Izin Mendirikan Bangunan IMB

e. memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memper baiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; f. memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; g. mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman; h. mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan danatau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina penyelenggara dan ombudsman; dan i. mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.

1.5.2.2 Izin Mendirikan Bangunan IMB

Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya disingkat IMB adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemohon untuk membangun baru, rehabilitasirenovasi, danatau memugar dalam rangka melestarikan bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Izin Memberikan Bangunan Pasal 1 Sementara itu, sesuai Keputusan Walikota Gunungsitoli Nomor 188.342...K2011 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Cara PengawasanPengendalian dan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Pasal 1 menyebutkan bahwa Mendirikan Bangunan adalah pekerjaan mengadakan bangunan seluruhnya atau sebagian termasuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan. Pada dasarnya mendirikan bangunan adalah sebuah perbuatan yang berbahaya, hal ini karena bangunan merupakan tempat sentral bagi manusia beraktifitas sehari-hari, baik ketika di rumah maupun di kantor. Kriteria bahaya tersebut muncul ketika bangunan tersebut memiliki syarat tertentu agar tidak rubuh dan mencelakai orang di dalam atau sekitarnya. Karena itulah, bangunan didirikan dengan syarat pertimbangan dan perhitungan yang matang mengenai bentuk struktur serta kekuatan bahan yang digunakan. Dengan demikian, bangunan tersebut akan kuat dan tidak rusakroboh mencelakai orang di dalamnya. Bangunan yang didirikan tanpa adanya pehitungan mengenai kekuatan struktur dan bahan maka akan mudah roboh dan menimbulkan bahaya bagi orang banyak. Dalam rangka melindungi keselamatan masyarakat banyak dari bahaya robohrusaknya bangunan maka kegiatan pembangunan harus diawasi, boleh dibangun tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Di antara syarat itu salah satunya adalah harus kuat dari segi struktur konstruksi dan bahan yang digunakan. Oleh karena itulah, Izin Mendirikan Bangunan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan mendirikan bangunan karena apabila kegiatan mendirikan bangunan itu termasuk kategori membahayakan keselamatan masyarakat, maka Izin Mendirikan Bangunan tidak akan diberikan. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nias Nomor 16 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Pasal 2 menyebutkan maksud dan tujuan Izin Mendirikan Bangunan antara lain : 1 Pemberian Izin mendirikan Bangunan dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan mendirikan bangunan oleh orang pribadi atau badan hukum. 2 Tujuan pemberian Izin Mendirikan Bangunan adalah untuk melindungi kepentingan umum. 3 Memberi kewenangan kepada Pemerintah daerah untuk memungut Retribusi sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah PAD. Pengawasan pemerintah daerah terhadap kegiatan membangun bangunan dilaksanakan melalui pemberian Izin Mendirikan Bangunan yang dimohonkan oleh anggota masyarakat yang memberikan gambaran bangunan yang akan didirikan lengkap dengan gambar dan perhitungan struktur konstruksi. Kemudian setelah diteliti dan dipertimbangkan dengan cermat, apabila memenuhi syarat maka izin tersebut dikeluarkan dan pemohon diwajibkan membayar retribusi guna pemasukan keuangan daerah. Selain berfungsi untuk melindungi kepentingan umum, Izin Mendirikan Bangunan juga berfungsi sebagai bukti kepemilikan gedung yang sah secara hukum bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Pasal 8 mengenai “Persyaratan Administratif Bangunan Gedung” adalah sebagai berikut : 1. Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif yang meliputi: a. Status hak atas tanah, danatau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah b. Status kepemilikan bangunan gedung c. Izin mendirikan bangunan gedung d. Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Setiap orang atau badan hukum dapat memiliki bangunan gedung atau bagian bangunan gedung. 3. Pemerintah Daerah wajib mendata bangunan gedung untuk keperluan tertib pembangunan dan pemanfaatan. 4. Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan gedung, kepemilikan, dan pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

1.6 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Singarimbun, 1995 : 37 Untuk menghindari batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep, guna menghindari adanya salah pengertian maka definisi konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Implementasi Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat- pejabat atau kelompok-kelompok pemerintahswasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan digariskan dalam keputusan kebijaksanaan. 2. Izin Mendirikan Bangunan Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya disingkat IMB adalah perizinan yang