Pembahasan Pengaruh Obesitas terhadap Prestasi Akademik Remaja di Sekolah Menengah Pertama Santo Thomas 1 Medan

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Santo Thomas 1 Medan diperoleh data melalui pendataan status gizi lebih dan prestasi semester genap tahun ajaran 20122013.Data tersebut dijadikan dasar dalam melakukan pembahasan dan dijabarkan sebagai berikut. Berdasarkan tabel 5.5 yang menghubungkan antara status gizi lebih dengan prestasi akademik mata pelajaran matematika menunjukkan nilai baik nilai 70-80 paling banyak dijumpai pada siswai yang memiliki status gizi lebih obesitas, yaitu 23 orang 31,94, dilanjutkan dengan siswai yang memiliki status gizi baik, yaitu 14 orang 19,44. Nilai sangat baik nilai80 paling banyak ditemukan pada siswai yang memiliki status gizi baik, yaitu sebanyak 22 orang 30,56, diikuti dengan siswai yang memiliki status gizi lebih obesitas, yaitu 13 orang 18,06. Setelah dilakukan uji analisis statistik dengan Chi- square antara status gizi lebihdengan prestasi akademik diperoleh nilai p ≤0,05 p=0,034 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara status gizi lebihdengan prestasi akademik pada mata pelajaran matematika. Menurut Kardana dan Soetjiningsih 2004, gangguan aritmatika, subkelompok dari gangguan kemampuan akademis, merupakan gangguan perkembangan belajar yang tercantum dalam DSM-III-R pada diagnosis aksis II sebagai spesific developmental disorder. Gangguan belajar yang dialami anak remaja dapat terjadi karena terdapat masalah emosi dan perilaku dan atau masalah keluarga, sosial, dan budaya. Obesitas memiliki konsekuensi yang mempengaruhi psikososial anak.Psikososial anak yang terganggu memiliki resiko untuk merasa marah, depresi, cemas dan juga social withdrawal menarik diri.Kebanyakan anak yang mengalami depresi mengalami kesulitan dalam bidang akademis.Penarikan diri yang dilakukan mengakibatkan ketidakmampuan mengikuti aktifitas akademik di sekolah Haugaard, 2008. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.6 yang menghubungkan antara status gizi lebih dengan prestasi akademik mata pelajaran bahasa Inggrismenunjukkan nilai baik nilai 70- 80 paling banyak dijumpai pada siswai yang memiliki status gizi lebih obesitas, yaitu 16 orang 22,22, dilanjutkan dengan siswai yang memiliki status gizi baik, yaitu 7 orang 9,72. Nilai sangat baik nilai80 paling banyak ditemukan pada siswai yang memiliki status gizi baik, yaitu sebanyak 29 orang 40,28, diikuti dengan siswai yang memiliki status gizi lebih obesitas, yaitu 20 orang 27,78. Setelah dilakukan uji analisis statistik dengan Chi-square antara status gizi lebihdengan prestasi akademik diperoleh nilai p ≤0,05 p=0,023 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara status gizi lebihdengan prestasi akademik pada mata pelajaran bahasa Inggris. Menurut Misnadiarly 2007 kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan terjadinya masalah yang menyangkut perkembangan sosial dan emosional. Menurut Kardana dan Soetjiningsih 2004, gangguan bahasa dan bicara merupakan gangguan perkembangan belajar yang tercantum dalam DSM-III-R pada diagnosis aksis II sebagai spesific developmental disorder. Gangguan bahasa dan bicara terjadi akibat terdapat masalah emosi dan perilaku dan atau masalah keluarga, sosial, dan budaya. Berdasarkan tabel 5.7 yang menghubungkan antara status gizi lebih dengan prestasi akademik mata pelajaran ilmu pengetahuan alammenunjukkan nilai baik nilai 70-80 paling banyak dijumpai pada siswai yang memiliki status gizi lebih obesitas, yaitu 27 orang 37,50, dilanjutkan dengan siswai yang memiliki status gizi baik, yaitu 19 orang 26,39. Nilai sangat baik nilai80 paling banyak ditemukan pada siswai yang memiliki status gizi baik, yaitu sebanyak 17 orang 23,61, diikuti dengan siswai yang memiliki status gizi lebih obesitas, yaitu 9 orang 12,50. Setelah dilakukan uji analisis statistik dengan Chi-square antara status gizi lebihdengan prestasi akademik diperoleh nilai p ≤0 ,05 p=0,050 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara status gizi lebihdengan prestasi akademik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian di Portugal oleh Miguel 2008, remaja yang menganggap dirinya “gemuk” adalah mereka dengan pencapaian akademis yang buruk dan remaja yang mengganggap dirinya “kurus” adalah mereka dengan pencapaian akademis yang baik. Situasi yang sama ketika menganalisis hubungan depresi dan obesitas, remaja yang obes memiliki prestasi akademik yang lebih buruk dibandingkan dengan remaja yang non-obes. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan