Kelemahan Sifat Kayu Reaksi

15 Sebagai kayu solid adanya kayu tekan juga mempunyai kelemahan, antara lain penyusutan longitudinalnya menjadi sangat besar dan dapat mencapai 6-10 lebih besar dibanding kayu normalnya Panshin 1980; Tsoumis 1991, sehingga mudah mengalami cacat bentuk. Kayu tekan umumnya banyak terdapat pada bagian kayu juvenil karena bagian kayu ini umumnya mengalami pertumbuhan yang cepat Pillow dan Luxford 1937; Burdon 1975; Harris 1977 dalam Donaldson 2004. Kayu tekan pada Pinus radiata D.Don. mempunyai penyusutan longitudinal yang lebih besar dibandingkan bagian kayu normalnya terutama pada bagian kayu juvenilnya Donaldson 2004. Keteguhan kayu tekan umumnya akan menjadi lebih rendah dibanding bagian kayu normalnya. Kebanyakan kayu normal sifat keteguhannya akan bertambah secara cepat apabila air terikat bound water pada dinding sel berkurang, sifat keteguhan kayu juga akan naik dengan naiknya berat jenis specific gravity. Tetapi hubungan seperti ini ternyata tidak terjadi pada kayu tekan, oleh karena itu kayu tekan dinyatakan merupakan salah satu cacat kayu yang penting Panshin 1980. Kayu tekan juga mempunyai hubungan dengan sifat kekakuan kayu stiffness, makin miring kedudukan batang makin rendah sifat kekakuannya, dan terakhir dilaporkan bahwa sifat kekakuan kayu akan meningkat lima kali lipat bila sudut kemiringan batang menurun dari 40 o menjadi 10 o Andersson 2000. Adanya kayu tekan akan meningkatkan kerapatan kayunya, pada kayu tekan yang berat severe compression wood menunjukkan bahwa kerapatan meningkat 22 dibanding bagian kayu normalnya Donaldson 2004. Kelemahan lain dari sifat kayu reaksi ini juga telah dilaporkan ditemukan pada kayu gergajian yang sering mengalami cacat bentuk seperti melengkung bowing sehingga sangat mengganggu dalam proses pengolahan dan pemanfaatannya Panshin, 1980; Haygreen 1982; Gilman, 2005. Cacat kayu tekan juga dapat dicirikan oleh arah MFA Ds S2 yang semakin besar, sudut MFA yang mencapai sekitar 45 o merupakan sifat karakteristik adanya kayu reaksi Desch 1982 yang menyebabkan penyusutan ke arah longitudinal menjadi sangat besar. Pada kayu normal penyusutan longitudinal dari kondisi basah ke kadar air kering oven besarnya sekitar 0,1-0,2 pada kayu tekan dapat mencapai 5, dan penyusutan longitudinal sebesar 0,3-1 merupakan keadaan yang umum terjadi pada kayu yang mengalami cacat kayu tekan Desch, 1982. 16

G. Pertumbuhan Batang Pohon

Batang pohon tumbuh dua arah yaitu ke arah vertikal batang dan transversal. Batang pohon yang dibentuk oleh proses pertumbuhan memanjang batang akan menyebabkan pohon tumbuh bertambah tinggi pertumbuhan vertikal, dan proses pertambahan diameter batang disebabkan oleh proses pertumbuhan ke arah transversal. Pertumbuhan memanjang batang dapat terjadi oleh proses pertumbuhan primer yang berlangsung pada titik-titik tumbuh pada ujung tanaman apical growing points. Pembentukan sel-sel secara aktif selama musim tumbuh umumnya terjadi pada musim semi, terjadi pada bagian ujung-ujung tanaman, ini disebut sebagai daerah pertumbuhan primer atau daerah promeristem Panshin, 1980; Haygreen, 1982; Bowyer et al. 2003. Di bawah daerah dimana terjadi pembentukan se-sel secara aktif promeristem, sel-sel yang telah terbentuk di dalam titik-titik tumbuh mengalami perubahan bentuk, ukuran dan fungsinya sehingga akhirnya membentuk jaringan permanen. Jaringan promeristem yang sudah berdiferensiasi berubah menjadi tiga lapisan yaitu: meristem dasar ground meristem, procambium dan protoderm. Meristem dasar akan membentuk empulur pith di bagian tengah, dan procambium akan membentuk jaringan vascular berupa xylem primer dan phloem primer. Pembentukan xylem primer dan phloem primer hanya beberapa saat saja dan kemudian di antara xylem primer dan phloem primer akan ditinggalkan lapisan baru yang disebut kambium kayu cambium vascular; cambium lateral. Protoderm kelak akan membangun lapisan luar sebagai sistem epidermis, di mana pada bagian batang yang masih muda bagian ini dilapisi zat cutin untuk mengurangi penguapan dari jaringan di bawahnya. Tumbuhan berkayu akan terus tumbuh ke arah memanjang pohon tumbuh bertambah tinggi dan tumbuh ke arah diameternya diameter batang bertambah besar. Pertambahan diameter batang terjadi oleh kegiatan kambium kayu yang mengadakan pertumbuhan sekunder dan mengasilkan jaringan sekunder seperti xylem sekunder kayu dan phloem sekunder kulit. Gambaran tiga dimensi kambium kayu merupakan suatu selubung sel-sel meristematik yang terletak antara xylem sekunder dan phloem sekunder Panshin, 1980; Haygreen, 1982; Bowyer et al. 2003. 17

H. Struktur Sel Kambium

Kambium kayu terdiri atas dua tipe sel yaitu : Sel-sel inisial fusiform fusiform initials dan sel-sel inisial jari-jari ray initials. Sel-sel inisial fusiform kelak mengasilkan sel-sel longitudinal seperti sel-sel trakeida pada KDJ dan sel- sel pembuluh dan sel serabut pada KDL. Sedangkan sel-sel inisial jari-jari kelak membentuk sel-sel jari-jari kayu. Sel-sel inisial fusiform adalah sel yang bentuknya seperti gelendong, panjang dan ujung-ujungnya menyempit dan runcing. Pada KDJ dan KDL yang tingkat spesialisasinya rendah, sel-sel inisial fusiform ini sangat bervariasi dalam panjang, ujung-ujungnya berangsur menyempit dan tersusun tumpang dindih pada bidang tangensial. Pada KDJ panjangnya tidak kurang dari 2000-9000 mikrometer dan diameternya sekitar 30 mikrometer. Pada KDL yang spesialisasinya rendah, panjangnya sekitar 1000- 2000 mikrometer, dan KDL yang spesialisasinya tinggi, sel inisial fusiform ini panjangnya relative lebih pendek dan hampir beragam, yaitu panjangnya hanya 300-600 mikrometer. Sel-sel inisial fusiform ini bertambah panjang menurut umur pohon sampai mencapai pohon dewasa, sesudah itu panjangnya menjadi agak konstan. Penambahan panjang sel induk fusiform pada KDJ sangat nyata yaitu dapat mencapai 100-400 dalam masa 40-60 tahun. Sedangkan pada KDL penambahan panjang sel-sel inisial fusiform ini jarang mencapai lebih dari 100 dan biasanya hanya mencapai sekitar 50. Sel-sel induk jari-jari bentuknya agak bulat pada penampang tangensial, sedikit bervariasi dalam bentuk dan ukurannya pada penampang radial, dan sel-sel ini terkumpul dalam bentuk jari-jari kayu. Dinding-dinding dari sel-sel kambium yang berdekatan dipisahnya oleh zat-zat antar sel yang amorf dan isotropic ini disebut lamella tengah yang benar true middle lamella. Setiap sel-sel inisial kambium diselimuti oleh dinding primernya masing-masing Panshin, 1980.

I. Pembelahan Sel Fusiform

Sel-sel inisial fusiform membelah secara tangensial yaitu menurut bidang yang sejajar permukaan tangensial sehingga membentuk xylem sekunder dan phloem sekunder yang baru. Proses pembelahan seperti ini disebut pembelahan