RANCANGAN PENELITIAN TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN SUBJEK PENELITIAN 1. Populasi KERANGKA KONSEP DEFINISI OPERASIONAL

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dekskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional .

3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada penderita TB paru disertai DM yang berobat jalan dan rawat inap di bagian paru RSUP H. Adam Malik Medan selama kurun waktu 6 bulan. 3.3. SUBJEK PENELITIAN 3.3.1. Populasi Populasi penelitian adalah semua pasien penderita DM dengan TB paru yang berobat jalan dan rawat inap di bagian paru RSUP H. Adam Malik Medan. 3.3.2.Sampel Sampel adalah semua pasien penderita DM dengan TB paru yang berobat jalan dan rawat inap di bagian paru RSUP H. Adam Malik Medan. a. Kriteria Inklusi. 1 Penderita TB paru dengan DM pada semua kategori 2 Umur ≥ 30 tahun 3 Bersedia ikut penelitian 4 Tidak disertai penyakit paru yang lain Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008 5 DM tipe 2 b. Kriteria Eksklusi 1 Penderita dengan menggunakan obat immunosupresi. 2 TB ekstraparu. 3 Menderita penyakit kronis lain dan penyakit – penyakit kronik 3.3.3. Jumlah sampel Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus : n = Z 2 . p 1-p d 2 dimana : n = besar sampel Z 2 . = batas kepercayaan 95 = 1,96 P = proporsi DM dengan TB paru 42 d = ketepatan penelitian = 0,1 sehingga : n = 1,96 2 . 0,42 1-0,42 0,1 2 n = 3,8416 . 0,42 . 0,58 0.01 n = 93,58 î digenapkan menjadi 94 sampel. Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008

3.4. KERANGKA KONSEP

Radiologi KGD puasa Penderita TB paru dengan DM BTA DS 3x • Umur • Jenis kelamin • Pendidikan

3.5. DEFINISI OPERASIONAL

a. Pasien yang dinyatakan penderita DM dengan kriteria diagnosis DM. ̇ Gejala klasik DM ditambah dengan: salah satu dari glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdL, glukosa darah puasa ≥ 126 mgdL, 2j PP 200 mgdL. ̇ Tidak terdapat gejala klasik DM, tetapi : terdapat 2 dari hasil glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdL, glukosa darah puasa ≥ 126 mgdL, 2j PP 200 mgdL. b. Penderita TB paru adalah penderita dengan batuk berdahak lebih dari 3 minggu dengan atau tanpa batuk darah disertai dengan pemeriksaan radiologi yang positif yang ditandai dengan bayangan infiltrat dengan atau tanpa kavitas. c. Pemeriksaan jasmani bisa dijumpai suara atau bising napas abnormal berupa suara bronkial, amforik, ronki basah, suara napas melemah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum. Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008 d. Pemeriksaan radiologis adalah yang dibuat pada penderita TB paru dengan posisi PA. Cara penilaian ; a Lesi minimal minimal lesion Bila proses TB paru mengenai sebagian kecil dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dengan volume paru yang terletak diatas chondrosternal junction dari iga kedua dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis IV atau korpus vertebra torakalis V dan tidak dijumpai kavitas. b Lesi sedang moderately advanced lesion Proses penyakit lebih luas dari lesi minimal dan dapat menyebar dengan densitas sedang, tetapi luas proses tidak boleh luas dari satu paru, atau jumlah dari proses yang paling banyak seluas satu paru atau bila proses tadi mempunyai densitas lebih padat, lebih tebal maka proses tersebut tidak boleh lebih dari sepertiga pada satu paru dan proses ini dapat tidak disertai kavitas. Bila disertai kavitas maka luas diameter semua kavitas tidak boleh lebih dari 4 cm. c Lesi luas far advanced Kelainan lebih luas dari lesi sedang. e. Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan terhadap sputum pada penderita TB paru dengan menggunakan tehnik Ziehl Neelsen dengan kategori : 1. BTA sputum SPS sewaktu, Pagi, Sewaktu : - Bila 2x positip → mikroskopis + Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008 - Bila 1x positip, 2x negative → ulang BTA 3x Bila 1x positif → mikroskopis positif Bila 3x negatif → mikroskopis negatif 2 Penilaian apusan BTA o Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang : - o Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang : ditulis jumlah kuman yang ditemukan. o Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang : + o Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang ++ o Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang : +++ f. Umur penderita adalah lamanya hidup penderita sampai dengan datang ke bagian paru RS.H.Adam Malik. Kategorinya : a. 30-40 tahun b. 41-50 tahun c. 51-60 tahun d. 61-70 tahun e. 71 tahun g. Jenis kelamin adalah jenis yang membedakan penderita atas laki-laki dan perempuan. h. Pendidikan adalah pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penderita berdasarkan jenis pendidikan formal terakhir yang dijalani penderita. Kategorinya adalah : Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008 a. Rendah jika pendidikan tidak sekolah sampai dengan SD b. Sedang jika pendidikan SMP-SMA c. Tinggi jika pendidikan perguruan tinggi 3.6. VARIABEL PENELITIAN 3.6.1. Variabel bebas