Tabel Tabel
Tabel Tabel 4.9
4.9 4.9
4.9 Persentase keriput pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak
kelopak bunga rosella 0,5, 0,75, 1, dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, sesudah penyinaran, dan pemulihan dari
minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat.
F O
R M
U L
A M
A R
M U
T
Wrinkle Keriput
Sebelum Penyinaran
Sesudah Penyinaran
Pemulihan Minggu I
Pemulihan Minggu II
Pemulihan Minggu III
Pemulihan Minggu IV
B 1
5 86
39 39
39 27
2 11
46 41
40 39
39 3
5 51
39 39
39 39
7 ± 3,46 61 ± 21,79 50,6±18,50 39,3 ± 0,57
39,0 ± 0 35 ± 6,92
ER 0,5
1 5
43 42
39 26
22 2
5 72
62 52
39 23
3 5
47 45
39 29
26 5 ± 0,0
54 ± 15,71 49,6±10,78 43,3 ± 7,50 31,3 ± 6,80 26,6 ± 2,08 ER
0,75 1
5 46
39 24
20 15
2 5
54 39
24 21
12 3
5 40
24 22
20 18
5 ± 0,0 46,6 ± 7,02
34 ± 8,66 23,3 ± 1,15 20,3 ± 0,57
15 ± 3,00 ER
1 1
5 62
39 28
16 5
2 5
59 46
39 20
10 3
5 40
27 24
20 16
5 ± 0,0 53,6 ±11,93 37,3 ± 9,60 30,3 ± 7,76 18,6 ± 2,30 10,3 ± 5,50
VC 2
1 5
62 47
39 23
8 2
5 72
46 22
21 15
3 5
72 50
40 39
12 5 ± 0,0
68,6 ± 5,77 47,6 ±2,08 33,6 10,11 27,6 ± 9,86 11,6 ± 3,51
Keterangan: B
: Krim blanko ER 0,5
: Krim ekstrak kelopak bunga rosella 0,5 ER 0,75
: Krim ekstrak kelopak bunga rosella 0,75 ER 1
: Krim ekstrak kelopak bunga rosella 1 VC 2
: Krim vitamin C 2 Parameter hasil pengukuran:
0-19 : Tidak keriput
20-52 : Berkeriput
53-100 : Berkeriput Parah
Hasil terbaik ditunjukkan pada kelompok dengan krim ekstrak kelopak bunga rosella 0,75, 1 dan vitamin C 2 karena hanya marmut pada
konsentrasi ini yang mampu menurunkan jumlah keriput menjadi garis halus pada minggu keempat. Walaupun dalam kategori tidak berkeriput lagi, namun
Universitas Sumatera Utara
jumlah garis halus pada pemulihan minggu keempat tetap lebih banyak jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penyinaran.
Gambar Gambar
Gambar Gambar 4.5
4.5 4.5
4.5 Grafik rata-rata keriput pada kulit marmut kelompok blanko,
ekstrak kelopak bunga rosella 0,5, 0,75, 1, dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, sesudah penyinaran, dan pemulihan dari
minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat. Kulit terus menerus terpapar radikal bebas yang disebabkan oleh
radiasi UV menyebabkan kerusakan DNA, protein, dan membran keratonosit, sehingga terjadi penuaan dini sel-sel kulit. Ketika terpajan radiasi UV, kulit
mengalami perubahan yang mengakibatkan inflamasi, photoaging, dan
berbagai gangguan kulit, kulit menua disertai dengan kerutan, penurunan elastisitas, peningkatan kerapuhan kulit, dan penyembuhan luka lebih lambat
Pouillot, et al., 2011. Paparan matahari yang berlebihan merupakan salah satu faktor
penyebab menurunnya produksi kolagen dalam dermis kulit, karena paparan sinar matahari yang berlebihan menyebabkan munculnya enzim proteolitis
dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim inilah yang selanjutnya akan
Universitas Sumatera Utara
merusak kulit, menghancurkan kolagen, dan jaringan penghubung yang ada dibawah kulit dermis. Sehingga paparan cahaya UV yang berlebih
menyebabkan proses penuaan pada kulit berlangsung lebih cepat. Penuaan dini disebabkan oleh faktor internal seperti; genetik, asupan energi yang kurang
dan faktor eksternal seperti polusi, rokok, sinar matahari dan efek dari gaya hidup tidak sehat Muliyawan dan Suriana, 2013.
Hasil pengukuran kedalaman kerutan dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.6. Pada saat sebelum dilakukan penyinaran tidak diukur kedalaman
keriput, karena kulit berada dalam kondisi tidak berkeriput. Setelah dilakukan penyinaran, didapatkan kedalaman keriput seperti pada Tabel 4.10 dalam masa
pemulihannya semua kelompok menunjukkan penurunan kedalaman keriput, termasuk kelompok krim blanko. Hal ini mungkin disebabkan oleh nutrisi yang
dikonsumsi oleh marmut itu sendiri. Dengan menggunakan krim ekstrak kelopak bunga rosella 0,75, 1 dan vitamin C 2 menunjukkan angka
penurunan kedalaman keriput yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok krim blanko. Pada pengukuran jumlah keriput
wrinkle krim ekstrak kelopak bunga rosella 0,75, 1 dan vitamin C 2 menjadi kondisi kulit tidak
berkeriput lagi, sehingga tidak dilakukan pengukuran kedalaman kerutan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel Tabel
Tabel Tabel 4.10
4.10 4.10
4.10 Kedalaman kerutan pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak