4. Kerangka Berpikir Mengenali emosi orang lain emphaty

orang lain, dan keterampilan sosial. Dari kerangka berpikir yang telah dipaparkan, dapat diilustrasikan sebagai berikut. Gambar 2.1 Kerangka berpikir Mengenali emosi sendiri Mengelola emosi Motivasi diri Mengenali emosi orang lain Keterampilan sosial Kecerdasan emosi Successes Values Aspirations Defenses Self-esteem Perilaku Prososial Jenis kelamin Usia Berdasarkan gambar diatas, dalam penelitian ini peneliti ingin mencari pengaruh self –esteem dan kecerdasan emosi serta faktor demografi usia dan jenis kelamin, terhadap perilaku prososial. Selanjutnya peneliti juga ingin mencari pengaruh dimensi-dimensi self esteem yang terdiri dari successes, values, aspirations dan defenses. Begitu juga pada dimensi kecerdasan emosi yang terdiri dari kesadaran diri, mengelola emosi, motivasi diri, mengenal emosi orang lain, dan keterampilan sosial terhadap perilaku prososial serta ditambahkan faktor demografis, yaitu, usia dan jenis kelamin terhadap perilaku prososial. 2.5 Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini ada dua hipotesis yaitu hipotesis mayor dan hipotesis minor yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut: Hipotesis mayor: Ada pengaruh yang signifikan self-esteem successes, values, aspirations dan defenses, kecerdasan emosi kesadaran diri, mengelola emosi, motivasi diri, mengenalemosi orang lain dan keterampilan sosial serta variabel demografis jenis kelamin dan usia terhadap perilaku prososial Hipotesis minor: Ha ₁ : Ada pengaruh yang signifikan dimensi successes pada variabel self- esteem terhadap perilaku prososial. Ha 2 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi values pada variabel self-esteem terhadap perilaku prososial. Ha 3 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi aspirations pada variabel self- esteem terhadap perilaku prososial. Ha 4 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi defenses pada variabel self-esteem terhadap perilaku prososial. Ha 5 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi kesadaran diri pada variable kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial. Ha 6 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi mengelola emosi pada variabel kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial. Ha 7 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi motivasi diri pada variabel kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial. Ha 8 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi mengenal emosi orang lain pada variabel kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial. Ha 9 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi keterampilan sosial pada variabel kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial. Ha 10 : Ada pengaruh yang signifikan variabel demografis jenis kelamin terhadap perilaku prososial. Ha 11 : Ada pengaruh yang signifikan variabel demografis usia terhadap perilaku prososial. 45

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab tiga ini akan diuraikan mengenai populasi, sampel, variabel penelitian, instrument pengumpulan data, uji validitas konstruk, metode analisis data dan prosedur penelitian.

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta, kelas I, II, III, IV, dan V, tahun ajaran 2013-2014. Santri kelas VI tidak diikutkan dalam penelitian ini, karena sedang fokus mengikuti ujian akhir pondok. Oleh karena itu, jumlah total populasi santri dalam penelitian sebanyak 503 santri. Mereka terdiri atas 270 santri kelas I, 65 santri kelas II, 50 santri kelas III, 60 santri kelas IV, dan 58 santri kelas V. Selanjutnya, dari jumlah populasi tersebut peneliti menetapkan sampel sebanyak 200 santri atau 40 persen dari populasi. Penetapan jumlah sampel tersebut, disesuaikan dengan peneliti berdasarkan pertimbangan waktu dan dana dalam penelitian ini. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling melalui cara stratified random sampling, dimana masing-masing populasi memiliki peluang yang sama untuk ditetapkan menjadi sampel. Adapun penetapan anggota populasi yang dijadikan sampel ditentukan sesuai dengan proporsi masing-masing kelas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Proporsi perkelas = populasi kelas X kouta sampel yang ditentukan populasi sekolah Mengacu pada rumus diatas, maka jumlah sampel pada masing-masing kelas adalah sebagai berikut: 1. Kelas I : 270503 x 200 = 107 2. Kelas II : 65503 x 200 = 26 3. Kelas III : 50503 x 200 = 20 4. Kelas IV : 60503 x 200 = 24 5. Kelas V : 58 503 x 200 = 23 Setelah dilakukan penentuan jumlah sampel pada masing-masing kelas, tahap selanjutnya dilakukan pengambilan sampel secara random dari masing- masing kelas dengan dengan langkah sebagai berikut: 1. Peneliti mengumpulkan data santri daftar hadir dari kelas satu sampai kelas lima, untuk kemudian dilakukan penomeran pada data tersebut, sesuai dengan jumlah populasi yang diikutkan. 2. Langkah selanjutnnya setelah dilakukan penomeran, peneliti mengelompokkannya berdasarkan tingkatan kelas, sesuai dengan jumlah santri pada tiap-tiap kelas. Kemudian dilakukan proses random untuk menentukan sampel dengan menggunakan SPSS versi 16.0. 3. Adapun yang berhalangan untuk mengisi karena sakit dan juga telah keluar dari pondok diadakan replacement sesuai tingkat kelasnya sehingga jumlahnya 200.

3.2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel penelitian yang diteliti adalah sebagai berikut. 1. Perilaku prososial 2. Successes 3. Value 4. Aspiration 5. Defenses 6. Mengenali emosi diri sendiri 7. Mengelola emosi 8. Memotivasi diri 9. Mengenali emosi orang lain. 10. Keterampilan sosial 11. Usia 12. Jenis kelamin Dari beberapa variabel yang telah di sebutkan diatas, peneliti mengelompokkan variabel tersebut, menjadi independent variable dan dependent variable, yang akan dijabarkan sebagai berikut: self-esteem successes, value, aspirations, dan defenses, kecerdasan emosi mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, keterampilan sosial usia dan jenis kelamin, pada penelitian ini akan dikelompokkan sebagai Independent variable. Sedangkan perilaku prososial dalam penelitian ini sebagai dependent variable.

3.3. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan definisi konseptual yang telah dijelaskan dalam Bab 2, kemudian peneliti menentukan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perilaku prososial Perilaku prososial adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk menolong atau memberikan manfaat bagi orang lain dengan diukur menggunakan alat ukur Prososial Tendencies Measurement yang dikembangkan oleh Carlo dan Randall 2002, dan memiliki enam dimensi, yaitu, altruism, compliant, emotional, public, anonymous dan dire. 2. Self-esteem self-esteem yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian terhadap diri sendiri personal judgment mengenai perasaan mampu, penting, berarti dan menerima kekurangan yang ada dan diekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap diri para santri di Pondok Pesantren Daarul Rahman dengan diukur menggunakan Coopersmith Self-esteem Inventory dan memiliki empat dimensi, yaitu, succsses, values, aspirations, defenses. 3. Kecerdasan emosi kecerdasan emosi dalam penelitian ini adalah kemampuan santri dalam mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, memotivasi diri sendiri dan juga mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri serta hubungannya dengan orang lain, yang dimensinya terdiri dari mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan