117
Tabel 14
. Keselarasan Strategi Hasil Matriks SWOT dan Matriks IE
No Strategi Hasil Matriks SWOT
Strategi Hasil Matriks IE 1. Membuat SOP yang jelas dan tertulis terkait sistem
kerja, pengelolaan keuangan, proses produksi, perawatan produk, dan proses pendistribusian
produk Strategi integrasi horizontal
dan pengembangan produk
2. Membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal penyediaan input, sumber modal, pemasaran
produk, dan penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk
Strategi integrasi
ke belakang,
integrasi ke
depan, pengembangan
produk, dan penetrasi pasar 3. Membuat perizinan badan hukum usaha
Strategi integrasi horizontal 4. Merekrut SDM yang potensial dan kreatif untuk
produksi, pemasaran, dan pendistribusian produk Strategi
integrasi ke
belakang, pengembangan
produk, penetrasi pasar, dan pengembangan pasar
5. Membangun jaringan distribusi produk dalam menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas
Strategi penetrasi pasar dan pengembangan pasar
6. Mencari tempat yang tetap dan strategis untuk
display dan penjualan produk sebagai branding Cresh sebagai toko rangkaian tanaman hias kreatif
Strategi integrasi horizontal dan penetrasi pasar
7. Membuat hak paten produk-produk Cresh untuk
menjaga identitas produk Cresh Strategi integrasi horizontal
dan pengembangan produk 8.
Mempromosikan produk melalui kampanye peduli lingkungan kepada
masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman
Strategi penetrasi pasar dan pengembangan pasar
9. Melakukan penelitian dan pengembangan produk
yang berkelanjutan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang berkualitas
dan kreatif Strategi
pengembangan produk
7.7. Analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi melalui tahap pencocokan, yaitu dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, maka tahap terakhir
dari penelitian ini adalah pemilihan prioritas strategi yang akan dijalankan. Adapun alat analisis yang digunakan pada tahap pengambilan keputusan ini
adalah Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM
. Secara teoritis, QSPM digunakan untuk menentukan daya tarik relatif dari
berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS Attractiveness Score menunjukkan daya
tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS diperoleh melalui kuesioner yang ditujukan kepada dua
118 responden yaitu pimpinan usaha dan manajer operasional produksi sebagai
pemegang keputusan tertinggi pada perusahaan. Nilai AS kemudian dirata-ratakan. Nilai AS rata-rata tersebut kemudian
dikalikan dengan bobot rata-rata yang diperoleh dari IFE dan EFE sehingga menghasilkan nilai TAS Total Attractiveness Scores. Kemudian dilanjutkan
perhitungan nilai STAS Sum Total Attractiveness Scores yakni dengan menjumlahkan nilai TAS pada setiap faktor internal dan eksternal. Berdasarkan
hasil analisis QSPM, diperoleh prioritas dalam memilih alternatif strategi yang
dapat diterapkan Cresh dimulai dari nilai tertinggi yang dapat dilihat pada Tabel 15
. Hasil dari analisis matrik QSP pada menunjukkan bahwa strategi Membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal penyediaan input, sumber modal,
pemasaran produk, dan penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk menempati prioritas utama dengan total nilai daya tarik TAS 6,360. Hal
ini selaras dengan hasil pemetaan matrik IE yang memposisikan Cresh pada posisi tumbuh dan berkembang dengan strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk dan strategi integrasi yang meliputi integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.
Tabel 15. Matriks QSPM
Strategi STAS
S2 Membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal penyediaan input, sumber modal, pemasaran produk, dan penelitian dan pengembangan dalam usaha
pengembangan produk 6,36
S9 Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang berkelanjutan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang berkualitas dan kreatif
6,351 S5 Membangun jaringan distribusi produk dalam menjangkau segmentasi pasar yang
lebih luas 6,237
S7 Membuat hak paten produk-produk Cresh untuk menjaga identitas produk Cresh 6,227
S6 Mencari tempat yang tetap dan strategis untuk display dan penjualan produk sebagai branding Cresh sebagai toko rangakaian tanaman hias kreatif
6,054 S4 Merekrut SDM yang potensial dan kreatif untuk produksi, pemasaran, dan
pendistribusian produk 6,035
S1 Membuat SOP yang jelas dan tertulis terkait sistem kerja, pengelolaan keuangan, proses produksi, perawatan produk, dan proses pendistribusian produk
5,858 S8 Mempromosikan produk melalui kampanye peduli lingkungan kepada masyarakat
untuk menjaga dan merawat tanaman 5,856
S3 Membuat perizinan badan hukum usaha 5,845
Hasil perhitungan matrik QSP menunjukkan bahwa Cresh harus melakukan penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk serta
119 strategi integrasi dengan membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal
penyediaan input, sumber modal, pemasaran produk, dan penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk. Namun hal ini juga bukan
berarti bahwa satu-satunya strategi yang dapat dilaksanakan oleh Cresh, akan tetapi strategi yang lain dapat dilaksanakan untuk pengembangan Cresh.
Berdasarkan matriks QSPM, secara berurutan prioritas strategi yang dapat dilaksanakan adalah membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal
penyediaan input, sumber modal, pemasaran produk, dan penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk, melakukan penelitian dan
pengembangan produk yang berkelanjutan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang berkualitas dan kreatif, membangun jaringan
distribusi produk dalam menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas, membuat hak paten produk-produk Cresh untuk menjaga identitas produk Cresh, mencari
tempat yang tetap dan strategis untuk display dan penjualan produk sebagai branding Cresh sebagai toko rangkaian tanaman hias kreatifmembuat SOP yang
jelas dan tertulis terkait sistem kerja, pengelolaan keuangan, proses produksi, perawatan produk, dan proses pendistribusian produk, mempromosikan produk
melalui kampanye peduli lingkungan kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman, dan membuat perizinan badan hukum usaha. Semua strategi ini
dapat diterapkan oleh Cresh untuk pengembangan usahanya.
7.8. Langkah-Langkah Arsitektur Strategi 7.8.1 Analisis Visi, Misi, dan Tujuan Cresh