penetapan tujuan, bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan mampu menyelesaikan
masalah-masalah sendiri dengan usaha yang keras. Sehingga usaha yang dilakukan tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.
Sifat kepribadian yang paling banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan dengan wirausaha adalah sifat kreatif dan inovatif. Drucker dalam Riyanti
2003:24 juga menegaskan bahwa untuk meraih keberhasilan, seorang wirausaha harus belajar mempraktikkan inovasi secara sistematik. Kemandirian pribadi
dengan demikian adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan
orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan. Menurut Hendro 2007:22, didalam kemandirian terdapat
kedewasaan yang
merubah pandangan
seseorang dan
mempengaruhi kehidupannya, orang yang tidak mandiri akan bereaksi hanya jika ada
penghargaan dari orang lain. Sebaliknya seseorang yang mandiri bereaksi untuk kepuasannya sendiri tanpa tergantung dari apa yang difikirkan orang lain. Itulah
sebabnya bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang diinginkan merupakan kebebasan berfikir untuk memuaskan dirinya dan orang
lain.
2.4.1 Bentuk Kemandirian Pribadi
Kemandirian pada dasarnya memiliki dua bentuk yaitu pemikiran dan tindakan, seseorang pemimpin memerlukan keduanya untuk menunjukkan dirinya
sendiri mandiri. Pemikiran yang mandiri akan membawanya pada perspektif yang
Universitas Sumatera Utara
berbeda dalam strategi, sehingga mampu menentukan skala prioritas. Tindakan yang mandiri berarti seorang pemimpin tidak memiliki konflik kepentingan
terhadap perusahaannya. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian:
1. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya.
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
3. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya. 4. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
2.4.2 Faktor –Faktor Yang Dapat Dimiliki Dalam Kemandirian
Menurut suryana 2013:34 faktor-faktor yang dapat dimiliki dalam kemandirian sebagai berikut:
1. Berani menghadapi resiko Menjadi wirausahawan harus selalu berani menghadapi resiko. Semakin
besar resiko yang dihadapi, maka semakin besar pula kemungkinan dan kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Sebaliknya,
semakin kurang berani dalam menghadapi resiko, maka kemungkinan keberhasilan akan semakin sedikit. Tentu saja resiko-resiko ini sudah
harus diperhitungkan terlebih dahulu. Berani menghadapi resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awal dalam berusaha
karena hasil yang akan dicapai akan proposional dengan resiko yang
Universitas Sumatera Utara
diambil. Resiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil lebih tinggi.
2. Selalu mencari peluang Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahaan harus
menciptaka sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dan sesuatu yanng lebih bermanfaat serta mudah
dipergunakan. Wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlainan pada sewaktu-waktu. Bahkan ia
juga harus mampu melakukan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu. Kemampuan inilah yang membuatnya piawai dalam menangani berbagai
persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin tinggi kemampuan wirausahawan dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus, semakin besar
pula kemungkinan untuk mengelola peluang menjadi sumber daya produktif.
2.5 Perilaku Kewirausahaan