Sejarah Tanaman Teh Teh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teh

2.1.1 Sejarah Tanaman Teh

Teh atau Camellia sinensis dalam bahasa latin pertama kali ditemukan di China di perkirakan diprovinsi Szechwan. Daerah tersebut berbatasan dengan wilayah China bagian Barat Daya, bagian Timur Laut India, Birma, Siam dan Indocina. Sebelum tanaman teh dikenal luas sebagai bahan minuman yang nikmat, awalnya teh digunakan sebagai bahan obat-obatan. Untuk pertama kalinya minuman teh disajikan sebagai hidangan yang bermakna sosial dan religius pada tahun 589 pada masa permulaan dinasti Sui. Tanaman teh berasal dari daerah Assam sampai Burma diujung sebelah Barat, melalui China sampai Chikiang di ujung sebelah Timur. Pada tahun 1684, tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia, berupa biji teh dari Jepang yang ditanam sebagai tanaman hias. Kemudian pada tahun 1694 dilaporkan terdapat perdu teh berasal dari China tumbuh di Jakarta. Teh jenis Assam mulai masuk ke Indonesia dari Srilangka Ceylon pada tahun 1877 dan di tanam di kebun Gambung, Jawa Barat oleh R.E.Kerk Hoven. Sejak itu teh China secara berangsur diganti dengan teh Assam, sejalan dengan perkembangan perkebunan teh di Indonesia, yang dimulai sejak tahun 1910 dengan dibantunya perkebunan teh di Simalungun, Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Dalam perkebangannya industri teh Indonesia mengalami pasang surut sesuai perkembangan situasi pasar dunia maupun di Indonesia, antara lain pada masa pendudukan Jepang 1942-1945 banyak areal kebun Teh menjadi terlantar. Pada tahun 1958 dilakukan pengambilan alih perkebunan teh oleh pemerintah Indonesia dari perusahaan-perusahaan Belanda dan Inggris. Usaha rehabilitasi terhadap perkebunan yang telah menjadi likik Negara di Indonesia seluas 129.500 Ha, yang terdiri dari milik negara 49.800 Ha, perkebunan besar swasta 27.700 Ha dan perkebunan rakyat 52.000 Ha. Perkebunan teh tersebut tersebar dipulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Peranan teh dinilai bukan saja berdasar nilai uang yang masuk tetapi justru terletak pada pertimbangan historis dan prospek pengembangannya dikemudian hari. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam dan melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Berhasilnya penanaman percobaan skala besar di Wanayasa Purwakarta dan di Raung Banyuwangi membuka jalan bagi Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha perkebunan teh di Jawa Soehardjo, Djiman, Hartati, 1996. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Teh Terhadap Kesehatan