Karakteristik Responden HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 280 anak usia 8-12 tahun di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang. Berdasarkan jenis kelamin, subjek penelitian ini terdiri atas 138 anak laki-laki 49,3 dan 142 anak perempuan 50,7. Berdasarkan usia subjek penelitian, pada kelompok usia 8 tahun sebanyak 56 anak 20, usia 9 tahun sebanyak 57 anak 20,4, usia 10 tahun sebanyak 53 anak 18,8, usia 11 tahun sebanyak 57 anak 20,4 dan usia 12 tahun sebanyak 57 anak 20,4 Tabel 3. Tabel 3. Distribusi karakteristik responden anak di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Karakteristik Responden Jumlah n Persentase Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 138 142 49,3 50,7 Usia 8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun 56 57 53 57 57 20 20,4 18,8 20,4 20,4 Total 280 100 Hasil penelitian di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang didapat bahwa dari 280 orang anak usia 8-12 tahun, anak yang mengalami trauma gigi sebanyak 54 orang anak dengan prevalensi 19,2. Dari 54 orang anak yang mengalami trauma, prevalensi trauma gigi permanen anterior berdasarkan jenis kelamin yaitu anak laki-laki sebanyak 36 orang anak 66,7, anak perempuan sebanyak 18 orang anak 33,3 Tabel 4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Distribusi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Karakteristik Jumlah Anak Mengalami Trauman Persentase Trauma Gigi Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 36 18 66,7 33,3 Total 54 100 Berdasarkan usia anak, dari 54 orang anak yang mengalami trauma gigi permanen anterior, didapat anak usia 8 tahun yang mengalami trauma sebanyak 5 orang 9,3, usia 9 tahun sebanyak 7 orang 13, usia 10 tahun sebanyak 11 orang 20,4, usia 11 tahun sebanyak 15 orang 27,7 dan usia 12 tahun sebanyak 16 orang 29,6 Tabel 5. Tabel 5. Distribusi kasus trauma gigi pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Karakteristik Jumlah Anak Mengalami trauman Persentase Trauma Gigi Usia Kejadian Trauma 8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun 5 7 11 15 16 9,3 13 20,4 27,7 29,6 Total 54 100 4.2 Etiologi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Usia 8-12 Tahun di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang. Berdasarkan etiologi trauma gigi, dari 54 orang anak yang mengalami trauma gigi permanen anterior, paling banyak disebabkan jatuh sebesar 26 orang 48,1, 5 orang disebabkan olahraga 9,3, 14 orang disebabkan bermain 25,9, 5 orang Universitas Sumatera Utara disebabkan kecelakaan 9,3, 2 orang disebebkan berkelahi 3,7 dan 2 orang karena menggigit makanan keras 3,7 Tabel 6. Tabel 6. Distribusi etiologi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Etiologi Jumlah Anak Mengalami Trauman Persentase Trauma Gigi Jatuh Olahraga Bermain Kecelakaan Berkelahi Menggigit makanan keras 26 5 14 5 2 2 48,1 9.3 25,9 9,3 3,7 3,7 Total 54 100 Etiologi trauma gigi permanen anterior berdasarkan usia kejadian trauma anak, paling tinggi disebabkan oleh jatuh dengan persentse pada anak usia 10 tahun sebesar 8 orang 72,7, usia 12 tahun sebanyak 6 orang 37,5, usia 11 tahun sebanyak 5 orang 33,3, usia 9 tahun sebanyak 4 orang 57,2 dan usia 8 tahun sebanyak 3 orang 60 Tabel 7. Tabel 7. Distribusi etiologi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Usia Kejadian Trauma Etiologi n Jatuh Olahraga Bermain Kecelakaan Berkelahi Menggigit Makanan keras Total 5100 7100 11100 15100 16100 8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun 3 60 4 57,2 8 72,7 5 33,3 6 37,5 19,1 16,7 318,8 240 342,8 218,2 533,3 214,3 16,7 480 0 0 0 0 0 0 16,7 213,3 150 0 Berdasarkan jenis kelamin, etiologi trauma gigi yang disebabkan jatuh dialami anak laki-laki sebesar 14 orang 54, anak perempuan 12 orang 46. Etiologi Universitas Sumatera Utara kedua tertinggi adalah disebabkan bermain yaitu sebanyak 5 orang 100 yang melibatkan anak laki-laki dan 9 orang 64 melibatkan anak perempuan.Disamping itu penyebab trauma karena olahraga, diderita oleh anak laki-laki sebanyak 5 orang 100. Trauma yang disebabkan kecelakaan dialami sebanyak 4 orang laki-laki 80 dan 1 orang anak perempuan 20 Tabel 8. Tabel 8. Distribusi etiologi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Anak yang mengalami trauma Etiologi n Jatuh Olahraga Bermain Kecelakaan Berkelahi Menggigit Makanan Keras Total Laki-laki Perempuan 1445,2 1252,2 516, 1 516,1 412,9 66,5 13,2 0 939 14,4 0 14,4 31100 23100 4.3 Lokasi Terjadi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Usia 8-12 Tahun di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Berdasarkan lokasi terjadinya trauma gigi permanen anterior dari 54 orang anak, paling banyak terjadi di rumah sebanyak 21 orang 38,9, sekolah sebanyak 16 orang 29,6, ruang bermain 4 orang 7,4, di jalan 9 orang 16,7 dan tempat lain-lain sebanyak 4 orang 7,4 Tabel 9. Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Distribusi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan lokasi terjadinya di Kecamatan Medan Johor dan Trauma Medan Selayang Lokasi Terjadinya Trauma Anak Mengalami Trauman Persentase Trauma Rumah Sekolah Ruang bermain Jalan Tempat laingereja,rumah sakit 21 16 4 9 4 38,9 29,6 7,4 16,7 7,4 Total 54 100 4.4 Klasifikasi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Usia 8-12 Tahun di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Berdasarkan klasifikasi trauma gigi yang dialami dari 54 orang anak usia 8-12 tahun di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang didapat, paling banyak mengalami fraktur enamel gigi sebanyak 28 kasus 42,4, fraktur enamel dentin sebanyak 13 kasus 19,7, lateral luksasi sebanyak 11 kasus 16,7, avulsi sebanyak 5 kasus 7,6, fraktur mahkota kompleks sebanyak 3 kasus 4,6, luksasi intrusi dan subluksasi sebanyak 2 kasus 3, klasifikasi trauma paling sedikat yaitu retak mahkota dan luksasi ekstrusi, masing-masing sebanyak 1 kasus 1,5 Tabel 10. Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Distribusi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan klasifikasi trauma di Kecamatan Medan Johor dan Selayang Klasifikasi Trauma Frekuensi Kasus n Persentase Kasus Retak mahkota Fraktur enamel Fraktur enamel-dentin Fraktur mahkota kompleks Subluksasi Luksasi ekstrusi Lateral luksasi Luksasi intrusi Avulsi 1 28 13 3 2 1 11 2 5 1,5 42,4 19,7 4,6 3 1,5 16,7 3 7,6 Total 66 100 4.5 Elemen Gigi yang Terkena Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Usia 8-12 Tahun di Kecamatan Medan Johor dan Selayang Berdasarkan elemen gigi yang terkena trauma gigi dari 56 orang anak didapat, gigi insisivus 1 atas sebanyak 35 kasus 53, gigi insisivus 2 atas sebanyak 13 kasus 19,7, gigi insisivus 1 bawah 9 kasus 13,6, gigi insisivus 2 bawah sebanyak 4 kasus 6,1, gigi kaninus atas sebanyak 4 kasus 6,1, dan gigi kaninus bawah 1 kasus 1,5 Tabel 11 Tabel 11. Distribusi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan elemen gigi di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Elemen gigi Frekuensi Kasus n Persentase Kasus Insisivus 1 atas Insisivus 2 atas Kaninus atas Insisivus 1 bawah Insisivus 2 bawah Kaninus bawah 35 13 4 9 4 1 53 19,7 6,1 13,6 6,1 1,5 Total 66 100 Universitas Sumatera Utara 4.6 Tindakan Orangtua Terhadap Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Usia 8-12 Tahun di Kecamatan Medan Johor dan Selayang Tindakan orangtua terhadap anak yang mengalami trauma gigi permanen anterior berdasarkan klasifikasi trauma didapatkan, orangtua yang membiarkan gigi yang mengalami trauma sebanyak 59 kasus 89,4, dibawa ke dokter umum atau dokter spesialis anak sebesar 2 kasus 3,1, dibawa ke dokter gigi seperti dilakukan perawatan tambalan sebanyak 4 kasus 6, dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan pencabutan sebanyak 1 kasus 1,5 Tabel 12. Tabel 12. Distribusi tindakan orangtua terhadap trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan klasifikasi trauma di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Klasifikasi Trauma Dibiarkan Saja Dibawa ke Dokter Umum atau Dokter Spesialis Perawatan Tambalan Pencabutan Gigi Total Retak mahkota 1 1 Fraktur enamel 26 2 28 Fraktur enamel-dentin 11 2 13 Fraktur mahkota kompleks 3 3 Subluksasi 1 1 2 Luksasi ekstrusi 1 1 Lateral luksasi 11 1 11 Luksasi intrusi 2 2 Avulsi 4 1 5 Total 59 89,4 2 3,1 4 6 1 1,5 66 100 Universitas Sumatera Utara Tindakan orangtua terhadap trauma gigi permanen anterior berdasarkan usia kejadian trauma anak didapatkan, orangtua yang membiarkan trauma gigi pada anak usia 8 tahun sebanyak 4 kasus 80, usia 9 tahun 6 kasus 85,7, 10 tahun sebanyak 12 kasus 92,3, 11 tahun sebanyak 20 kasus 100 dan anak usia 12 tahun sebanyak 17 kasus 29 . Orangtua yang membawa anak ke dokter pada usia 8 tahun hanya 1 kasus 50 Tabel 13. Tabel 13. Distribusi tindakan orangtua terhadap trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan usia kejadian trauma di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Usia Kejadian Trauma Tindakan orangtua n Total Dibiarkan saja Dibawa ke dokter umumSp.anak Perawatan Tambalan Pencabutan gigi 8 Tahun 9 Tahun 10 Tahun 11 Tahun 12 Tahun 480 685,7 1292,3 20100 1781 120 14,76 114,3 314,28 17,7 5100 7100 13100 20100 21100 Tindakan orangtua pada anak yang mengalami trauma gigi berdasarkan jenis kelamin anak yaitu dibiarkan saja pada anak laki-laki sebanyak 45 kasus 90, pada anak perempuan sebanyak 14 kasus 87,5 Tabel 14. Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Distribusi tindakan orangtua terhadap trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang Jenis Kelamin Tindakan orangtua n Total Dibiarkan saja Dibawa ke dokter umumSp.anak Perawatan Tambalan Pencabutan gigi Laki-laki Perempuan 4590 1487.5 12 16,25 36 16,25 12 50100 16100 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN