1. Menyediakan sarana perdagangan efek,
2. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara
cepat pada efek-efek yang dijual, 3.
Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat, 4.
Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik investor dan perusahaan yang go public dan
5. Menciptakan instrumen dan jasa baru.
Sedangkan sebagai Self Regulatory Organization SRO, menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006, bursa efek memiliki tugas sebagai berikut:
1. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa, 2. Mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi
pengawasan dan 3. Ketentuan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi
pelaku pasar modal.
2.4 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Berbicara tentang kegiatan pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang disebut Indeks Harga Saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan
ekonomi bergerak, naik dan turun, banyak orang akan melihatnya dari sisi indeks yang dicapai pada saat itu.
Secara sederhana, indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dengan suatu peristiwa lainnya Anoraga dan
Pakarti, 2006. Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks di sini akan
membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu
waktu tertentu. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menunjukkan pergerakan harga
saham secara umum yang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar
modal. IHSG bisa dipakai untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. IHSG
melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa Anoraga dan Pakarti, 2006.
Untuk perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan ini kita harus menjumlahkan seluruh harga saham yang tercatat. Rumus untuk menghitung
Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebagai berikut: IHSG
= H
H
t
∑ ∑
X 100 1 dimana:
∑ H
t
= Total harga semua saham pada waktu yang berlaku ∑ H
= Total harga semua saham pada waktu dasar Dari angka indeks inilah kita bisa melihat apakah kondisi pasar sedang
ramai, lesu atau dalam keadaan stabil. Jika angka IHSG menunjukkan diatas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukkan
dibawah 100 berarti pasar sedang lesu. Dan jika IHSG menunjukkan angka 100 maka pasar dikatakan stabil Anoraga dan Pakarti, 2006.
2.5 Teori Tingkat Suku Bunga
Para ekonom menyebutkan tingkat suku bunga yang dibayar bank sebagai tingkat suku bunga nominal nominal interest rate dan kenaikan dalam daya beli
masyarakat sebagai tingkat suku bunga riil real interest rate Mankiw, 2003. Jika i menyatakan tingkat suku bunga nominal, r tingkat suku bunga riil dan
π
e
tingkat inflasi harapan, maka hubungan di antara ketiga variabel ini dapat ditulis sebagai berikut :
r = i – π
e
2 Tingkat suku bunga riil adalah perbedaan di antara tingkat suku bunga nominal
dan tingkat inflasi harapan. Tingkat suku bunga adalah tingkat bunga deposito bank-bank pemerintah
bulanan. Dimana hubungan negatif antara tingkat suku bunga dan harga saham adalah semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin rendah investasi biaya
modal yang semakin tinggi yang pada akhirnya berdampak semakin turunnya harga-harga saham.
2.6 Teori Inflasi