Siklus Uterus Fisiologi Siklus dan Fase Menstruasi

Korpus luteum pada kehamilan adalah jika pembuahan dan implantasi terjadi, korpus luteum terus tumbuh dan menghasilkan peningkatan jumlah progesteron dan estrogen bukannya merosot. Hal ini disebut korpus luteum kehamilan, struktur ovarium ini berlanjut sampai kehamilan berakhir. Korpus ini menyediakan hormon penting untuk menjaga kehamilan sampai plasenta berkembang dan dapat mengambil alih fungsi penting ini. Sherwood, 2007 Gambar 2.1. Siklus folikel pada ovarium

2. Siklus Uterus

Menstruasi adalah tahap pertama dari siklus uterus. Aliran menstruasi biasanya berfungsi sebagai tanda bahwa seorang wanita tidak hamil. Namun, ini Universitas Sumatera Utara tidak dapat diambil sebagai kepastian, karena sejumlah faktor bisa menyebabkan perdarahan selama kehamilan, beberapa faktor yang khusus untuk awal kehamilan, dan beberapa dapat menyebabkan aliran deras. Sarwono, 2011 Eumenorrhea adalah menstruasi yang normal, menstruasi reguler yang berlangsung selama beberapa hari biasanya 3 sampai 5 hari, tetapi dari 2 sampai 7 hari juga dianggap normal. Hilangnya darah rata-rata selama menstruasi adalah 35 mililiter dengan 10-80 ml dianggap normal. Wanita yang mengalami Menorrhagia lebih rentan terhadap kekurangan zat besi daripada rata-rata orang. Sebuah enzim yang disebut plasmin menghambat pembekuan dalam cairan menstruasi. Sarwono, 2011 Kram yang menyakitkan di perut, punggung, atau paha atas merupakan hal yang umum selama beberapa hari pertama menstruasi. Nyeri rahim yang parah selama menstruasi dikenal sebagai dismenore, dan itu adalah yang paling umum di kalangan remaja sekitar 67.2 mempengaruhi wanita remaja. Hal ini disebabkan oleh karena prostaglandin PGF2α , suatu stimulan miometrium yang kuat dan vasokonstriktor, di endometrium sekretori. Respon terhadap inhibitor prostaglandin pada pasien dengan dismenorea mendukung pernyataan bahwa dismenorea dimediasi oleh prostaglandin. Bukti substansial prostaglandin mempengaruhi dismenore adalah dengan kontraksi uterus yang berkepanjangan dan penurunan aliran darah ke miometrium. Warner P, 2011 Fase proliferasi endometrium dikaitkan dengan fase folikuler, proses folikulogenesis di ovarium. Pada fase folikuler, folikulogenesis menghasilkan estrogen. Kemudian estrogen memicu pertumbuhan endometrium untuk menebal kembali, sembuh dari perlukaan yang disebabkan menstruasi yang sebelumnya. Ketiga komponen endometrium, kelenjar, stroma, dan endotel pembuluh darah mengalami poliferasi dan mencapai puncaknya pada hari ke-8 sampai 10 siklus, sesuai dengan puncak kadar estrogen estradiol serum dan kadar reseptor estrogen di endometrium. Sherwood, 2007 Universitas Sumatera Utara Pada fase proliferasi peran estrogen sangat menonjol. Estrogen memacu terbentuknya komponen jaringan, ion, air dan asam amino. Stroma endometrium yang kolapskempis pada saat menstruasi, mengembang kembali, dan merupakan komponen pokok pertumbuhanpenebalan kembali endometrium. Pada awal fase ini, tebal endometrium hanya sekitar 0.5 mm kemudian tumbuh menjadi 3.5 – 5 mm. Di dalam stroma endometrium juga banyak tersebar sel derivat sumsum tulang, termasuk limfosit dan makrofag, yang dapat dijuampai setiap saat sepanjang siklus menstruasi. Sherwood, 2007 Seperti halnya fase folikuler di ovarium, fase proliferasi endometrium mempunyai lamadurasi yang cukup lebar. Pada perempuan normal yang subur, fase folikuler ovarium atau fase proliferasi endometrium dapat berlangsung hanya sebentar 5 – 7 hari, atau cukup lama sekitar 21 – 30 hari. Sarwono, 2011 Pascaovulasi ovarium memasuki fase luteal dan korpus luteum yang terbentuk menghasilkan steroid seks yaitu estrogen dan progesteron. Kemudian, estrogen dan progesteron korpus luteum tersebut mempengaruhi pertumbuhan endometrium dari fase proliferasi menjadi fase sekresi. Proliferasi epitel berhenti 3 hari pascaovulasi, akibat dampak antiestrogen dan progesterone. Puncak sekresi endometrium terjadi 7 hari pasca lonjakan gonadotropin bertepatan dengan saat implantasi blastosis bila terjadi kehamilan. Fase sekresi endometrium yang selaras dengan fase luteal ovarium mempunyai durasi dengan variasi sempit. Durasi fase ini kurang lebih tetap berkisar antara 12 - 14 hari. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Level hormon pada siklus menstruasi Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Perubahan hormonal dalam siklus menstruasi normal