Teori Inflasi TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Teori Tingkat Suku Bunga

Para ekonom menyebutkan tingkat suku bunga yang dibayar bank sebagai tingkat suku bunga nominal nominal interest rate dan kenaikan dalam daya beli masyarakat sebagai tingkat suku bunga riil real interest rate Mankiw, 2003. Jika i menyatakan tingkat suku bunga nominal, r tingkat suku bunga riil dan π e tingkat inflasi harapan, maka hubungan di antara ketiga variabel ini dapat ditulis sebagai berikut : r = i – π e 2 Tingkat suku bunga riil adalah perbedaan di antara tingkat suku bunga nominal dan tingkat inflasi harapan. Tingkat suku bunga adalah tingkat bunga deposito bank-bank pemerintah bulanan. Dimana hubungan negatif antara tingkat suku bunga dan harga saham adalah semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin rendah investasi biaya modal yang semakin tinggi yang pada akhirnya berdampak semakin turunnya harga-harga saham.

2.6 Teori Inflasi

Definisi inflasi banyak ragamnya. Keanekaragaman definisi pengertian tersebut terjadi karena luasnya pengaruh inflasi terhadap berbagai sektor perekonomian. Hubungan yang erat dan luas antara inflasi dan berbagai sektor perekonomian tersebut melahirkan berbagai perbedaan pengertian dan persepsi kita tentang inflasi. Demikian pula dalam memformulasikan kebijakan-kebijakan untuk solusinya. Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil intrinsik mata uang suatu negara Permana, 2004. Menurut Friedman dalam Mankiw 2003 inflasi selalu dan dimanapun merupakan suatu fenomena moneter dan terjadi apabila kenaikan jumlah uang yang beredar lebih cepat daripada output. Menurut Lipsey et al., 1997 inflasi adalah kenaikan rata-rata semua tingkat harga. Kadang-kadang, kenaikannya terus-menerus dan berkepanjangan sehingga harus dibatasi. Naiknya harga-harga secara umum ini mengakibatkan nilai riil dari suatu mata uang terhadap barang dan jasa atau yang lebih dikenal dengan istilah daya beli menurun. Inflasi adalah kecenderungan barang-barang naik secara umum dan dalam jangka waktu yang tertentu. Hubungan positif antara inflasi dan harga saham adalah semakin tinggi inflasi maka semakin tinggi barang dan jasa yang pada akhirnya meningkatkan profit perusahaan dan harga sahamnya Marciano, 2004. Sementara tingkat harga merupakan rata-rata tertimbang harga barang dan jasa di perekonomian yang diperoleh dengan bantuan indeks harga. Indeks harga yang banyak digunakan adalah indeks harga konsumen IHK atau Consumer Price Index CPI, PDB deflator dan Whole Price Index WPI. Namun hampir semua negara dalam perhitungan inflasi menggunakan IHK. Inflasi dapat dibedakan antara inflasi yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter, yaitu inflasi inti core inflation dan inflasi yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan moneter, yaitu inflasi sesaat noise. Adapun indikator inflasi yaitu: 1. Indeks Harga Konsumen IHK merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. 2. Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga dari suatu komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah.

2.7 Indeks Harga Konsumen IHK