Manajemen Analisis Lingkungan Internal

58 VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.

6.1. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan serta berpengaruh langsung terhadap arah dan tindakan perusahaan. Analisis lingkungan internal organisasi adalah analisis berdasarkan faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi dan umumnya dapat dikendalikan oleh manajemen organisasi. Analisis lingkungan internal organisasi digunakan untuk mengetahui kemampuan organisasi dalam mencapai kinerja dan mampu mengungguli para pesaing competitor. Dalam menganalisis lingkungan internal organisasi perlu memperhatikan beberapa bidang fungsional organisasi yang meliputi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen.

6.1.1. Manajemen

Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas pokok yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan atau pengendalian David, 2009. 6.1.1.1. Perencanaan Dalam tahap proses manajemen strategi perencanaan termasuk pada tahap perumusan strategi. Perencanaan terdiri atas semua aktivitas manajerial yang terkait dengan persiapan di masa depan. Pekerjaan spesifik mencakup peramalan, penetapan sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan penetapan tujuan. Perencanaan memampukan organisasi untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang relevan dan berfokus pada sesuatu yang terpenting. Perencanaan membantu memastikan organisasi siap untuk semua kemungkinan yang masuk akal serta untuk semua perubahan yang akan dibutuhkan. 59 Kegiatan perencanaan Cresh meliputi perencanaan produksi dan pemasaran. Perencanaan produksi dilakukan untuk melihat kebutuhan input yang dibutuhkan oleh Cresh meliputi wadah tanaman keranjang, pot, gelas, botol, dan akuarium, media tanam arang sekam, kompos, cocopeat, zeolit, dan spagnum moss, tanaman tanaman sekulen, kaktus, ubi-ubian, dan tanaman hias lain, dan ornamen penghias produk yang harus dibeli dalam waktu satu bulan. Selain itu, perencanaan produksi ditujukan untuk melihat berapa jumlah produk yang akan diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Perencanaan produksi yang dilakukan Cresh dapat dikatakan cukup baik hanya saja masih dilakukan tidak kontinu mnyesuaikan dengan permintaan konsumen Selain perencanaan produksi, perusahaan pun melakukan perencanaan pemasaran. Tim pengelola selalu berusaha untuk mencari informasi terkait tempat yang bisa dijadikan display produk untuk dipasarkan dan selalu mencari informasi terkait bazar dan pameran untuk memasarkan produk. Berbagai rencana juga dilakukan untuk memperluas pangsa pasar produk dari Cresh. 6.1.1.2. Pengorganisasian Pengorganisasian mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan otoritas. Dalam manajemen strategis pengorganisasian termasuk pada tahap penerapan strategi. Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk mencapai usaha terkoordinasi dengan mendefinisikan hubungan pekerjaan dan otoritas. Fungsi pengorganisasian dalam manajemen dibedakan dalam tiga aktivitas yaitu, memecah tugas ke dalam pekerjaan spesialisasi pekerjaan, mengkombinasi pekerjaan untuk membentuk depertemen departementalisasi, dan mendelegasikan otoritas. Struktur organisasi Cresh dapat dilihat pada Gambar 10 Bab V. Walaupun sudah ada departemenisasi dan spesialisasi, namun dalam pelaksanaan tugasnya masih sering disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan kemampuan dari masing-masing pengelola mengingat semua tim pengelola masih menjadi mahasiswa yang disibukkan dengan kuliah dan praktikum. Namun demikian, dalam rangka pengorganisasian tugas, pengelola Cresh selalu bertemu dan rapat minimal dua minggu sekali untuk pembagian tugas, misalnya untuk persiapan bazar, pelatihan, dan perencanaan produksi. 60 6.1.1.3. Pemberian Motivasi Anggota Pemberian motivasi dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan tertentu. Pemberian motivasi termasuk pada tahap penerapan strategi dalam manajemen strategis. Pemotivasian melibatkan usaha yang diarahkan untuk membentuk perilaku manusia. Fungsi motivasi dalam manajemen mencakup empat komponen utama meliputi: kepemimpinan, dinamika kelompok, komunikasi dan perubahan organisasi. Pemotivasian yang dilakukan Cresh adalah masing-masing tim pengelola Cresh saling memotivasi dan menguatkan satu sama lain, yaitu dengan adanya sms motivasi dan setiap ada rapat tim pengelola Cresh selalu diawali dengan kata- kata penyemangat yang selalu dihubungkan dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan sehingga tim pengelola selalu bersemangat untuk memajukan Cresh. 6.1.1.4. Pengelolaan Anggota Aktivitas pengelolaan anggota memainkan peran penting dalam usaha implementasi strategi, karena pengelolaan anggota difokuskan pada manajemen sumber daya manusia yang terlibat dalam manajemen strategis. Kegiatan pengelolaan anggota terkait dengan perekrutan, koordinasi, pelatihan, dan pemberhentian. Pengelolaan anggota yang dilakukan Cresh dimulai dengan perekrutan anggota yang nanti akan membantu memajukan Cresh. Anggota Cresh ada yang tetap dan ada yang kondisional. Perekrutan anggota didasarkan pada kompetensi untuk membuat rangkaian tanaman hias kreatif dan memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produk-produk pertanian. Setelah anggota sudah masuk ke Cresh, maka anggota diberikan pelatihan dan pembinaan agar sesuai dengan budaya organisasi yang ada di Cresh dan kompetensi untuk membuat rangkaian tanaman hias kreatif semakin meningkat sehingga nantinya bisa semakin membuat Cresh semakin berkembang. Akan tetapi berdasarkan laporan dari pengelola Cresh, ternyata walaupun membutuhkan tenaga kerja sebagai upaya pemberdayaan masyarakat akan tetapi sangat kesulitan untuk mencari karyawan yang memiliki kompetensi seperti yang diharapkan yaitu mampu membuat rangakaian tanaman hias kreatif. 61 6.1.1.5. Pengendalian Kontrol Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan. Pengendalian kontrol dimulai dari pemilihan input, proses produksi, sampai pada distribusi produk sehingga bisa sampai kepada konsumen. Semua tim pengelola bertanggung jawab untuk memastikan semua kegiatan tersebut berjalan dengan baik. Pengendalian dalam pemilihan input dilakukan pada pemilihan pemasok bahan baku dan jenis bahan bakunya untuk keperluan produksi. Pengontrolan proses produksi dan output hasil produksi dilakukan kontinu terutama oleh bagian operasional produksi untuk memastikan produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga tujuan untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas bisa tercapai. Selanjutnya pengendalian dilakukan dalam pendistribusian produk Cresh. Hal ini dilakukan mengingat produk yang dihasilkan Cresh sangat rentan dengan goncangan dan perlakuan yang tidak sesuai sehingga diharapkan produk bisa sampai kepada konsumen dalam keadaan baik dan segar.

6.1.2. Pemasaran