yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan Soetjiningsih, 2004.
Menurut Kaplan dan Love-Osborne 2009 perkembangan dari anak menuju dewasa dapat disimpulkan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
1. menyelesaikan pubertas dan pertumbuhan somatik
2. perkembangan sosial, emosional dan kognitif serta perubahan pemikiran
abstrak menjadi pemikiran konkrit 3.
membangun identitas independen dan berpisah dari keluarga 4.
mempersiapkan diri untuk karir atau pekerjaan
2.1.2. Perkembangan Psikososial Remaja
Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja. Kematangan seksual yang terlalu
cepat atau lambat juga dapat mempengaruhi kehidupan psikososialnya, yaitu status mereka di dalam kelompok sebayanya Marheni, 2004. Berikut pembagian
perkembangan psikososial menurut tahapan masa remaja: 1.
Masa Remaja Awal Seorang anak pada masa adolesensi awal ini harus berfungsi dalam 3 arena:
keluarga, kelompok sebaya peer group dan sekolah. Dalam setiap arena terdapat suatu interaksi yang kompleks dari faktor-faktor penentu untuk
dapat berfungsi dengan baik. Di dalam keluarga, perkembangan yang utama pada masa adolesensi awal ini adalah memulai ketidaktergantungan
terhadap keluarga. Dengan kelompok sebayanya biasanya seorang remaja pada masa ini akan berkumpul dengan teman sejenis. Penerimaan oleh
kelompok sebaya merupakan hal yang sangat penting. Perkembangan fisik pada masa pubertas yang sinkron dengan teman sebaya merupakan faktor
yang penting dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya Pardede, 2002.
2. Masa Remaja Menengah
Pada pertengahan masa remaja, mereka mulai memperhatikan apakah tubuhnya terlalu gemuk atau kurus dan bagaimana menjaga bentuk tubuh
Universitas Sumatera Utara
yang ideal. Pada saat itu mereka mulai memperhatikan tubuhnya dan penampilan dirinya dan sering membandingkan dirinya dengan orang lain
Marheni, 2004. Masalah self-image jati diri cenderung muncul pada remaja yang
menganggap perkembangan pubertasnya bermasalah. Setiap perbedaan dengan rata-rata teman sebayanya akan menimbulkan kecemasan.
Kecemasan sering juga timbul karena merasa tidak aman dalam berteman dan ketakutan akan ditolak dalam pergaulan Pardede, 2002.
3. Masa Remaja Akhir
Ciri khas pada masa ini adalah orientasinya ke masa depan. Hubungan dengan orangtua mulai stabil. Pergaulan dengan kelompok sebaya mulai
mengarah kepada membina keintiman dengan jenis kelamin berbeda. Mulai dapat menerima adanya perbedaan di antara teman Pardede, 2002.
2.1.3. Kemampuan Prestasi Remaja di Sekolah