35
tinggalrumah mulai dari jenis atap bangunan, lantai, dandinding yang masih dalam kondisi kurang baik.
Untuk tingkat penganguran sebelum adanya Kawasan Industri Medan Belawan masih terdapat banyak pengangguran pada usia produktif sesuai
pernyataan responden 50 orang, karena pada umumnya rumah tangga masyarakat hanya mengandalkan pendapatan dari suami tanpa adanya kegiatan
untuk tambahan pendapatan dari ibu rumah tangga, dan banyaknya anak muda yang tidak bekerja.
Untuk pernyataan tingkat putus sekolah sebelum adanya Kawasan Industri Medan Belawan responden menyatakan bahwa tingkat putus sekolah masih tinggi
karena keadaan ekonomi serta pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang masih rendah. Selain itu responden menyatakan
adanya gangguan stabilitas sosial dan keamanan di wilayah kelurahan Mabar yang masih buruk, begitu juga halnya dengan ketersediaan dan kualitas listrik dan air
sebelum adanya kawasan industri sebagian besar responden menyatakan masih dalam kondisi buruk.
4.6.2 Persepsi Responden Atas Dampak Setelah Keberadaan KIM Belawan
Hasil distribusi jawaban responden atas dampak sesudah keberadaan Kawasan Industri Medan Belawan terlihat pada tabel 4.6.2 sebagai berikut :
Tabel 4.6.2 Persepsi Responden Atas Dampak Setelah Keberadaan KIM Belawan
No Pernyataan
Skor Total
1 2
3
1 Tingkat pendapatan masyarakat kelurahan
Mabar setelahadanya KIM Belawan. 3
10 37
50
36
2 Tingkat penyerapan tenaga kerja di kelurahan
Mabar setelahadanya KIM Belawan. 1
49 50
3 Tingkat kemiskinan di kelurahan Mabar
setelah adanya KIM Belawan. 16
7 27
50
4 Tingkat penganguran di kelurahan Mabar
setelah adanya KIM Belawan. 20
4 26
50
5 Tingkat putus sekolah di kelurahan Mabar
setelah adanya KIM Belawan. 38
2 10
50
Keterangan: 1= turun; 2= tetap; 3= naik Sumber: Data Primer diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 4.6.2, dapat dijelaskan bahwa keberadaan Kawasan Industri Medan Belawan mampu meningkatkan keadaan
perekonomian masyarakat di wilayah Kelurahan Mabar. Hal ini sesuai pernyataan sebagian besar responden 37 orang menyatakan terjadi peningkatan
kesejahteraan masyarakat sesudah adanya Kawasan Industri Medan Belawan. Untuk penyerapan tenaga kerja sesudah adanya Kawasan Industri Medan
Belawan,sebagian besar responden 49 orang menyatakan terjadi peningkatan lapangan pekerjaan di wilayah Mabar dan banyak terbuka lowongan pekerjaan
yang semakin meningkat seiring pengembangan Kawasan Industri Medan Belawan.
Untuk tingkat kemiskinan kebeadaan Kawasaan Industri Medan Belawan tidak membawa pengaruh positif terhadap pengurangan tingkat kemiskinan
masyarakat di Kelurahan Mabar, hal ini disebabkan sebagian besar penduduk pendatang tidak mampu mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang cukup.
menurut data BPS tahun 2013 bahwa terdapat 378 jiwa penduduk pendatang dibanding penduduk yang pindah sebesar 188 jiwa sehingga pertambahan
penduduk seperti ini berpotensi menambah masyarakat miskin di Kelurahan Mabar.
37
Setelah adanya Kawasan Industri Medan Belawan tingkat penganguran di Kelurahan Mabar masih tinggi sesuai pernyataan sebagian besar responden 26
orang menyatakan meskipun banyak perusahaan industri yang berdiri di sekitar tempat tinggal mereka, namun hal itu tidak mampu mengurangi jumlah
pengangguran di Kelurahan Mabar dengan sulitnya mendapat kesempatan kerja di industripabrik disebabkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Kelurahan
Mabar masih rendah dan pada umumnya karyawan perusahaan industri bersal dari luar daerah.
Untuk tingkat putus sekolah sebagian besar responden 38 orang menyatakan bahwa keberadaan Kawasan Industri Medan Belawan mampu
mengurangi tingkat putus sekolah di Kelurahan Mabar, karena orangtua mereka sudah memeliki tambahan penghasilan juga didukung oleh program BOS dari
pemerintah yang dapat meringankan biaya sekolahpendidikan anak.
4.7 Analisis dan Pembahasan