Karakteristik kayu tarik pada sengon

42 Tabel 3. Hasil pengukuran diameter tangensial sel pembuluh kayu normal, kayu tarik ringan dan kayu tarik berat sengon. Kondisi Batang Pohon Rata-rata mikron Selang Nilai Kayu Normal 238 156-325 Kayu Tarik Ringan 215 143-260 Kayu Tarik Berat 110 117-260 Tabel 4. Hasil pengukuran dimensi sel serabut fibers pada kayu sengon. Dimensi Sel serabut Kondisi Batang Pohon Rata-rata mikron Selang Nilang Kayu normal 823 637-1274 Kayu tarik ringan 749 481-1170 Panjang Sel Kayu tarik berat 720 338-1079 Kayu normal 23 15-33 Kayu tarik ringan 33 18-57 Diameter Sel Kayu tarik berat 33 21-57 Kayu normal 11 6-21 Kayu tarik ringan 10 6-18 Diameter Lumen Kayu tarik berat 9 6-18 Kayu normal 6 3-11 Kayu tarik ringan 11 5-23 Tebal dinding sel Kayu tarik berat 12 8-20 Dari data pada Tabel 4 di atas, panjang sel-sel serabut kayu sengon tidak sampai mencapai 1000 mikron. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa panjang sel-sel serabut kayu sengon rata-rata mencapai 1300 mikron pada kayu sengon yang berumur sekitar 20 tahun Pandit 1988. Perbedaan panjang sel-sel serabut ini diduga disebabkan karena pengaruh umur, karena kayu sengon yang dipakai bahan dalam penelitian ini berumur 6 tahun dan 10 tahun. 43 Kualitas kayu sangat dipengaruhi oleh umur pohon waktu ditebang, seperti juga dinyatakan oleh Panshin 1980 dan Bowyer 2003. Dewasa ini ada kecenderungan adanya motivasi untuk memperoleh hasil secepat mungkin dengan mengembangkan jenis-jenis pohon cepat tumbuh. Hal ini perlu mendapat perhatian, mengingat sifat-sifat dasar kayu yang dihasilkan dari batang pohon yang tumbuhnya dipercepat, umumnya mempunyai banyak kelemahan. Batang pohon yang belum dewasa struktur anatominya berbeda dengan kayu dewasa. Penampang melintang batang kayu sengon yang diambil dari batang pohon yang tumbuhnya normal, batang pohon yang mengalami cacat kayu tarik ringan dan cacat kayu tarik berat yang diambil dari hutan tanaman di BKPH Banjarsari KPH Ciamis, Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 8. Keterangan : Tanda panah menunjukan jaringan empulur kayu pith. Gambar 8. Penampang melintang batang kayu normal A, penampang melintang kayu tarik ringan B, dan penampang melintang kayu tarik berat C.

C. Mekanisme pembentukan kayu reaksi

Karakteristik adanya kayu reaksi seperti telah dinyatakan di atas, dapat dilihat dari adanya riap pertumbuhan yang besar terjadi sepihak pada satu sisi batang. Keadaan ini akan menyebabkan posisi jaringan empulur menjadi inconcentric. A B C 44 Hal ini dapat dijelaskan karena adanya mekanisme batang yang tumbuhnya miring menyebabkan timbulnya reaksi internal untuk mengembalikan kedudukan batang ke posisi normalnya. Reaksi internal dilakukan dengan mempercepat aktifitas pembelahan cambium vascular pada bagian sisi batang yang tertekan pada bagian bawah batang yang kedudukannya miring. Proses pembelahan cambium vascular yang hanya terjadi pada satu sisi, menyebabkan posisi jaringan empulur menjadi inconsentric . Aktifitas kegiatan cambium vascular yang sangat cepat dan terjadi hanya pada satu sisi batang dapat dijadikan dasar untuk menjelaskan mekanisme pembentukan kayu reaksi dari batang pohon yang tumbuhnya miring abnormal. Mekanisme pertumbuhan yang cepat dan hanya terjadi pada satu sisi,