Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana Gambaran Perilaku Siswa Tentang Seks Pra-Nikah di SMA Pencawan Medan Jln. Bunga Ncole 50 Kemenangan Tani Medan Tuntungan Tahun 2014 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, tindakan siswa tentang Perilaku seks pra-nikah.

1.3.2 Tujuan Khusus

Berdasarkan tujuan umum di atas, maka tujuan khusus yang ingin di capai pada penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa tentang Perilaku seks pra-nikah. 2. Untuk mengetahui gambaran sikap siswa tentang Perilaku seks pra-nikah 3. Untuk mengetahui gambaran tindakan siswa tentang Perilaku seks pra- nikah. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi pihak sekolah agar dapat mengenalkan pendidikan seks pada siswa dan siswinya. 2. Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan baik dari kalangan akademis dan peneliti. 3. Sebagai masukan bagi pelakasana pelayanan kesehatan sekolah agar dapat memberikan dan mengenalkan pendidikan seks remaja kepada anak didik. 4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesahatan Masyarakat di FKM-USU. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, 2003. Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku behavior causes dan faktor diluar perilaku non behavior causes. Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh : 1. Faktor predisposisi predisposing factor, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2. Faktor pendukung enabling factor, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya. 3. Faktor pendorong reinforcing factor yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat Solita Sarwono, 2007. Universitas Sumatera Utara