Skala Pengukuran Variabel Jenis Data Gambaran Umum

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Menurut Sugiyono 2012:86, Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan. Pemberian skor skala likert yaitu sebagai berikut : Tabel 3.2 Instrument Skala Likert No Skala pengukuran Bobot 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak setuju 1 Sumber: Sugiyono 2012

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:115. Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah pedagangjajanan malam di Jalan Setia Budi yang berjumlah 60 pedagang. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Karena jumlah populasi yang sedikit, peneliti mengambil seluruh jumlah populasi yang berjumlah 60 responden sebagai sampel. Penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh digunakan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dapat dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.

3.7 Jenis Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer adalah merupakan data yang langsung diperoleh melalui hasil wawancara dan pemberian kuesioner kepada pedagang jajanan malam di Jalan Setia Budi. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui studi dokumentasi pada pedagang jajanan malam di Jalan Setia Budi.

3.8 Metode Pengumpulan Data

3.8.1 Wawancara Interview

Wawancara interview dilakukan kepada pihak yang berhak dan berwenang agardidapat data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.8.2 Daftar Pertanyaan Questioner

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan Questioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Daftar pertanyaan Questioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2012:120. Daftar pertanyaan Questioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan.

3.8.3 Studi Dokumentasi

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan materi penelitian. Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penggunaan data sebagai teori dasar yang diperoleh serta dipelajari dalam kepustakaan tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, dan kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan pada jajanan malam Jalan Setia Budi Medan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrument penelitian disebarkan kepada responden maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas untuk menilai kelayakan dari instrumen penelitian yang digunakan. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan terhadap 30 orang responden di luar sampel. Universitas Sumatera Utara Table 3.3 Item-Total Statistics Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted p1 64.6333 63.689 .646 .906 p2 64.6333 63.689 .630 .903 p3 65.1000 61.817 .500 .909 p4 64.8667 61.292 .741 .899 p5 64.8000 61.476 .707 .900 p6 64.6000 67.628 .366 .913 p7 64.5000 65.638 .456 .909 p8 64.8667 65.085 .535 .906 p9 64.8667 61.292 .741 .899 p10 65.1333 59.637 .589 .906 p11 64.9667 61.482 .579 .905 p12 64.6333 63.689 .635 .905 p13 64.8000 61.476 .707 .900 p14 64.6333 63.689 .630 .903 p15 64.8667 61.292 .741 .899 p16 65.1000 61.817 .500 .909

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2014:86 validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yang mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin megukur kuesioner didalamnya,pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin di ukurnya.Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada pedagang jajanan malam di kawasan medan johor. Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas Universitas Sumatera Utara dengan kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pada pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan menggunakan program dengan kriteria sebagai berikut: bila : r hitung r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid. r hitung ≤ r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen No Corrected Item-Total Correlationr hitung r tabel n=30,α 5 Keterangan 1 .646 0.361 Valid 2 .630 0.361 Valid 3 .500 0.361 Valid 4 .741 0.361 Valid 5 .707 0.361 Valid 6 .366 0.361 Valid 7 .456 0.361 Valid 8 .535 0.361 Valid 9 .741 0.361 Valid 10 .589 0.361 Valid 11 .579 0.361 Valid 12 .635 0.361 Valid 13 .707 0.361 Valid 14 .630 0.361 Valid 15 .741 0.361 Valid 16 .500 0.361 Valid

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2014:89 reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang Universitas Sumatera Utara digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaanyang matang mutlak diperlukan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, perlu adanya validitas dan reliablitas. Uji reliabilitas ini menggunakan bantuan software SPSS for windows terhadap 30 orang pedagang. Butir pertanyaan yang sudah dikatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : Jika : r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel. r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tidak reliable. Tabel 3.5 Reliabilitas Instrumen No Cronbachs Alpha if Item Deleted

0.80 Keterangan

1 .906 0.80 Reliabel 2 .903 0.80 Reliabel 3 .909 0.80 Reliabel 4 .899 0.80 Reliabel 5 .900 0.80 Reliabel 6 .913 0.80 Reliabel 7 .909 0.80 Reliabel 8 .906 0.80 Reliabel 9 .899 0.80 Reliabel 10 .906 0.80 Reliabel 11 .905 0.80 Reliabel 12 .905 0.80 Reliabel 13 .900 0.80 Reliabel 14 .903 0.80 Reliabel 15 .899 0.80 Reliabel 16 .909 0.80 Reliabel Universitas Sumatera Utara 3.10 Model Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Menurut Sugiyono 2012:206 analisis deskriptif ini digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov . Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2014 : 114. a. Pendekatan Histogram b. Pendekatan Grafik c. Pendekata Kolmogorov-Smirnov 2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan Universitas Sumatera Utara ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. 3 Uji Multikolinieritas Istilah kolniearitas ganda berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinearitas sendiri berarti hubungan linear tunggal, sedangkan kolinearitas ganda menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2014 : 147, dimana: Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.11 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan dan pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 ,X 3 terhadap variabel terikat Y, untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS Statistical Package for the Social Sciens dengan rumus : Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 e Keterangan : Y 1 = Perilaku Kewirausahaan a = Konstanta Universitas Sumatera Utara b = Koefisien Linear Berganda X 1 = Pengetahuan Kewirausahaan X 2 = Motif Berprestasi X 3 = Kemandirian Pribadi e = Standard Error

3.11.1 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian dengan menggunakan : a. Uji Signifikan Parsial Uji - t Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara signifikan dari variable terhadap variable terikat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df b. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi. c. Menentukan kriteria keputusan: H diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak bila t hitung t tabel pada α = 5 b. Uji Signifikan Simultan Uji - F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. kriteria pengujiannya adalah: Universitas Sumatera Utara H : b 1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat . H : b 1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat . Kriteria pengambilan keputusannya adalah : H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5

3.11.2 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi R², yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. R-square atau nilai determinan R² mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat. Identifikasi determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R². Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Unik dan lezat merupakan kunci penting untuk membangun sebuah bisnis kuliner yang segar sehingga bisnis kuliner digemari oleh para konsumen. Beragam bisnis kuliner yang telah ada saat ini, saling berlomba-lomba untuk memberikan keunikan tersendiri bagi para konsumen mereka, mulai dari keunikan rasa sampai dengan keunikan konsep. Saat ini, tempat yang menyediakan makanan tidak hanya dijadikan tempat untuk bersantap saja. Makan di tempat jajanan juga dijadikan sebagai sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi. Wirausaha kuliner melihat keadaan ini sebagai peluang untuk membuat bisnis mereka menjadi lebih berkembang. Oleh karena itu, tempat jajanan saat ini tidak hanya menawarkan makanan yang lezat saja, tetapi mereka juga menawarkan berbagai suasana.untuk dapat membuat konsumen lebih lama berada di tempatpenjual makanan. Pada saat ini dalam perkembangan usaha kuliner, terdapat usaha kuliner yang berjualan hanya pada malam hari saja. Usaha yang dibuat dengan konsep jajanan malam yag berdiri setelah jam operasional toko atau tempat usaha yang buka pada pagi hingga siang hari, dikarenakan wirausaha jajanan malam akan menggunakan teras atau tempat toko tersebut setelah tutup. Jajanan malam yang menjual berbagai macam makanan yang enak dan unik telah tersebar hampir di 44 Universitas Sumatera Utara setiap jalan yang ada di kota medan dengan keunikan dan kekhasan makanan yang dijual masing-masing wirausaha kuliner. Pada penelitian ini peneliti ingin meneliti jajanan malam yang terletak pada jalan Setia Budi Medan yang banyak menjual jajanan malam yang beraneka ragam. Para wirausahaan membuka usaha makanan dan minuman mereka pada jam 5 sore hingga jam 11 malam setiap harinya. Beberapa jenis jajanan malam pada jalan Setia Budi Medan yang terdiri dari makanan dan minuman antara lain : 1. Lontong malam Bu Ratna 2. Minuman tradisional jamu 3. Menara martabak 4. Sate Jo Andah 5. Martabak cinta bunda 6. Roti John 7. Angel sea food 8. Martabak Gapa 9. Nasi goreng Medan 10. Ayam penyet azka 11. Gita burger 12. Bakso pakdhe 13. Cireng 14. Pecal masita 15. Mie aceh mutiara Universitas Sumatera Utara 16. Lontong malam makmur 17. Jarum tiram 18. Martabak ardhi 19. Minuman bandrek 20. Pempek 21. Roti cane 22. Rumah kelapa 23. Sea food 2000 24. Putu bamboo 25. Susu murni 26. Kerang rebus 27. Lontong malam bu endang 28. Mie aceh rahmat 29. Nasi soto medan 30. Kasmir sop kambing 31. Bubur ayam parahyangan 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 3 94

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 11

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 1 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 17

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 1

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 3 19