sesuai dan terendah pada pernyataan sangat tidak sesuai. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable skor tertinggi diberikan pada pilihan jawaban sangat
tidak sesuai dan skor terendah diberikan untuk pilihan sangat sesuai. Informasi tentang perhitungan skor tiap pilihan jawaban, akan dijabarkan seperti pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.1 Format Model Skala Likert
Alternatif Jawaban Favorable
Unfavorable
SS 4
1 S
3 2
TS 2
3 STS
1 4
1. Skala pengukuran perilaku prososial
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku prososial adalah Prosocial Tendencies Measurement yang dikembangkan oleh Carlo dan
Randal 2002 yang terdiri atas 23 item berbentuk likert scale dan terbagi menjadi enam dimensi sebagai berikut: altruism, compliant, emotional,
public, anonymous, dan dire. Proses yang dilakukan oleh peneliti dalam penyusunan skala perilaku
prososial berdasarkan prosocial tendencies measurement yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, skala asli
yang mengunakan bahasa Inggris diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kemudian hasil terjemahan akan diperbaiki sehingga bahasanya mudah
dimengerti oleh responden. Pada proses ini peneliti dibantu oleh mahasiswa S1 jurusan bahasa Inggris UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Langkah kedua, peneliti mengklasifikasikan tiap-tiap item dengan dasar teroi yang telah dikemukakan. Hal tersebut dilakukan karena instrumen tidak
memiliki blue print item. Mengacu pada pengklasifikasian tersebut, maka masing-masing dimensi akan dikelompokkan sebagai berikut: anonymous
dan altruisme memiliki lima item yang sesuai dengan teori. Sedangkan public dan emotional didalamnya terdapat empat item. Adapun dimensi dire hanya
memiliki tiga item, dan terakhir compliant memiliki dua item yang sesuai dengan teori.
Setelah proses pengklasifikasian, peneliti menyimpulkan bahwa ada satu item yang terdapat pada dimensi altruisme tidak sesuai jika digunakan di
Indonesia. Item tersebut adalah item nomer 10 yang berbunyi “I believe that donating goods or money works best when it is tax-deduxtible
”. Hal tersebut karena dalam Negara kita tidak mengaitkan antara menyumbangkan uang
dengan pengurangan pajak. Dengan begitu total item yang digunakan oleh peneliti berjumlah 22 item.
Informasi selanjutnya, setelah pengelompokan item di atas, salah satu dimensi perilaku prososial, yaitu dimensi compliant, hanya memiliki dua
item. Sedangkan untuk melakukan first order dalam penelitian ini, dibutuhkan tiga item atau lebih. Oleh karena itu, peneliti menambahkan
jumlah item, agar bisa dilakukan first order pada dimensi compliant. Selain pada dimensi compliant, peneliti juga menambahkan item pada
tiap-tiap dimensi. Hal tersebut perlu dilakukan karena jumlah item pada