Pertumbuhan Batang Pohon TINJAUAN PUSTAKA

17

H. Struktur Sel Kambium

Kambium kayu terdiri atas dua tipe sel yaitu : Sel-sel inisial fusiform fusiform initials dan sel-sel inisial jari-jari ray initials. Sel-sel inisial fusiform kelak mengasilkan sel-sel longitudinal seperti sel-sel trakeida pada KDJ dan sel- sel pembuluh dan sel serabut pada KDL. Sedangkan sel-sel inisial jari-jari kelak membentuk sel-sel jari-jari kayu. Sel-sel inisial fusiform adalah sel yang bentuknya seperti gelendong, panjang dan ujung-ujungnya menyempit dan runcing. Pada KDJ dan KDL yang tingkat spesialisasinya rendah, sel-sel inisial fusiform ini sangat bervariasi dalam panjang, ujung-ujungnya berangsur menyempit dan tersusun tumpang dindih pada bidang tangensial. Pada KDJ panjangnya tidak kurang dari 2000-9000 mikrometer dan diameternya sekitar 30 mikrometer. Pada KDL yang spesialisasinya rendah, panjangnya sekitar 1000- 2000 mikrometer, dan KDL yang spesialisasinya tinggi, sel inisial fusiform ini panjangnya relative lebih pendek dan hampir beragam, yaitu panjangnya hanya 300-600 mikrometer. Sel-sel inisial fusiform ini bertambah panjang menurut umur pohon sampai mencapai pohon dewasa, sesudah itu panjangnya menjadi agak konstan. Penambahan panjang sel induk fusiform pada KDJ sangat nyata yaitu dapat mencapai 100-400 dalam masa 40-60 tahun. Sedangkan pada KDL penambahan panjang sel-sel inisial fusiform ini jarang mencapai lebih dari 100 dan biasanya hanya mencapai sekitar 50. Sel-sel induk jari-jari bentuknya agak bulat pada penampang tangensial, sedikit bervariasi dalam bentuk dan ukurannya pada penampang radial, dan sel-sel ini terkumpul dalam bentuk jari-jari kayu. Dinding-dinding dari sel-sel kambium yang berdekatan dipisahnya oleh zat-zat antar sel yang amorf dan isotropic ini disebut lamella tengah yang benar true middle lamella. Setiap sel-sel inisial kambium diselimuti oleh dinding primernya masing-masing Panshin, 1980.

I. Pembelahan Sel Fusiform

Sel-sel inisial fusiform membelah secara tangensial yaitu menurut bidang yang sejajar permukaan tangensial sehingga membentuk xylem sekunder dan phloem sekunder yang baru. Proses pembelahan seperti ini disebut pembelahan 18 secara periclinal. Disamping itu sel-sel inisial fusiform juga membelah secara anticlinal yaitu menurut bidang yang tegak lurus dengan permukaan batang atau membelah secara pseudotransverse yaitu membelah miring menurut bidang transversal. Bailey dalam Panshin 1980, menjelaskan secara detail pembelahan sel di dalam kambium Pinus strobus L. Penjelasan ini disetujui berlaku untuk sebagian terbesar KDJ dan dapat juga berlaku untuk beberapa KDL. Pada fase istirahat setiap sel inisial kambium berisi cytoplasma dengan satu inti di tengah dengan sumbu panjangnya kira-kira sejajar dengan sumbu panjang sel. Selama mitosis sumbu polar pembelahan bergerak sedemikian rupa sehingga terletak diagonal melintang sel. Lempeng sel dibentuk antara kedua belahan inti, lempeng kemudian secara perlahan-lahan bertambah luas dan membagi dua sel asal. Protoplasma dibagi dua dan masing-masing mengandung satu belahan inti. Pembelahan pseudotransverse dari sel-sel inisial fusiform untuk memproduksi sel-sel yang baru secara teoritis akan mengasilkan dua sel inisial baru yang sama panjangnya. Tetapi hasil penelitian Bannan dalam Panshin 1980 menunjukkan bahwa kedua sel anak itu tidak selalu sama panjangnya, dan bahwa sel anak yang lebih panjang akan mempunyai kesempatan lebih baik untuk meneruskan fungsinya sebagai sel inisial kambium. Hal ini disebabkan karena hasil potongan sel-sel yang lebih panjang mempunyai kemungkinan lebih banyak kontak dengan sel-sel jari-jari. Jadi panjang rata-rata sel-sel inisial kambium pada suatu periode merupakan fungsi kecepatan pembelahan pseudotransverse dan persentase hidupnya Panshin, 1980. Jari-jari kayu juga mempunyai kontribusi yang besar dalam pembentukan kayu teras, karena berfungsi sebagai jaringan penyimpan hasil-hasil fotosintesis seperti dikatakan Magel et al. 1991 dalam Zhang 2004. Lebih lanjut dikatakan Sachs et al. 1966; Kuo and Arganbright 1980; Nobuchi et al. 1984; Hillis 1987 dalam Zhang bahwa: bahan-bahan kayu teras di dalam jari-jari akan bergerak dari sel-sel parenkim jari-jari yang kontak dengan sel-sel pembuluh, sel-sel serabut, sel-sel parenkim aksial, dan sel-sel trakeida melalui pasangan noktahnya. Dapat ditambahkan lagi bahwa jari-jari kayu merupakan lintasan utama sebagai penyalur nutrisi ke sel-sel kambium dan turunnannya Zhang, 2004. Sel- sel fusiform yang lebih banyak kontak dengan sel-sel parenkim jari-jari akan