Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Tabel 4.8 Kategorisasi skor aspiration Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 88 44,0 44,0 Tinggi 112 56,0 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa 44 atau 88 santri memiliki kategorisasi aspirations yang rendah. Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi aspirations tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 56, atau 112 santri. Selanjutnya, gambaran kategori skor variabel penelitian berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel defenses disajikan pada tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9 Kategorisasi skor defenses Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 109 54,5 54,5 Tinggi 91 45,5 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa 54,5 atau 109 santri memiliki kategorisasi defenses yang rendah. Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi defenses tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 45,5 atau 91 santri. Tabel selanjutnya adalah uraian mengenai gambaran kategori skor variabel penelitian berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel kecerdasan emosi disajikan pada tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10. Kategorisasi skor kecerdasan emosi Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 105 52,5 52,5 Tinggi 95 47,5 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa 52,5 atau 104 santri memiliki kategorisasi kecerdasan emosi yang rendah. Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi kecerdasan emosi tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 48 atau 96 santri. Uraian selanjutnya adalah mengenai gambaran kategori skor kategori variabel penelitian berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel mengenali emosi diri sendiri disajikan pada tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11 Kategorisasi skor mengenali emosi diri sendiri Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 97 48,5 48,5 Tinggi 103 51,5 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa 48,5 atau 97 santri memiliki kategorisasi mengenali emosi diri sendiri yang rendah.Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi mengenali emosi diri sendiri tinggi jumlahnya lebih sedikit 51, 5 atau 103 santri. Selanjutnya, gambaran kategori skor variabel penelitian berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel mengelola emosi sendiri disajikan pada tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12 Kategorisasi skor untuk mengelola emosi Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 110 55,0 55,0 Tinggi 90 45,0 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa 55 atau 110 santri memiliki kategorisasi mengelola emosi yang rendah. Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi mengelola emosi tinggi jumlahnya lebih sedikit 45 atau 90 santri. Tabel selanjutnya adalah uraian mengenai gambaran kategori skor variabel penelitian berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel memotivasi diri disajikan pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Kategorisasi skor memotivasi diri Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 123 61,5 61,5 Tinggi 77 38,5 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa 61,5 atau 123 santri memiliki kategorisasi memotivasi diri yang rendah. Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi memotivasi diritinggi jumlahnya lebih sedikit 38.5 atau 77 santri. Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel penelitian berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel mengenali emosi orang lain disajikan pada tabel 4.14 di bawah ini. Tabel 4.14 Kategorisasi skor mengenali emosi orang lain Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 102 51,0 51,0 Tinggi 98 49,0 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa 56 atau 112 santri memiliki kategorisasi mengenali emosi orang lain yang rendah. Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi mengenali emosi orang lain tinggi jumlahnya lebih sedikit 44 atau 88 santri. Uraian mengenai gambaran kategori skor kategori variabel penelitian berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel keterampilan sosial disajikan pada tabel 4.15 di bawah ini. Tabel 4.15 Kategorisasi skor keterampilan sosial Frequency Percent Cumulative Percent Valid Rendah 105 52,5 52,5 Tinggi 95 47,5 100,0 Total 200 100,0 Berdasarkan data pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa 52,5 atau 105 santri memiliki kategorisasi keterampilan sosial yang rendah. Sedangkan santri yang memiliki kategorisasi keterampilan sosial tinggi jumlahnya lebih sedikit 95 atau 47,5 santri.

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

Selanjutnya, uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh masing-masing IV terhadap DV dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan dengan teknik multiple regresion. Data yang dianalisis ialah faktor skor atau true score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Alasan penulis menggunakan faktor skor ini ialah untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan pengukuran. Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 16. Dalam regresi ada 3 hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing - masing IV. Pengujian hipotesis dilakukan dilakukan dengan berapa tahapan. Langkah pertama peneliti melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV.Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Model Summary Analisis Regresi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate d i m e n s i o n 1 .596 a .355 .317 7.60103 a. Predictors: Constant, Successes, Values, Aspirations, Defenses Mengenali emosi sendiri, memotivasidiri , mengelola emosi, mengenali emosi orang lain, keterampilan sosial,usia, jenis kelamin Berdasarkan data pada tabel 4.16 dapat kita lihat bahwa perolehan R- square sebesar 35,5 dijelaskan oleh IV sedangkan 64,5 dari variabel yang lainnya. Artinya proporsi varians dari perilaku prososial yang dijelaskan oleh semua dimensi self-esteem, dimensi kecerdasan emosi, usia dan jenis kelamin dalam penelitian ini adalah sebesar 35,5. Sedangkan 64,5 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap perilaku prososial. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini. Tabel 4.17. Tabel Anova Pengaruh Keseluruhan IV Terhadap DV ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig 1 Regression 5982.197 11 543.836 9.413 .000 a Residual 10861.820 188 57.776 Total 16844.017 199 a. Predictors: Constant, Successes, Values, Aspirations, Defenses Mengenali emosi sendiri, memotivasi diri , mengelola emosi, mengenali emosi orang lain, keterampilan sosial,usia, jenis kelamin. b. Dependent Variable : perilaku prososial Berdasarkan data pada tabel 4.17 kolom ke 6 dari kiri diketahui bahwa p0.05 atau signifikan, maka hipotesis nol ditolak. Oleh karenanya hipotesis minor yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan seluruh independent variable terhadap perilaku perilaku prososial diterima. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari self-esteem successes, values, aspirations dan defenses, kecerdasan emosi mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, keterampilan sosial dan variabel demografis yaitu, usia serta jenis kelamin terhadap perilaku prososial. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independent variable. Jika nilai t 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan Hal ini menunjukkan bahwa bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku prososial. Adapun penyajiannya ditampilkan pada table 4.18. Tabel 4.18 Koefisien regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig B Std. Error Beta 1 Constant 1.097 7.361 .149 .882 Successes -.053 .087 -.047 -.606 .545 Values -.047 .086 .038 .553 .581 Aspirations .269 .082 .242 3.279 .001 Defences -.006 .076 -.006 -.077 .939 Mengenali emosi sendiri .229 .114 .175 2.005 .046 Mengelola emosi .080 .091 .066 .873 .384 Memotivasi diri .071 .074 .071 .958 .340 Mengenali emosi orang lain -.034 .083 -.029 -.411 .682 Keterampilan sosial .237 .088 .213 2.702 .008 Usia .227 .329 .041 .691 .491 Jenis kelamin 2.525 1.168 .136 2.161 .032 a. Depent variabel : perilaku prososial Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.18 dapat disampaikan persamaan regresi sebagai berikut, dengan tanda yang artinya signifikan: Perilaku prososial = 1.097 - 0.047 sukses – 0.038 values + 0.242 aspirations - 0.006 defenses + 0.175 mengenali emosi diri sendiri + 0.066 mengelola emosi + 0.071 memotivasi diri sendiri – 0.029 mengenali emosi orang lain + 0.213 keterampilan sosial +0.041 usia + 0.136 jenis kelamin