adanya perkembangan pubertas normal. Mengevaluasi payudara dan perkembangan rahim pada pasien dengan gangguan menstruasi adalah hal yang
penting. Amenorea sekunder lebih sering daripada amenorea primer. Etiologi yang paling umum adalah disfungsi dari aksis hipotalamus – hipofisis – ovarium
HPO.
2.3.3. Perdarahan di luar menstruasi Metroragia
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi metroragia. Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan
anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofisis, ovarium indung telur dan rangsangan estrogen dan progesteron dengan bentuk
pendarahan yang terjadi di luar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus, dan pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh
ketidak-seimbangan hormon tubuh, yaitu kadar hormon progesteron yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi. Penderita hiposteroid kadar hormon steroid
yang rendah atau hipersteroid kadar hormon steroid yang tinggi dan fungsi adrenal yang rendah juga bisa menyebabkan gangguan ini. Beberapa gangguan
organ reproduksi juga dapat menyebabkan metroragia seperti infeksi vagina atau Rahim endometriosis, kista ovarium, fibroid, kanker endometrium atau indung
telur, hiperplasia endometriosis, penggunaan kontrasepsi spiral yang mengalami infeksi juga dapat menyebabkannya. Terdapat 36.4 siswi yang mengalami hal
ini pada penelitian yg dilakukan sebelumnya. Sianipar, 2009
2.3.4. Dismenorea
Dismenore adalah keluhan yang sangat umum dan ada yang primer atau sekunder, meskipun dismenore primer yang lebih menonjol. Gejala termasuk
kram perut bagian bawah dan nyeri panggul yang menjalar ke paha dan kembali tanpa terkait patologi pelvis. Dismenore disebabkan oleh prostaglandin dan
leukotrien selama siklus ovulasi. Kadar prostaglandin endometrium meningkat
Universitas Sumatera Utara
selama fase luteal dan siklus menstruasi, menyebabkan uterus berkontraksi. Dismenorea sekunder jarang terjadi, dan rasa sakit yang berhubungan dengan
patologi pelvis misalnya, bikornuata rahim, endometriosis, penyakit radang panggul, fibroid rahim. Sebuah patologi pelvis yang mendasari misalnya,
endometriosis atau anomali uterus misalnya fibroid mungkin ada dalam sekitar 10 kasus dismenore parah. MedScape
Derajat nyeri menstruasi dismenorea :
Derajat 0 : Tanpa rasa nyeri dan aktivitas sehari-hari tak terpengaruhi.
Derajat 1 : Nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri, namun
aktivitas jarang terpengaruhi. Derajat 2
: Nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri, tetapi mengganggu aktivitas sehari-hari.
Derajat 3 : Nyeri sangat hebat dan tak berkurang walaupun telah
menggunakan obat dan tak mampu bekerja. Kasus ini harus segera ditangani oleh dokter.
2.3.5. Syndroma Pramenstruasi Premenstrual Syndrome