Melaksanakan Program Rencana Strategis Maskapai

titik-titik penting pembangunan kualitas dan peningkatan layanan maskapai. Berikut rencana strategis tersebut.

3.2.1 Melaksanakan Program

Quantum Leap Program 5 tahunan ini dirancang untuk memperbaiki sistem keuangan dan meningkatkan ketahanan keuangan maskapai yang berlanjut pada beberapa perkembangan signifikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu: Garuda Indonesia seiring dengan program transformasi bisnis dan pengembangan pembangunan korporasi Quantum Leap, melakukan berbagai penyegaran ulang kembali Maskapai lewat seragam dan logo baru. Peresmian logo baru yang dilakukan pada tanggal 25 Juli 2009 yang juga bersamaan dengan dibukanya kantor baru Garuda Indonesia dikawasan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ini ikut menampilkan seragam baru yang merupakan hasil kerjasama tim perancang seragam awak kabin terbaru yang terdiri dari, Josephine Werratie Komara sebagai desainer pakaian, Irma Hadisurya sebagai penasihat warna dan Ted Sulistio sebagai desainer teknis pakaian serta Dianti Poetranto, mantan pramugari. Pelibatan berbagai kalangan yang dilakukan oleh maskapai bertujuan untuk memberikan konsep terbaru Garuda yang bernama Garuda Indonesia Experience yang terdiri dari 5 poin utama Sight, Sound, Taste, Scent, Sound yang mencerminkan hal terbaik dari Indonesia. Sementara itu, untuk logo yang didesain oleh Landor Associates, tidak terlalu banyak perubahan yang dibuat, tetapi justru gaya tulisan yang diubah sebgaai refleksi maskapai yang lebih modern, bersih dan bersinergi. Konsep sayap alam berwarna biru aqua, menjadi pilihan terbaik yang bertujuan untuk memberikan semangat profesionalisme dan kebersahabatan Indonesia, sebagai wujud perubahan maskapai ke arah lebih baik. Tanggal 11 Februari 2011, Garuda Indonesia secara resmi menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten saham GIAA. Susunan kepemilikan Garuda secara drastis berubah dengan struktur seperti berikut: 1 Pemerintah Republik Indonesia 69,14 2 Investor Domestik 24,34 3 Investor Internasional 6,12 4 Karyawan 0,4 Sementara itu, berdasarkan rasio harga beli dengan standar mahal-murah. Garuda Indonesia memang memiliki rasio harga beli saham yang lebih mahal 26 kali dibanding maskapai Asia Tenggara lainnya, seperti Singapore Airlines 14,06 kali, Malaysia Airlines 7,06 dan Air Asia 9,71 kali serta China Southern 13,54 kali. Hal ini menjadi daya potensi kemampuan maskapai untuk meningkatkan aspek yang sifatnya direct point to passanger. Garuda Indonesia pada pertengahan tahun 2010, mengutarakan keinginannya untuk masuk kedalam salah satu dari 3 aliansi besar dunia. Hal ini membuat Garuda menjadikan aliansi sebagai langkah penting untuk mempersiapkan kehadirannya di kancah internasional sekaligus pondasi dasar agar memeiliki konektivitas yang luas dan menjangkau seluruh bagian dunia, yang akhirnya memeutuskan untuk bergabung dengan Skyteam. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk masuk salah satunya adalah, registrasi IOSA, akses penumpang ke Lounge, mempunyai pengakuan dari berbagai institusi yang memiliki kapabilitas yang melakukan penilaian pada kinerja maskapai. Garuda Indoensia, secara resmi telah bergabung dengan Aliansi Skyteam pada tanggal 5 Maret 2014. Garuda Indonesia setelah melakuakn berbagai penyesuaian secara manajerial, finansial dan operasional akhirnya, Garuda kembali melangkah ke program ekspansi Internasional yang diawali dengan pembukaan rute menuju Amsterdam yang dilakukan secara bersamaan oleh maskapai seperti diatas tadi, dengan bermodalkan Airbus A330-200, maskapai lama kelamaan mendpaat peminat yang lumayan tinggi akhirnya memutuskan untuk mulai meningkatkan frekuensi terbang menuju ke beberapa daerah, terutama Jepang, Australia dan Singapura. Disamping itu,maskapai juga mendatangkan armada Boeing 777- 300ER terbaru untuk memenuhi keempat daerah pasar yang terus berkembang tersebut.

3.2.2 Unit pelatihan Terpadu dan Unit Bisnis Strategis