secara tidak beraturan dan menyebabkan terjadinya pembesaran pori- pori kulit Barel, dkk., 2009.
Perubahan karakteristik dalam photoaging dan Instrinsic aging yang
timbul pada epidermis dan dermis dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.
Tabel. Tabel.
Tabel. Tabel. 2.1
2.1 2.1
2.1 Perbedaan anatomi pada epidermis
Bagian Kulit Akibat
photoaging Akibat
instrinsic aging Lapisan Dermis
� Tebal
� Tipis
Sel-sel epidermis
keratonosit
� Sel-sel tidak seragam
� Sel-sel terdistribusi
tidak merata �
Pembesaran berkala �
Sel-sel seragam �
Sel-sel terdistribusi
secara merata �
Pembesaran sel mendadak
Stratum korneum
� Peningkatan lapisan sel
� Ukuran serta bentuk
korneosit bervariasi �
Lapisan sel normal �
Ukuran dan bentuk korneosit seragam
Melanosit
� Peningkatan jumlah sel
� Sel-sel bervariasi
� Peningkatan produksi
melanosom �
Pengurangan jumlah
sel �
Sel-sel seragam penurunan produksi
melanosom
Sel-sel langerhans
� Pengurangan sel dalam
jumlah yang besar �
Sel-sel bervariasi �
Pengurangan sel dalam jumlah yang kecil
� Sel-sel seragam
Universitas Sumatera Utara
Tabel. Tabel.
Tabel. Tabel. 2.2
2.2 2.2
2.2 Perbedaan anatomi pada dermis
Bagian Kulit Akibat
photoaging Akibat
instrinsic aging Jaringan elastis
� Meningkat secara
drastis �
Berubah menjadi massa yang tidak
berbentuk �
Meningkat tetapi masih dalam keadaan normal
Kolagen
� Serat kolagen dan
jaringan ikat menurun jumlahnya
� Serat kolagen tidak
beraturan, jaringan ikat menebal
Retikular dermis : Fibroblast
Sel mast Sel inflamasi
� Semakin tebal
� Meningkat dan aktif
� Meningkat
� Berperan
� Semakin tipis
� Menurun dan tidak aktif
� Menurun
� Tidak berperan
Pembuluh kapiler
� Abnormal
� Normal
Mitsui, 1997.
2.6 2.6
2.6 2.6 Anti
Anti Anti
Anti Penuaan Penuaan
Penuaan Penuaan Atau
Atau Atau
Atau Anti-Aging Anti-Aging
Anti-Aging Anti-Aging
Anti-aging adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencegah proses penuaan. Salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi tanda-tanda
penuaan adalah dengan menggunakan krim anti-aging Anonim, 2013.
Perawatan anti penuaan dini pada kulit merupakan segmen besar dari pasar produk kosmetik. Ketika terpajan radiasi UV, kulit mengalami perubahan yang
mengakibatkan inflamasi, penuaan kulitdan berbagai gangguan kulit, seperti: kulit menua disertai dengan kerutan, penurunan elastisitas, peningkatan
kerapuhan kulit dan penyembuhan luka lebih lambat Pouillot, et al., 2011.
2.6.1 2.6.1
2.6.1 2.6.1 Antioksidan
Antioksidan Antioksidan
Antioksidan dalam dalam
dalam dalam krim
krim krim
krim
Dalam mengatasi bahaya yang timbul akibat radikal bebas, tubuh mengembangkan mekanisme perlindungan untuk mencegah pembentukan
radikal bebas dan peroksidasi lipid maupun memperbaiki kerusakan yang terjadi, termasuk pada kulit. Kulit secara alamiah menggunakan antioksidan
Universitas Sumatera Utara
untuk melindungi dari efek kerusakan dari sinar matahari. Sistem perlindungan ini terdiri dari antioksidan endogen yaitu enzim-enzim berbagai senyawa yang
disintesis oleh tubuh dan antioksidan eksogen yang diperoleh dari bahan makanan seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid dan lain sebagainya.
Antioksidan bekerja melindungi kulit baik intraseluler maupun ekstraseluler Deny, dkk., 2006.
2.6.2 2.6.2
2.6.2 2.6.2 Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin C C
C C sebagai
sebagai sebagai
sebagai salah salah
salah salah satu
satu satu
satu antioksidan antioksidan
antioksidan antioksidan
Vitamin C merupakan antioksidan yang laru t dalam air. Vitamin C sangat esensial dalam biosintesis kolagen dan mampu
menurunkan sintesis pigmen dengan menghambat enzim tirosinase dan dianggap mampu menurunkan keluhan kelopak mata yang gelap. Vitamin C
juga merupakan senyawa reduktor terbanyak di tubuh dan merupakan antioksidan yang paling dominan dikulit Ardhie, 2011. Vitamin C
mengandung banyak manfaat untuk kulit. Beberapa manfaat penting vitamin C bagi kulit di antaranya:
a. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi kulit dari serangan radikal bebas.
b. Melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar ultraviolet UV dengan cara menetralisirnya.
c. Merangsang pembentukan kolagen dan mempercepat proses penyembuhan pada luka.
d. Vitamin C dapat mengaktifkan antioksidan lain seperti vitamin E Muliyawan dan Suriana, 2013; Deny, dkk., 2006
Universitas Sumatera Utara
Kolagen merupakan komponen utama dermis manusia. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblast, mengandung ikatan hidroksiprolin dan hidroksisilin.
Efek vitamin C pada jaringan kolagen penting untuk sintesis kolagen yang merupakan kofaktor untuk enzim prolil dan lisil hidrosilase yang berguna
untuk kestabilan kolagen. Vitamin C akan menghambat biosintesis elastin yang berperan pada penuaan kulit, mengurangi pembentukan pigmen pada kulit
dengan menghambat tirosinase dan meningkatkan barier epidermis dengan merangsang produksi sfingolipid Deny, dkk., 2006.
2222.7 .7
.7 .7 Skin
Skin Skin
Skin Analyzer Analyzer
Analyzer Analyzer
Pada analisis konvensional, diagnosis dilakukan dengan mengandalkan kemampuan pengamatan semata. Hal ini dapat dijadikan diagnosis yang
bersifat subjektif dan bergantung pada persepsi para dokter. Pemeriksaan seperti ini memiliki kekurangan pada sisi analisis secara klinis-instrumental
dan tidak adanya rekaman hasil pemeriksaan yang mudah dipahami pasien Aramo, 2012.
Skin analyzer merupakan sebuah perangkat yang dirancang untuk mendiagnosis keadaan pada kulit.
Skin analyzer mempunyai sistem terintegrasi untuk mendukung diagnosis dokter yang tidak hanya meliputi lapisan kulit
teratas, melainkan juga mampu memperlihatkan sisi lebih dalam dari lapisan kulit. Tambahan rangkaian sensor kamera yang terpasang pada
Skin analyzer menampilkan hasil dengan cepat dan akurat Aramo, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.7.1 2.7.1
2.7.1 2.7.1 Pengukuran
Pengukuran Pengukuran
Pengukuran kondisi kondisi
kondisi kondisi kulit
kulit kulit
kulit dengan dengan
dengan dengan
skin skin
skin skin analyzer
analyzer analyzer
analyzer
Menurut Aramo 2012, beberapa pengukuran yang dapat dilakukan dengan menggunakan
Skin analyzer, yaitu:
1. Moisture Kadar air
Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat moisture checker
yang terdapat dalam perangkat Skin analyzer Aramo. Caranya dengan
menekan tombol power dan dilekatkan pada permukaan kulit. Angka yang
ditampilkan pada alat merupakan persentase kadar air dalam kulit yang diukur. 2.
Sebum Kadar minyak Pengukuran kadar minyak dilakukan dengan menggunakan alat
oil checker yang terdapat dalam perangkat
Skin analyzer Aramo. Caranya dengan menempelkan bagian sensor yang telah terpasang spons pada permukaan kulit.
Angka yang ditampilkan pada alat merupakan persentase kadar minyak dalam kulit yang diukur.
3. Evenness Kehalusan
Pengukuran kehalusan kulit dilakukan dengan perangkat Skin analyzer pada
lensa perbesaran 60x dan menggunakan lampu sensor biru normal. Kamera diletakkan pada permukaan kulit yang akan diukur kemudian tekan tombol
capture untuk memfoto dan secara otomatis hasil berupa angka dan kondisi kulit yang didapatkan akan tampil pada layar komputer.
4. Pore Pori
Pengukuran besarnya pori pada kulit secara otomatis akan keluar pada saat melakukan pengukuran pada kehalusan kulit. Gambar yang telah terfoto pada
pengukuran kehalusan kulit juga akan keluar pada kotak bagian pori-pori kulit.
Universitas Sumatera Utara
Hasil berupa angka dan penentuan ukuran pori secara otomatis akan keluar pada layar komputer.
5. Spot Noda
Pengukuran banyaknya noda yang dilakukan dengan perangkat Skin analyzer
pada lensa perbesaran 60x dan menggunakan lampu sensor jingga Terpolarisasi. Kamera diletakkan pada permukaan kulit yang akan diukur
kemudian tekan tombol capture untuk memfoto dan secara otomatis hasil
berupa angka dan penentuan banyaknya noda yang didapatkan akan tampil pada layar komputer.
6. Wrinkle Keriput
Pengukuran keriput dilakukan dengan perangkat Skin analyzer pada
lensa perbesaran 10x dan menggunakan lampu sensor biru Normal. Kamera diletakkan pada permukaan kulit yang akan diukur kemudian
tekan tombol capture untuk memfoto dan secara otomatis hasil berupa
angka dan kondisi kulit yang didapatkan akan tampil pada layar computer. Pada pengukuran ini, tidak hanya jumlah keriput yang dapat
diukur, akan tetapi kedalaman keriput juga dapat terdeteksi dengan alat Skin analyzer.
2.7.2 2.7.2
2.7.2 2.7.2 Parameter
Parameter Parameter
Parameter pengukuran pengukuran
pengukuran pengukuran
Hasil pengukuran kulit dengan menggunakan Skin analyzer dapat
dilihat kriterianya pada Tabel 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel Tabel
Tabel Tabel 2.3
2.3 2.3
2.3 Parameter hasil pengukuran dengan skin analyzer
Pengukuran Parameter
Moisture Kelembaban
Dehidrasi Normal
Hidrasi 0-29
30-45 46-100
Evenness Kehalusan
Halus Normal
Kasar 0-31
32-51 52-100
Pore Pori Kecil
Sedang Besar
0-19 20-39
40-100 Spot Noda
Sedikit Sedang
Banyak 0-19
20-39 40-100
Wrinkle Keriput Tidak berkeriput
Berkeriput Berkeriput parah
0-19 20-52
53-100 Sumber : Aramo. 2012.
Skin and Hair Diagnostic System.
Universitas Sumatera Utara
BAB BAB
BAB BAB III
III III
III METODE
METODE METODE
METODE PENELITIAN PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian meliputi penyiapan hewan uji marmut, penyiapan
sampel, pembuatan ekstrak, formulasi sediaan, pemeriksaan mutu fisik sediaan, dan uji efek anti-aging pada kulit punggung marmut yang telah disinari.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kosmetologi dan Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU.
3.1 3.1
3.1 3.1 Alat-alat