1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industrialisasi merupakan upaya sadar dan terencana dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumber daya guna mencapai tujuan pembangunan
yakni meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa. Perkembangan industri memang membawa akibat-akibat positif bagi
kehidupan manusia, hakekat perkembangan industri akan selalu berarti bagi perkembangan peradaban manusia, dan lebih konkrit lagi perkembangan
industri akan selalu berarti pula bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kehadiran sektor industri dituntut untuk menciptakan keanekaragaman kehidupan ekonomi, artinya dengan kehadiran suatu kawasan industri akan
menciptakan berbagai lapangan pekerjaan misalnya bidang jasa dan perdagangan, disamping lapangan pekerjaan disektor industri itu sendiri. Dengan membuka
lapangan kerja berarti menigkatkan aktivitas ekonomi ekonomi, serta mendukung munculnya multiplier effects dari sektor lainya.
Letak Kota Medan sangat strategis karena keberadaannya dekat dengan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang merupakan pintu gerbang atau
pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Kota Medan ini mewadahi berbagai
fungsi, yaitu sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta
berbagai pusat perdagangan regional dan internasional.
2
Di Kota Medan terdapat beberapa bidang usaha potensial. Perekonomian Kota Medan tahun 2000 didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan
restoran 35,02, yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70. Dari besaran nilai kedua sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi
unggulan yang paling mungkin berkembang di Kota Medan adalah sektor perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Medan sebagai salah
satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan pembangunan kota lebih menitikberatkan pada kedua sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh sarana
dan prasarana yang ada. Sebagai kota industri, perdagangan dan jasa terkemuka di Indonesia, Kota
Medan telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang bagi kegiatan industri, termasuk menyediakan sebuah kawasan yang modern dan terkelola secara
professional. Kawasan Industri Medan KIM berlokasi di Kelurahan Mabar, Kecamatan
Medan Deli dengan areal seluas 524 hektar. PT. KIM resmi berdiri menjadi perseroan sejak tanggal 7 Oktober 1988. Areal kawasan ini dibelah oleh dua jalur
tol dari Kota Medan menuju pelabuhan Belawan. Posisinya sangat strategis dengan jarak 8 kilometer ke pelabuhan belawan, serta 10 kilometer ke pusat Kota
Medan. Berbagai fasilitas penunjang yang dimiliki kawasan industri medan antara lain pengolahan air limbah, air bersih, air hydran, listrik, telepon, gas, keamanan,
pemadan kebakaran dan poliklinik. Investor asing yang menanamkan modalnya di KIM antara lain berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Australia,
Swedia, Filipina, Jerman, Swiss dan Yaman. Pada tahun 2004 berdasarkan Medan
3
Dalam Angka 2007 Data Industri, Listrik, Gas dan Air Minum Kota Medan, jenis perusahaannya terdiri dari PMDN berjumlah 135, Perusahaan Non-PMDN
berjumlah 78 dan Perusahaan BUMNBUMD berjumlah 4. Dan Kota Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia.
Aspek sosial ekonomi terlihat dari adanya mobilitas tenaga kerja yang tinggi ke daerah kawasan industri, Dampak ekonomi yang diterima oleh
masyarakat sekitar kawasan industri dan daerah terdampak akan sangat mendominasi kehidupan sehari-hari dari perubahan pendapatan hingga mata
pencaharian. Pendapatan sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan suatu daerah, semakin besar pendapatan perkapitanya maka
akan semakin besar tingkat kemakmuran di daerah tersebut. Pendapatan suatu daerah juga berpengaruh pada tingkat pengangguran dan tenaga kerja di daerah
tersebut. Masalah ketenagakerjaan juga merupakan salah satu faktor penghambat kemakmuran dan pembangunan di suatu daerah. Beberapa masalah
ketenagakerjaan yang sering terjadi ialah rendahnya kualitas tenaga kerja, jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja, persebaran tenaga
kerja yang tidak merata, dan pengangguran. Perubahan akibat pembangunan yang berlangsung dengan pesat, selain
mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat juga memberi pengaruh terhadap lingkungan sosial, ekonomi dan budaya setempat. Untuk itu setiap pembangunan
industri harus memperhitungkan dampak yang mungkin ditimbulkan. Dampak ini meliputi dampak yang bersifat positif dan negatif. Dampak positif dari
pembangunan industri diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan
4
meningkatkan pendapatan masyarakat. Hanya saja dampak yang bersifat positif ini hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat, yaitu mereka yang memiliki
tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu. Dampak yang bersifat negatif menyangkut aspek biofisik, sosial, eonomi,
dan budaya. Aspek biofisik tampak pada terjadinya polusi air, udara, tanah yang pada tingkat tertentu membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk.
berdasarkan kondisi di atas, Dengan itu penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian ”Analisis Dampak Keberadaan Kawasan Industri Medan KIM
Belawan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri Medan Belawan”.
1.2 Perumusan Masalah