Klasifikasi biaya Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya

mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Menurut Armanto Witjaksono 2006:6 biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai akuntan mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau sumber daya berupa barang dan jasa yang diukur dalam satuan uang dengan tujuan untuk memperoleh suatu manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang.

2. Klasifikasi biaya

Biaya perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan apa informasi biaya tersebut digunakan, sehingga dalam pengelompokkan biaya dapat digunakan suatu konsep “Different Cost Different Purposes” artinya berbeda biaya berbeda tujuan. Pengukuran biaya tergantung kepada kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat membedakan biaya menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Menurut Bustami dan Nurlela 2009 :9 “Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung kesasaran biaya atau objek biaya. Sedangkan Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya” Menurut Horngren et al 2006 “Biaya langsung merupakan biaya yang berhubungan secara langsung terhadap objek dan dapat dihitung sebagai nilai ekonomis. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Biaya tidak langsung merupakan biaya yang berhubungan dengan biaya produk namun tidak dapat dihitung sebagai nilai ekonomis produk” Sementara itu, untuk tujuan perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsinya. Hansen dan Women 2006 mengklasifikasikan biaya kedalam ketiga fungsional utama, antara lain: a. Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang atau penyediaan jasa. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai: a. Biaya bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Biaya bahan langsung ini dapat dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. b. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Seperti halnya bahan langsung, pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang digunakan dalam memproduksi suatu produk dan jasa. Karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung. c. Overhead, merupakan semua biaya yang tidak termasuk kedalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Kategori biaya overhead memuat berbagai item yang luas. Banyak input yang diperlukan dalam membuat sebuah produk atau jasa. Bahan langsung yang merupakan bagian yang tidak signifikan dalam proses produksi biasanya dimasukkan kedalam kategori biaya overhead. 1. Biaya non produksi, merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, Universitas Sumatera Utara pengembangan, pemasaran, distribusi, pelayanan pelanggan dan administrasi umum. Terdapat dua jenis biaya non produksi yang lazim digunakan, diantaranya: a. Biaya penjualan atau pemasaran adalah biaya yang diperlukan dalam memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau jasa. b. Biaya administrasi merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi. Administrasi umum bertanggung jawab dalam memastikan bahwa berbagai aktivitas organisasi terintegrasi secara tepat sehingga misi perusahaan secara keseluruhan dapat terealisasi. 2. Manajer perusahaan menggunakan data biaya dalam pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja dan dalam operasi perusahaan. Kegiatan tersebut merupakan hal penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu perlu pemahaman lebih lanjut mengenai penggunaan biaya-biaya tersebut. Data biaya tersebut dapat digunakan oleh manajer untuk tujuan : a. Perencanaan Perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode atau program pencapaian tujuan yang terbaik masa akan datang yang ingin dicapai pada saat menelaah alternatif pelaksanaan tindakan. Perusahaan juga menggunakan data biaya untuk pembuatan anggaran budget yang digunakan untuk memperkirakan bahan baku, tenaga kerja dan teknologi. Hal tersebut dapat dilakukan dalam tahapan perencanaan. Perencanaan tersebut berorientasi kepada masaakan datang dan dapat berbentuk perencanaan jangka panjang dan jangka pendek. Universitas Sumatera Utara b. Pengawasan Pengawasan diperlukan untuk membandingkan dan mengevaluasi, apakah anggaran atau program yang dibuat sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan fungsi perencanaan. Tahapan ini adalah merupakan tahapan pemantauan terhadap pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat, baik yang berhubungan dengan pencapaian harga pokok standar digariskan pada anggaran budget. Membandingkan anggaran dan standar dengan aktual dapat digunakan untuk pengendalian sehingga kinerja masing-masing devisi atau departemen dapat nilai. c. Pengambilan Keputusan Berdasarkan informasi biaya maka perusahaan dapat mengambil keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun yang bersifat jangka panjang.

B. Perencanaan dan Anggaran Biaya Operasional 1. Pengertian Perencanaan