financial Distress terhadap Auditor Switching

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, &Asset Tangibility terhadap Financial Leveragepada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 39 84

Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Return Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEI

0 55 79

Pengaruh Return On Asset Dan Gross Profit Margin Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEI

1 54 93

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan-Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4 54 83

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN FIRM SIZE TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014.

0 5 1

PENGARUH OPINI AUDIT DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING (STUDI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Auditor Switching - Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

0 0 17

Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

0 1 13