14
industri tersebut, dapat disimpulkan, bahwa suatu kawasan disebut sebagai kawasan industri apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya arealbentangan lahan yang cukup luas dan telah dimatangkan, 2. Dilengkapi dengan sarana dan prasarana,
3. Ada suatu badan manajemen pengelola, 4. Memiliki izin usaha kawasan industri,
5. Biasanya diisi oleh industri manufaktur pengolahan beragam jenis.
2.4 Dampak Kawasan Industri
Analisa dampak sosial adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sebagai akibat dari
pelaksanaan suatu kegiatan pembangunan di suatu wilayah atau area. Kajian dilakukan untuk menelaah dan menganalisa berbagai dampak yang terjadi baik
positif maupun negatif dari setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap pra konstruksi, konstruksi, sampai tahap operasi. Berdirinya kawasan industri di suatu
daerah dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Dalam hal ini industrilisasii sebaiknya memperhatikan kesejahteraan sosial yang menjadi
masalah dan mendapatkan perhatian utama dan menjadi tanggung jawab bersama.
2.5 Penelitian Terdahulu
Doriani Lingga 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Sebagai Klaster Industri”memberikan kesimpulan hasil penelitian yaitu KEK Sei Mangkei berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat
Kecamatan Bosar Maligas. Hal ini terwujud dalam penyerapan tenaga kerja
15
lokal, peningkatan taraf hidup masyarakat, maupun penyediaan sarana dan prasarana sosial masyarakat, Kecamatan Bosar Maligas.
Andi Fardani 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Sosial Keberadaan Pt Vale Indonesia Tbk Terhadap Kehidupan Masyarakat”
menyebutkan Keberadaan PT.Vale pada Indonesia Tbk, telah memberikan perubahan dalam bidang pendidikan seperti pemberian beasiswa, fasilitas air
bersih,.menyediakan biaya lingkungan yang pada tahun 2010 mencapai 6.432 juta dollar AS. Dana tersebut digunakan dalam program pengurangan emisi
sulfur dan proyek pembangkit tenga air PLTA Karebbe.PT.Vale berupaya memperkuat home industri yang lebih mandiri dan berorientasi jangka panjang
dengan memanfaatkan teknologi tepat guna dan memperluas pangsa pasar. Suhana 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Kawasan
Industri Medan Star terhadap Pembangunan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sekitarnya” memberikan hasil penelitian yaitu Bahwa dengan adanya kawasan
industri Medan Star maka kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Tanjung Morawa khususnya di Tanjung Baru dan Tanjung Morawa B Mengalami
peningkatan, ditandai dengan kenaikan pendapatan perkapita dari tahun ke tahun sudah menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap pembangunan sosial
dan ekonomi masyarakat di dekat kawasan Medan Star. S.Enny Niatta S.L 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Peranan Perkebunan Kelapa Sawit dalam Pembangunan Wilayah Studi Kasus PTP Nusantara II Kebun Bandar Klippa” menyebutkan bahwa PTP Nusantara II
turut andil dalam menambah devisa negara, memperkecil angka pengangguran
16
di daerah dengan menyediakan lapangan kerja, sekaligus turut meningkatkan pendapatan masyarakat. Keberadaan PTP Nusantara II juga mengakibatkan
pertambahan penduduk yang pesat di Kecamatan Bandar Klippa sehingga mampu mendorong perubahan-perubahan di sektor lain selain perkembangan daerah,
seperti perubahan sosial budaya dan ekonomi masyarakat, baik perubahan positif maupun negatif.
Wahyudi 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Pengembangan Kawasan Industri Kariangau KIKTerhadap Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat” memberikan hasil penelitian yaitu setelah adanya industri tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dilihat dari tingkat
pendapatan masyarakat yang lebih baik, adanya kegiatan industri yang memberi kesempatan untuk menambah penghasilan mereka dengan bekerjamenjadi buruh
industri dan berusaha di sekitar kawasan industri, seperti membuka warung makanan, mengontrakkan rumahnya, membuka bengkel, dan lainnya disekitar
kawasan industri.
2.6 Kerangka Konseptual