81 mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan
mandiri serta juga meningkatkan peranannya dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi,
dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Pemerintah pusat dan daerah serta BUMN wajib untuk
menyediakan pembiayaan kepada UMKM dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya. Selain itu juga
dituntut untuk memfasilitasi dan mendorong peningkatan pembiayaan modal kerja dan investasi melalui perluasan sumber dan pola pembiayaan, akses
terhadap pasar
modal, dan
lembaga pembiayaan
lainnya serta
mengembangkan lembaga penjamin kredit, dan meningkatkan fungsi lembaga penjamin ekspor. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan dalam rangka
memperoleh pinjaman untuk mengembangkan usahanya. 3 Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Percepatan Pengembangan
Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM serta Nota Kesepahaman Bersama antara Pemerintah, Perbankan dan Perusahaan Penjamin
Sesuai dengan kebijakan tersebut, maka pemerintah telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat KUR dengan fasilitas
penjaminan kredit dari pemerintah melalui PT Asuransi Kredit Indonesia PT Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha. Adapun bank pelaksana
yang menyalurkan KUR ini adalah Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Negara Indonesia BNI, Bank Tabungan Negara BTN, Bank Mandiri, Bank
Syariah Mandiri dan Bank Bukopin. KUR merupakan fasilitas pembiayaan yang dapat diakses oleh UMKM dan koperasi terutama yang memiliki usaha
yang layak namun mempunyai kendala dalam hal agunan. Oleh karena itu, dengan adanya program KUR dapat menjadi peluang bagi pelaku UMKM
seperti Cresh untuk mendapatkan tambahan modal dengan persyaratan yang cukup mudah guna mengembangkan usahanya.
6.2.4. Kekuatan Teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat memberikan kemudahan bagi siapa saja termasuk para pelaku usaha yang hendak mengembangkan
82 usahanya. Kemudahan-kemudahan tersebut dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
aspek produksi dan aspek pemasaran. 1 Perkembangan teknologi pada aspek produksi
Dalam proses pembuatan produk-produk Cresh yang memerlukan keterampilan dan kreativitas, perkembangan teknologi bukanlah dilihat dari
mesin-mesin yang digunakan karena dalam proses pembuatannya tidak membutuhkan mesin melainkan keterampilan seseorang. Perkembangan
teknologi yang ada pada Cresh dalam memproduksi produknya yaitu teknologi metode pengaplikasian zat pengatur tumbuh paclobutrazol pada
ubi yang akan dirangkai agar tajuk ubi tersebut lebih seragam. Hal ini menjadi peluang bagi Cresh untuk menghasilkan produk-produk yang kreatif
dan berkualitas. 2 Perkembangan teknologi pada aspek pemasaran
Perkembangan teknologi tidak hanya terjadi pada aspek produksi saja melainkan juga pada aspek pemasaran. Hal ini karena adanya
perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi, informasi dan transportasi. Degan adanya perkembangan teknologi dalam bidang
telekomunikasi seperti telepon maupun hand phone maka akan mempermudah komunikasi antar bagian di dalam perusahaan, antara pelaku
usaha dengan pemasok bahan baku maupun antara pelaku usaha dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk. Sedangkan perkembangan
teknologi informasi sangat terlihat dari menjamurnya berbagai macam media yang dapat digunakan sebagi sarana promosi penjualan produk. Media-media
tersebut meliputi surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, spanduk, baliho, sticker, radio, televisi, pesan singkat serta internet yang sudah mulai
menjadi kebutuhan pokok sebagian masyarakat di kota-kota besar. Selama beberapa tahun cukup banyak perkembangan yang terjadi
di bidang teknologi transportasi misalnya perkembangan teknologi kendaraan bermotor yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar yang dapat
menghemat biaya perusahaan. Selain itu, hadirnya jasa pengiriman barang via darat, laut dan udara akan mempermudah dan mempercepat pendistribusian
83 produk dari produsen kepada konsumen di berbagai wilayah di Indonesia
maupun mancanegara sehingga dapat membantu proses pemasaran perusahaan. Kesemua hal ini juga menjadi peluang bagi Cresh untuk
menambah kapasitas produksinya. 6.2.5. Kekuatan Kompetitif
Industri didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang saling menggantikan close substitutions. Lingkungan industri
merupakan lingkungan yang berada di sekitar usaha yang memiliki pengaruh langsung terhadap operasional usaha. Menurut Porter 1997, hakikat persaingan
suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu persaingan antarperusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi
pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-menawar penjualpemasok dan kekuatan tawar-menawar pembelikonsumen.
1 Persaingan Antarperusahaan Sejenis Persaingan yang terjadi dalam suatu industri merupakan sebuah hal
yang wajar, karena dengan adanya persaingan maka para pelaku usaha diajak untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menempatkan produknya di mata
konsumen dan berusaha agar produknya dapat diterima oleh pasar. Dalam sebagian besar industri, perusahaan saling tergantung. Persaingan yang
digerakkan oleh satu perusahaan dapat dipastikan mempengaruhi para pesaingnya, dan mungkin menyebabkan pembalasan dan usaha-usaha
perlawanan. Hal ini juga berlaku untuk Cresh dalam industri rangakaian tanaman hias kreatif. Walaupun sampai saat ini Cresh belum memiliki
pesaing yang banyak yang konsen menjual rangakaian tanaman hias kreatif, namun Cresh harus tetap meningkatkan kualitas produknya.
Secara umum persaingan yang terjadi dalam industri rangkaian tanaman hias kreatifadalah persaingan pangsa pasar, produk dan harga.
Persaingan pangsa pasar terjadi jika jumlah pelaku usaha rangkaian tanaman hias kreatifyang beroperasi semakin banyak sehingga para pelaku usaha harus
jeli dan berhati-hati dalam menentukan target pasar serta wilayah pemasarannya. Persaingan produk terjadi karena setiap produsen berlomba-
84 lomba untuk membuat produk yang dapat diterima dengan baik oleh
konsumen baik melalui kualitas produknya. Oleh karenanya, produsen harus mampu melihat selera dan perilaku konsumen tentang produk seperti apa
yang diminati oleh konsumen saat ini. Disamping itu terjadi pula persaingan harga produk dimana setiap perusahaan mencoba memberikan harga yang
dapat dijangkau oleh konsumen. Biasanya dalam persaingan harga ini produsen menyesuaikan dengan mutu produk dan target pasar yang dituju.
Pesaing yang ada di pasar saat ini adalah kios horta untuk produk boneka horta, Saung langka untuk tanaman hias, Erik kaktus untuk kaktus,
dan Rumah Bunga Rizal untuk kaktus dan tanaman hias. Cresh yang merupakan toko khusus yang menjual rangakaian tanaman hias kreatif,
memiliki variasi produk yang banyak dan berkualitas. Cresh menawarkan berbagai macam rangkaian tanaman hias kreatiftidak seperti pesaing yang
lainnya yang hanya fokus menjual satu produk saja, misalnya kaktus atau tanaman. Dengan semakin banyaknya variasi produk ini Cresh mampu
menjadi pelopor toko khusus yang menjual produk-rangakaian tanaman hias kreatif.
2 Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru Keberadaan suatu industri pasti tidak akan lepas dari ancaman
masuknya pendatang baru yang dapat berimplikasi terhadap kondisi persaingan perusahaan yang telah ada sebelumnya, misalnya dalam hal
perebutan pangsa pasar maupun perebutan input produksi seperti bahan baku dan tenaga kerja. Ancaman masuknya pendatang baru sangat bergantung pada
kemampuan pendatang baru untuk menghadapi hambatan masuk barriers to entry
ke dalam industri. Menurut Porter 1997 terdapat enam faktor hambatan masuk dari pendatang baru ke dalam suatu industri, yaitu skala
ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala,
dan kebijakan pemerintah. a Skala Ekonomi
Untuk mendirikan usaha rangkaian tanaman hias kreatif tidak diharuskan untuk beroperasi pada skala usaha yang besar. Hal ini
85 dikarenakan setiap orang dapat memulai usaha pada skala manapun mulai
dari skala rumah tangga yang hanya mengandalkan pesanan hingga skala besar yang sudah memiliki pangsa pasar yang banyak. Namun dengan
skala usaha yang kecil, pendatang baru akan kesulitan apabila berhadapan dengan perusahaan besar yang telah mencapai skala ekonomi. Hal ini
berhubungan dengan besarnya keuntungan yang diperoleh. Perusahaan dengan skala kecil akan memperoleh keuntungan yang lebih sedikit
apabila dibandingkan dengan perusahaan besar karena biaya yang dikeluarkan untuk setiap produknya cenderung lebih besar.
b Diferensiasi Produk Pada umumnya produk yang dihasilkan oleh perusahaan rangkaian
tanaman hias kreatif yang ada secara sekarang cenderung fokus pada satu produk unggulannya. Cresh memiliki variasi produk yang banyak
sehingga mampu bersaing dengan yang lain. Pendatang baru harus memiliki diferensiasi pada produknya untuk dapat menarik minat
konsumen ataupun membuat konsumen produk lain beralih ke produknya. c Kebutuhan Modal
Untuk mendirikan usaha rangkaian tanaman hias kreatif tidak harus memiliki modal yang besar. Yang dibutuhkan adalah keterampilan dan
kreativitas dalam pembuatan produk yang kreatif. Dengan keterampilan yang baik dan peralatan yang sederhana seseorang dapat mulai membuat
rangkaian tanaman hias kreatifdengan skala kecil. Namun apabila ingin memproduksi dalam jumlah besar dan merebut pangsa pasar perusahaan
yang sudah ada sebelumnya pendatang baru tersebut harus memiliki permodalan yang cukup besar.
d Biaya Beralih Pemasok Untuk dapat membuat perusahaan rangkaian tanaman hias kreatif
yang telah ada beralih ke pemasok lainnya pendatang baru tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar. Hal ini dikarenakan bahan baku
yang digunakan pada produksi rangkaian tanaman hias kreatif merupakan bahan baku yang mudah didapat. Hal ini merupakan ancaman bagi
86 perusahaan yang telah ada karena pendatang baru mudah untuk masuk ke
dalam industri. e Akses ke Saluran Distribusi
Pada industri rangakaian tanaman hias kreatif, perusahaan- perusahaan yang telah mapan memiliki saluran distribusi sendiri untuk
memasarkan produknya sehingga pendatang baru mungkin akan kesulitan dalam memasuki saluran yang ada. Sedangkan untuk membangun saluran
distribusi yang baru, pendatang baru harus mengeluarkan biaya yang tidaklah sedikit karena membutuhkan waktu dan usaha yang besar untuk
menggeser produk pesaing dari saluran distribusi yang dimilikinya. Namun apabila pendatang baru memiliki produk dengan kualitas yang sama atau
bahkan lebih baik namun dengan harga yang lebih terjangkau akan memungkinkan pendatang baru tersebut masuk ke dalam saluran distribusi
yang telah ada dan merebut pasar pesaing-pesaingnya sehingga dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Cresh yang belum
memiliki saluran distribusi yang baik, hal ini menjadi ancaman yang berarti bagi Cresh.
f Biaya Tidak Menguntungkan Terlepas dari Skala Perusahaan rangkaian tanaman hias kreatifyang sudah mapan
mungkin memiliki keunggulan yang tidak mudah ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan tersebut dapat berupa pengetahuan tentang pembuatan
produk yang lebih baik maupun lokasi yang strategis dan sudah dikenal oleh masyarakat atau konsumen. Selain itu keunggulan biaya juga berasal
dari pengaruh kurva pengalaman experience curve. Perusahaan yang telah memulai usahanya lebih dahulu pastinya telah melalui proses pembelajaran
yang cukup lama sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan berupa efisiensi biaya dan waktu dalam proses produksinya sehingga mampu
menghasilkan produk yang relatif murah dibanding pendatang baru. g Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat memberikan penghalang masuk ke suatu industri dengan menetapkan persyaratan lisensi dan membatasi akses kepada bahan
baku. Namun hal ini tidak terjadi pada industri rangakaian tanaman hias
87 kreatif. Bahan baku untuk industri ini merupakan barang yang bebas
diperdagangkan dan bisa diperoleh dimana saja, bahkan kebijakan- kebijakan pemerintah cenderung mendukung tumbuhnya industri-industri
kecil dan memberikan kemudahan dalam pendiriannya. 3 Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Produk pengganti substitusi adalah produk yang memiliki fungsi sama dengan produk perusahaan dan dapat mempengaruhi produk perusahaan
selama di pasar. Keberadaan produk substitusi dapat menjadi ancaman bagi suatu perusahaan jika produk substitusi tersebut memiliki harga yang lebih
murah namun memiliki kualitas yang sama dengan poduk perusahaan atau bahkan bisa lebih baik. Oleh karena itu faktor harga jual dan mutu produk
sering digunakan oleh pelaku usaha sebagai alat dalam menghadapi keberadaan produk substitusi. Pada industri rangakaian tanaman hias kreatif,
produk yang dapat digolongkan sebagai produk substitusi antara lain adalah terrarium, displant, hidrogel,
tanaman hias, dan souvenir. Tingginya keberadaan produk substitusi Cresh dengan berbagai macam bentuk, harga
dan kualitas dapat memberikan ancaman bagi Cresh sebagai salah satu produsen rangakaian tanaman hias kreatif. Meskipun keberadaan produk
substitusi tersebut sangatlah tinggi, namun keputusan pembelian tergantung oleh konsumen yang memiliki kebebasan untuk memilih produk yang sesuai
dengan seleranya. 4 Kekuatan Tawar-Menawar PenjualPemasok
Kekuatan penawaran pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri ketika terdapat sejumlah pemasok tetapi
hanya ada sedikit subtitusi yang bagus untuk bahan bakunya dan biaya penggantiannya pun sangat tinggi. Bagi Cresh, keberadaan pemasok bahan
baku seperti tanaman hias, wadah tanaman, ornamen, dan media tanam sangatlah penting terhadap keberlangsungan proses produksi. Sampai saat ini
Cresh tidak menghadapi biaya peralihan yang tinggi untuk berpindah ke pemasok lain apabila bahan baku yang dipasok dari pemasok tersebut tidak
memenuhi standar perusahaan baik dari segi harga, kualitas maupun
88 kuantitasnya. Akan tetapi seringkali apabila Cresh tidak membuat kemitraan,
pemasok bahan baku Cresh sudah tidak lagi memproduksi bahan baku yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Cresh. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi
Cresh yang produknya mempunyai standar tertentu setiap jenisnya. 5 Kekuatan Tawar-Menawar PembeliKonsumen
Kekuatan penawaran pembeli konsumen dapat dikatakan cukup kuat ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, konsumen
membeli dalam jumlah banyak, produk yang dibeli standar tidak terdeferensiasi dan ketika pembeli menghadapi biaya peralihan yang kecil
untuk berpindah ke produsen lain. Konsumen Cresh dapat dikatakan memiliki kekuatan penawaran yang tidak cukup kuat karena konsumen belum besar
jumlahnya dan konsumen belum membeli dalam jumlah banyak.
89
VII FORMULASI STRATEGI
7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan