Hubungan kemiringan batang dengan persentase kayu reaksi

37 Tabel 2. Hubungan kemiringan batang dengan persentase kayu reaksi pada kayu damar dan sengon No. Pohon Diameter Batang cm Kemiringan Batang o Kayu Reaksi Keterangan Kayu Damar 4 15 24 42,2 46,1 35,3 5 8 29,69 47,43 Kayu normal Kayu tekan ringan Kayu tekan ringan Kayu Sengon Darmaga 4 8 12 19 33 13,4 28,3 17,2 30,9 34,7 2 8 8 12 21 40,71 38,47 58,18 72,25 Kayu normal Kayu tarik ringan Kayu tarik ringan Kayu tarikberat Kayu tarik berat Kayu Sengon KPH Ciamis 2 10 15 17 12,7 15,3 13,4 13,7 11 11 5 9 51,84 61,43 28,47 37,35 Kayu tarik berat Kayu tarik berat Kayu tarik ringan Kayu tarik ringan Berdasarkan data pada Tabel 2, batang pohon yang batangnya miring kurang dari 10 o , persentase kayu reaksinya rata-rata kurang dari 50, dan pohon kayu damar yang batangnya tumbuh miring antara 5 o -8 o , persentase kayu tekannya berkisar antara 29,69-47,43. Batang pohon kayu sengon yang mengalami kemiringan kurang 10 o , persentase kayu tariknya rata-rata antara 28,47-40,71 sedangkan bila batangnya miring lebih dari 10 o , persentase kayu tarik yang terjadi sekitar 51,84-72,25. Kenyataan ini sesuai seperti dinyatakan oleh Haygreen 1982 bahwa besarnya persentase kayu reaksi yang terbentuk, berhubungan langsung dengan sudut kemiringan batang. Tingkat kemiringan batang merupakan faktor yang penting dalam perkembangan serabut gelatinous dan dalam semua kondisi tempat tumbuh, persentase kayu tarik akan naik dengan kenaikan kemiringan batang Panshin 1980. 38 Aspek 2: Karakteristik Kayu Reaksi dan Mekanisme Pembentukannya Kayu reaksi yang terjadi pada kayu damar Agathis loranthifolia Salisb. merupakan cacat kayu tekan compression woods yang umum terjadi pada jenis-jenis kayu dari ordo Coniferales, Gymnospermae yang sering disebut softwood. Sedangkan kayu reaksi yang terjadi pada kayu sengon Paraserianthes falcataria L. Nielsen merupakan cacat kayu tarik yang umum terjadi pada kayu dari klass Dicotyledone, Angiospermae yang sering disebut hardwood. Hasil observasi yang dilakukan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Panshin 1980; Haygreen 1982; Tsoumis 1991; Gilman 2005 dan Torges 2005.

A. Karakteristik kayu tekan pada damar

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa karakteristik cacat kayu tekan yang terjadi pada kayu damar Agathis loranthifolia Salisb. terutama dicirikan oleh beberapa sifat sebagai berikut: 1. Karakteristik kayu tekan pada damar terutama dicirikan oleh adanya perbedaan posisi jaringan empulur pith kayu normal dibanding kayu tekan. Pada penampang melintang kayu normal posisi jaringan empulur berada di tengah- tengah concentric dan bentuk penampang melintangnya relatif bundar. Penampilan penampang melintang batang dan posisi jaringan empulur kayu normal pada damar dapat dilihat seperti pada Gambar 6. 2. Pada kayu damar yang mengalami cacat kayu tekan letak posisi jaringan empulur berubah tidak lagi berada di tengah inconcentric, melainkan bergeser lebih dekat ke sisi batang bagian atas. Keadaan ini menyebabkan bentuk penampang melintang batang kayu tekan juga berubah tidak lagi bentuknya bundar melainkan menjadi agak oval. Penampilan penampang melintang batang dan posisi jaringan empulur kayu tekan pada damar dapat dilihat seperti pada Gambar 7. 39 Keterangan : Tanda panah menunjukkan empulur kayu normal damar posisinya ada di tengah dan pangkal cabang yang terbenam dalam kayu M. Gambar 6. Penampang melintang kayu normal Agathis loranthifolia Salisb. Keterangan: Tanda panah menunjukkan empulur kayu tekan damar posisinya bergeser lebih dekat dengan sisi atas sehingga menjadi in-concentric. Nw adalah bagian kayu normal dan Cw adalah bagian kayu tekan. Gambar 7. Penampang melintang kayu tekan Agathis loranthifolia Salisb. M Cw Nw