Hasil Wawancara dengan Kepala Bidang Perizinan Tertentu BPPT Kota

4.1 Hasil Wawancara dengan Kepala Bidang Perizinan Tertentu BPPT Kota

Gunungsitoli dan Kepala Bidang Tata Ruang dan Kota Dinas TRPK Kota Gunungsitoli

I. Organisasi

Untuk mengetahui struktur organisasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli, peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Perizinan Tertentu BPPT Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Ya’atulo Gea dengan pertanyaan: 1. Kapan BPPT Kota Gunungsitoli resmi terbentuk? Jawab: “Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli adalah badan yang baru terbentuk dikarenakan Kota Gunungsitoli yang juga baru dimekarkan pada tahun 2008. BPPT Kota Gunungsitoli aktif berfungsi pada tanggal 01 Januari 2011.” 2. Apa yang menjadi kewenangan BPPT Kota Gunungsitoli dalam pengurusan IMB? Jawab: “sesuai dengan Peraturan Walikota Gunungsitoli Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pelimpahan Sebahagian Kewenangan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan di Lingkungan Pemerintah Kota Gunungsitoli Kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli maka yang menjadi kewenangan BPPT adalah menerbitkan dan menandatangani perizinan-perizinan di lingkungan Pemerintah Kota Gunungsitoli termasuk salah satunya adalah Izin Mendirikan Bangunan IMB.” 3. Apakah BPPT Kota Gunungsitoli telah memiliki jumlah pegawai yang memadai kuantitasnya dalam melaksanakan pengurusan perizinan IMB? Jawab: “untuk jumlah staf yang kami miliki saat ini dapat dikatakan belum cukup memadai untuk melaksanakan fungsi kami.” 4. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BPPT Kota Gunungsitoli apakah telah memadai untuk mendukung fungsi pelayanan? Jawab: “kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BPPT Kota Gunungsitoli saat ini sangatlah minim, kantor yang dipakai juga bersifat sementara. Kantor yang kami pakai dapat dikatakan tidak cukup memadai untuk melaksanakan fungsi kami saat ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.” 5. Siapa unit kerja yang bertanggung jawab dalam pengurusan IMB? Jawab: “Bidang Perizinan Tertentu.” 6. Apa saja jenis izin yang ditangani oleh Bidang Perizinan Tertentu? Jawab: “sesuai dengan UU Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pasal 141 mengenai Jenis-Jenis Retribusi Perizinan Tertentu yaitu :” a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan IMB b. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol c. Retribusi Izin Gangguan d. Retribusi Izin Trayek e. Retribusi Izin Usaha Perikanan Karena dalam proses penerbitan IMB Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli melakukan koordinasi dengan Dinas Tata Ruang Perumahan dan Kebersihan Kota Gunungsitoli, maka peneliti juga melakukan wawancara dengan Kepala Bidang Tata Ruang dan Tata Kota Dinas TRPK Kota Gunungsitoli Bapak Krisman Torozisokhi Daeli, ST untuk mengetahui struktur organisasi pada Dinas TRPK Kota Gunungsitoli dengan pertanyaan : 7. Apa yang menjadi kewenangan Dinas TRPK Kota Gunungsitoli dalam pengurusan IMB? Jawab: “yang menjadi kewenangan Dinas TRPK Kota Gunungsitoli dalam pengurusan IMB adalah meneliti berkas permohonan Izin Mendirikan Bangunan, mengoreksi berkas yang meliputi gambar bangunan, Rencana Anggaran Biaya RAB, pemeriksaan lokasi bangunan, menetapkan biaya pemeriksaan, menetapkan biaya pengawasan, menetapkan besarnya biaya Nilai Bangunan, menerbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD serta mengeluarkan Rekomendasi IMB untuk diteruskan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BPPT.” 8. Apakah Dinas TRPK Kota Gunungsitoli telah memiliki jumlah pegawai yang memadai kuantitasnya dalam melaksanakan pengurusan IMB? Jawab: “untuk tahun ini memang ada penambahan pegawai baru, akan tetapi untuk jabatan struktural formasinya masih beberapa saja yang terisi, jadi untuk kuantitas pegawai masih belum memadai.” 9. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas TRPK Kota Gunungsitoli apakah telah memadai untuk mendukung fungsi pelayanan? Jawab: “Dinas TRPK Kota Gunungsitoli masih belum memiliki bangunan yang permanen atau tetap, dan kantor yang digunakan saat ini masih sementara dan masih seadanya. Jadi, untuk fasilitas sarana dan prasarana juga masih belum memadai.”

II. Interpretasi

Untuk mengetahui apakah pelaksanaan penerbitan IMB pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Perizinan Tertentu BPPT Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Ya’atulo Gea dengan pertanyaan: 10. Bagaimana prosedur dalam penerbitan IMB? Jawab: “prosedur dalam penerbitan IMB adalah pertama-tama pemohon harus mengajukan permohonan permohonan kepada Bapak Walikota Kota Gunungsitoli Cq. Kepala BPPT Kota Gunungsitoli. Setelah itu, pemohon harus melengkapi syarat-syarat kelengkapan berkas dan juga membayar Retribusi Izin Mendirikan Bangunan. Kemudian Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli akan berkoordinasi dengan Dinas Tata Ruang Perumahan dan Kebersihan Kota Gunungsitoli dalam menerbitkan IMB tersebut.” 11. Apa saja persyaratan dalam penerbitan IMB? Jawab: “ sesuai dengan Keputusan Walikota Gunungsitoli Nomor 503222K2010 Tentang Penetapan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli pemohon harus melengkapi syarat kelengkapan administrasi, kelengkapan teknis yaitu gambar kerja dan Rencana Anggaran Biaya .” a. Kelengkapan Administrasi 1. Setiap orangbadan mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Daerah melalui Kepala BPPT Kota Gunungsitoli dengan menggunakan formulir DPD- 45 yang telah mendapat porforasi dengan ganti biaya cetak Rp.6000,- dibebankan kepada pemohon 2. Fotocopy bukti pemilikan tanah yang sudah dilegalisir sebanyak 3 tiga set 3. Gambar konstruksi bangunan, 3 tiga set dan Rencana Anggaran Biaya RAB sebanyak 1 satu set 4. Map kosong 4 empat buah 5. Materai tempel Rp.6000,- sebanyak 2 dua lembar 6. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk KTP dan atau Surat Keterangan Kependudukan Pemohon dari LurahKepala Desa sebanyak 2 dua lembar 7. Fotocopy Tanda Pembayaran Lunas PBB sebanyak 2 dua lembar 8. Surat Pengumuman Camat 9. Surat Rekomendasi Camat 10. Surat Pernyataan dari Pemohon bila ada 11. Surat Walikota bila ada 12. Surat Rekomendasi dari Dinas Perhubungan untuk ketinggian Tower 13. Surat Izin Prinsip 14. Surat Keterangan Sosialisasi dan Pernyataan Masyarakat 15. Kemudian berkas diteliti dan diumumkan ke masyarakat bila 14 hari tidak ada yang keberatan atas rencana bangunan dimaksud dilanjutkan dengan meninjau lokasi bangunan untuk dievaluasi dikoordinasikan dengan Dinas Kimpraswil 16. Dihitung uang sempadan + uang pengawasan + uang koreksi gambar dikoordinasikan dengan Dinas Kimpraswil 17. Berkas diproses untuk penerbitan dikoordinasikan dengan Dinas Kimpraswil b. Kelengkapan Teknis Gambar Kerja 1. Gambar situasisite plan 2. Denah 3. Gambar tampak depan, belakang, kiri dan depan 4. Potongan 5. Detail pondasi 6. Detail struktur 7. Utilitas dan sanitasi 8. Tabel nama c. Kelengkapan Teknis Rencana Anggaran Biaya 1. Uraian kerja 2. Perhitungan volume 3. Daftar Harga Bahan 4. Daftar AnalisaHarga Satuan 5. Rincian Anggaran Biaya 6. Daftar perhitungan BGG “C” 12. Berapa besarnya biaya yang dibebankan kepada masyarakat dalam penerbitan IMB selain biaya yang tertera dalam SKRD dari Dinas TRPK Kota Gunungsitoli? Jawab: “sesuai dengan Keputusan Walikota Gunungsitoli Nomor 503222K2010 Tentang Penetapan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli biaya yang dikenakan adalah :” Tabel 4.1 Daftar Biaya IMB pada BPPT Kota Gunungsitoli 1 Formulir dan Pendaftaran Rp. 6.000,- 2 Pemeriksaan gambarkoreksi gambar yang meliputi konstruksi daan arsitektur sebesar 0, 05 dari nilai bangunani . - - 3 Biaya pengawasan sebesar 0,05 dari nilai bangunan. - - 4 Biaya sempadan ditetapkan sebesar 1 dari nilai bangunan, serendah-rendahnya. Rp. 10.000,- 13. Berapa hari lamanya waktu penerbitan Surat Keputusan IMB di BPPT Kota Gunungsitoli? Jawab: “proses penerbitan IMB dapat dilakukan dalam kurun waktu 1-7 hari. Akan tetapi dikarenakan kondisi BPPT Kota Gunungsitoli yang juga baru terbentuk, sehingga jumlah staf yang ada masih kurang memadai maka lamanya proses penerbitan IMB akan tergantung apabila staf yang bersangkutan ada di tempat atau tidak.” Sesuai dengan Keputusan Walikota Gunungsitoli Nomor : 188. 342...K 2011 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Cara Pengawasan Pengendalian dan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dalam Pasal 5 poin B butir yang ketiga menyebutkan bahwa BPPT Kota Gunungsitoli menandatangani dan menerbitkan Surat Keputusan Izin Mendirikan Bangunan atas nama Walikota Gunungsitoli selama 2 dua hari kerja. 14. Apakah ada kendala yang dihadapi oleh BPPT Kota Gunungsitoli dalam pengurusan IMB misalnya saranaprasarana dan koordinasi dengan instansi terkait ? Jawab: “ada, misalnya saja si pemohon yang akan mengurus IMB ternyata telah mendirikan bangunan nya terlebih dahulu. Kemudian, adanya salah satu instansi yang tidak berfungsi yaitu instansi yang berperan dalam fungsi pengawasan Satpol PP.” Sesuai dengan Keputusan Walikota Gunungsitoli Nomor : 188. 342...K 2011 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Cara Pengawasan Pengendalian dan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dalam Pasal 14 ayat 1 menyebutkan bahwa “Kantor Satpol PP bertugas untuk melaksanakan kegiatan pengawasan penertiban bangunan di lapangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku setelah terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dinas TRPK Kota Gunungsitoli.” Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengurusan IMB pada Dinas TRPK Kota Gunungsitoli, maka peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Bidang Tata Ruang dan Tata Kota Dinas TRPK Kota Gunungsitoli Bapak Krisman Torozisokhi Daeli, ST dengan pertanyaan : 15. Bagaimana prosedur dalam penerbitan IMB? Jawab: “sesuai dengan Keputusan Walikota Gunungsitoli Nomor : 188. 342 K 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Cara Pengawasan Pengendalian dan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dalam Pasal 5 menyebutkan mekanisme uraian kegiatan dan jadwal penyelesaian izin mendirikan bangunan adalah sebagai berikut :”

A. Kantor Kecamatan di kota Gunungsitoli

Setelah menerima berkas permohonan Izin Mendirikan Bangunan dari masyarakat, Pemerintah maupun Badan Usaha PemerintahSwasta yang berbadan hukum, selanjutnya Kantor Kecamatan di wilayah Kota Gunungsitoli melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Meneliti lokasi bangunan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Gunungsitoli, Rencana Tata Kota Kota Gunungsitoli, Rencana Tata Ruang Ibukota Kecamatan dan Aspek-aspek Lingkungan Hidup. b. Menerbitkan pengumuman permohonan Izin Mendirikan Bangunan atas nama pemohon yang ditempelkan pada Kantor Kecamatan dan lokasi tempat rencana pembangunan sehingga mudah dilihatdibaca dan tembusannya disampaikan kepada walikota Gunungsitoli, Kepala Dinas TRPK Kota Gunungsitoli dan kepala DesaKelurahan setempat guna memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk mengajukan keberatan sehubungan permohonan tersebut. c. Dalam kurun waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pengumuman diterbitkan, masyarakat dapat mengajukan keberatan atas pendirian bangunan, perombakan menambahmengurangi meniadakan sebagian bangunan dimaksud. d. Bila dalam kurun waktu 14 empat belas hari tidak ada masyarakat yang mengajukan keberatannya, maka camat mengeluarkan Rekomendasi IMB dan meneruskan permohonan ke BPPT Kota Gunungsitoli.

B. Badan Pelayanan Terpadu Kota Gunungsitoli

Setelah menerima berkas permohonan dari kantor Camat maka BPPT melaksanakan kegiatan proses Izin Mendirikan bangunan dengan uraian kegiatan sebagai berikut : a. Meneruskan berkas permohonan ke Dinas TRPK Kota Gunungsitoli untuk diteliti b. Setelah menerima Rekomendasi IMB dan SKRD dari Dinas TRPK, BPPT memungut biaya Nilai bangunanSempadan Bangunan yang telah ditetapkan dan disetor ke kas Daerah melalui Bendahara Penerima. c. Menandatangani dan menerbitkan SuratKeputusan Izin Mendirikan Bangunan atas nama Walikota Gunungsitoli selama 2 dua hari kerja. d. Keputusan Kepala BPPT Kota Gunungsitoli atas nama Walikota Gunungsitoli disampaikan kepada pemohon dalam kurun waktu 2 dua hari.

C. Dinas Tata Ruang Perumahan dan Kebersihan Kota Gunungsitoli

Setelah menerima berkas permohonan dari BPPT Kota Gunungsitoli maka dinas TRPK Kota Gunungsitoli meneliti berkas permohonan izin mendirikan bangunan dan lokasi tempat rencana pembangunan dengan uraian kegiatan dan jawal sebagai berikut : a. Meneliti jenis serta kelengkapan berkas permohonan selama 1 satu hari kerja b. Meneliti dan mengoreksi berkas yang meliputi Gambar Bangunan, Rencana Angggaran Biaya selama 12 dua belas hari kerja. i. Melaksanakan peninjauan dan pematokan garis sempadan bangunan di lokasi yang diajuka oleh pemohon dengan perincian pemeriksaan lokasi tapak bangunan 1 satu hari, khusus dalam Kota Gunungsitoli, kecuali bangunan berlantai 3 tiga ke atas selama 6 enam hari kerja. ii. Meneliti berkas permohonan yang meliputi gambar konstruksi, Rencana Anggaran Biaya RAB selama 6 enam hari kerja. iii. Menetapkan biaya pemeriksaankoreksi gambar yang meliputi konstruksi dan arsitektur. iv. Menetapkan biaya pengawasan c. Bila syarat administrasi yang telah dikoreksi tidak lengkap, maka berkas tersebut dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi melalu BPPT. d. Setelah memenuhi persyaratan menetapkan besarnya Nilai bangunanSempadan bangunan berdasarkan perhitungan koefisien sebagaimana diatur pada Pasal 16 Peraturan Daerah kabupaten Nias Nomor 16 Tahun 1998 selama 2 dua hari kerja dan menerbitkan SKRD. e. Mengeluarkan Rekomendasi IMB dan selanjutnya diteruskan kepada BPPT. 1. Mengajukan Permohonan IMB 6. Memungut Retribusi IMB dan menerbitkan IMB 2. Melengkapi syarat, dan mengajukan Permohonan IMB 3. Mengeluarkan Rekomendasi IMB 5. Menerima Rekomendasi IMB dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD 4.TRPK meneliti, megoreksi berkas Permohonan IMB dan lokasi tempat rencaana pembangunan serta menetapkan biaya retribusi IMB Gambar: Mekanisme Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan IMB Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BPPT KANTOR CAMAT Tata Ruang Perumahan dan kebersihan TRPK PEMOHON 16. Apa landasan hukum yang digunakan Dinas TRPK Kota Gunungsitoli dalam pengurusan IMB? Jawab: “Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nias Nomor 16 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.” 17. Mengapa Dinas TRPK Kota Gunungsitoli masih menggunakan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nias sebagai landasan hukum dalam pengurusan IMB? Jawab: “karena belum diterbitkannya Peraturan Walikota mengenai Retribusi Izin Mendirikan Bangunan oleh karena itulah sampai saat ini Dinas TRPK Kota Gunungsitoli masih menggunakan peraturan tersebut sebagai landasan hukum dan pemakaian Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nias sebagai landasan hukum telah diatur dalam Peraturan Walikota Gunungsitoli Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pemberlakuan Produk-Produk Hukum Pemerintah Daerah Kabupaten Nias pada Pemerintah Kota Gunungsitoli.” 18. Berapa besarnya biaya yang dipungut kepada masyarakat dalam pengurusan IMB di Dinas TRPK Kota Gunungsitoli? Jawab: “Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nias Nomor 16 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan retribusi IMB terdiri dari biaya formulir pendaftaran sebesar Rp.6000,00, biaya pemeriksaan gaambarkoreksi gambar yang meliputi konstruksi dan arsitektur sebesar 0,05 dari nilai bangunan, serta biaya pengawasan sebesar 0,05 dari nilai bangunan.” 19. Berapa hari lamanya waktu pengurusan berkas IMB di Dinas TRPK Kota Gunungsitoli? Jawab: “dalam Pasal 6 Keputusan Walikota Gunungsitoli Nomor : 188. 342...K 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Cara Pengawasan Pengendalian dan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan disebutkan bahwa selambat- lambatnya 30 tiga puluh hari kerja setelah menerimamengajukan permohonan izin, pemohon harus sudah mengetahui apakah permohonannya di tolak atau dikabulkan oleh Walikota Gunungsitoli melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gunungsitoli.” 20. Apa sanksi yang dikenakan bagi masyarakat yang belum memiliki IMB Apa tindakan yang dilakukan terhadap bangunan yang belum memiliki IMB? Jawab: “bagi masyarakat dapat dikenakan sanksi pidana dan untuk bangunan dapat diadakan pembongkaran yang mana hal ini telah diatur dalam Peraturan Daerah.” 21. Apakah sanksi tersebut telah dilaksanakan? Jawab: “sampai saat ini memang pelaksanaan terhadap pemberian sanksi tersebut sangat sulit untuk kami laksanakan mengingat jumlah masyarakat yang tidak mengurus IMB tergolong masih banyak.” 22. Siapa unit kerja yang bertanggung jawab terhadap pemberian sanksi? Jawab: “pihak Satpol PP adalah pihak yang melaksanakan kegiatan pengawasan menertibkan bangunan yang pelaksanaannya tidak sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan atau bangunan yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan.” 23. Apakah ada kendala yang dihadapi Dinas TRPK Kota Gunungsitoli dalam pengurusan IMB misalnya saranaprasarana dan koordinasi dengan instansi terkait ? Jawab: “kendalanya mungkin terletak pada keterbatasan sarana dan prasarana serta kuantitas pegawai. Untuk koordinasi dengan instansi terkait pihak kami tidak ada kendala.”

III. Penerapan

Untuk mengetahui apakah peraturan kebijakan tersebut berupa petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan ketentuan dimana untuk dapat melihat ini harus pula dilengkapi dengan adanya prosedur kerja yang jelas, program kerja serta jadwal kegiatan disiplin, maka peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Perizinan Tertentu BPPT Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Ya’atulo Gea dengan pertanyaan : 24. Apakah BPPT Kota Gunungsitoli memiliki program kerja dalam pengurusan IMB? Jawab: “mengenai program kerja sebisa mungkin pihak kami menerbitkan Surat Keputusan Izin Mendirikan Bangunan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan walaupun dengan keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas fisik yang kami miliki.’ 25. Apakah dalam hal sosialisasi mengenai pentingnya pengurusan Surat Keputusan Izin Mendirikan Bangunan SK IMB kepada masyarakat yang hendak mendirikanmerubah bangunan merupakan bagian dari tugas BPPT Kota Gunungsitoli ? Jawab: “Ya, sosialisasi juga merupakan bagian dari tugas kami.” 26. Apakah pihak BPPT Kota Gunungsitoli telah melakukan sosialisasi mengenai IMB kepada masyarakat? Jawab: ”sampai saat ini pihak kami memang belum melakukan sosialisasi mengenai IMB kepada masyarakat Kota Gunungsitoli.” Untuk mengetahui program kerja pada Dinas TRPK Kota Gunungsitoli, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Bidang Tata Ruang dan Tata Kota Dinas TRPK Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Krisman Torozisokhi Daeli, ST dengan pertanyaan : 27. Apakah Dinas TRPK Kota gunungsitoli memiliki program kerja dalam pengurusan IMB? Jawab: “untuk program kerja mungkin masih belum dikarenakan organisasi kami juga baru terbentuk, dan beberapa peraturan yang kami pergunakan seperti aturan petunjuk teknis masih dalam proses pengesahan.” 28. Apakah Dinas TRPK Kota Gunungsitoli memiliki peraturan khusus dalam hal Izin Mendirikan Bangunan mengingat Pulau Nias atau Kota Gunungsitoli termasuk pada daerah rawan gempa? Jawab: “belum ada kebijakan atau peraturan tertentu yang mengatur akan hal tersebut dalam peraturan yang kami gunakan.” 29. Apakah ada sosialisasi dari Dinas TRPK bahwa pengurusan IMB merupakan kewajiban bagi setiap masyarakat yang hendak mendirikan atau merubah bangunan? Jawab: “karena Dinas TRPK Kota Gunungsitoli adalah Dinas yang baru terbentuk oleh pemekaran Kota Gunungsitoli tahun 2008 kemarin jadi untuk hal sosialisasi mengenai IMB Dinas TRPK Kota Gunungsitoli belum melakukan sosialisasi, namun ke depannya pihak kami berencana untuk melakukan sosialisasi dalam bentuk spanduk atau baliho.”

4.2 Hasil Wawancara dengan Masyarakat