Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tahap impelementasi kebijakan. Kesemua proses tersebut
merupakan satu kesatuan yang akan saling mempengaruhi termasuk pada tahapan implementasi itu sendiri.
Maka berikut ini adalah pengertian tentang implementasi kebijakan dalam Nyimas, dkk 2004:9 :
“Implementasi kebijakan dapat dipandang sebagai suatu proses melaksanakan keputusan kebijaksanaan, biasanya dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Peradilan, Perintah Eksekutif, atau Instruksi Presiden.Wahab, 1991 :50” Menurut Wibawa 1994 dalam Nyimas,dkk, 2004:10 implementasi kebijakan
merupakan pengejahwantahan keputusan mengenai kebijakan yang mendasar, biasanya tertuang dalam suatu Undang-Undang namun juga dapat berbentuk instruksi-instruksi
eksekutif yang penting atau keputusan perundangan. Idealnya keputusan-keputusan tersebut menjelaskan masalah-masalah yang hendak ditangani, menentukan tujuan yang hendak
dicapai dan dalam berbagai cara “menggambarkan struktur” proses implementasi tersebut. Tujuan implementasi kebijakan adalah untuk menetapkan arah agar tujuan kebijakan publik
dapat direalisasikan sebagai hasil dari kegiatan pemerintah.
1.5.1.2 Model Implementasi Kebijakan
Ada beberapa teori dari para ahli mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi suatu kebijakan yaitu sebagai berikut:
1. Teori Charles O. Jones
Jones dalam Tangkilisan, 2002 :23 menyebutkan apakah implementasi program efektif atau tidak, maka standar penilaian yang dapat dipakai adalah sebagai berikut:
a. Organisasi
Maksudnya di sini adalah bahwa organisasi harus memiliki struktur organisasi, adanya sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana perlengkapan atau alat-alat kerja serta
didukung dengan perangkat hukum yang jelas. Struktur organisasi yang kompleks, struktur ditetapkan sejak semula dengan desain dari berbagai komponen atau subsistem yang ada
tersebut. Sumber daya manusia yang berkualitas yang berkaitan dengan kemampuan aparatur
dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Aparatur dalam hal ini adalah petugas-petugas yang terlibat dalam pelaksanaan Izin Mendirikan Bangunan. Tugas aparat pelaksana pemerintah
yang utama adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang dipercayakan kepadanya untuk mencapai tujuan negara. Agar tugas-tugas pelaksana pemerintah dapat dilaksanakan
secara efektif maka setiap unsur dituntun memiliki kemampuan yang memadai dengan bidang tugasnya.
b. Interpretasi
Maksudnya di sini adalah agar implementasi dapat dilaksanaan sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku, harus dilihat apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Hal tersebut dapat dilihat dari :
1. Sesuai dengan peraturan, berarti setiap pelaksanaan kebijakan harus sesuai dengan
peraturan yang berlaku. 2.
Sesuai dengan petunjuk pelaksana, berarti pelaksanaan dari peraturan sudah dijabarkan cara pelaksanaannya pada kebijaksanaan yang bersifat aministratif, sehingga
memudahkan pelaksana dalam melakukan aktivitas pelaksanaan program. 3.
Sesuai dengan petunjuk teknis, berarti kebijaksanaan yang sudah dirumuskan bantuk petunjuk pelaksana dirancang lagi secara teknis agar memudahkan dalam
operasionalisasi program. Petunjuk teknis ini bersifat strategis lapangan agar dapat berjalan efisian dan efektif. Rasional dan realistis.
c. Penerapan
Maksud penerapan disini yaitu peraturan kebijakan yang berupa petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan ketentuan dimana untuk dapat melihat ini
harus pula dilengkapi dengan adanya prosedur kerja yang jelas, program kerja serta jadwal kegiatan disiplin. Hal ini dapat dilihat dari :
1. Program kerja yang sudah ada memiliki prosedur kerja agar dalam pelaksanaannya
tidak terjadi tumpang tindih, sehingga tidak bertentangan antara unti kegiatan yang terdapat di dalamnya.
2. Program kerja harus sudah terprogram dan terencana dengan baik, sehingga tujuan
program dapat direalisasikan dengan efektif. Jadwal kegiatan disiplin berarti program yang sudah ada harus dijadwalkan kapan
dimulai dan diakhirinya agar mudh dalam megadakan evaluasi. Dalam hal ini diperlukan adanya tanggal pelaksanaan dan rampungnya sebuah program yang sudah ditentukan
sebelumnya.
2. Teori Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn 1975