4. Mengetahui klasifikasi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang.
5. Mengetahui tindakan yang dilakukan orangtua pada anak usia 8-12 tahun yang mengalami trauma gigi permanen anterior di Kecamatan Medan Johor dan
Medan Selayang.
b. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui prevalensi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12
tahun berdasarkan elemen gigi di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang 2.
Mengetahui prevalensi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan usia di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang.
3. Mengetahui prevalensi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12
tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang. 4.
Mengetahui etiologi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan usia di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang.
5. Mengetahui etiologi trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12
tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang. 6. Mengetahui tindakan orangtua terhadap trauma gigi permanen anterior pada
anak usia 8-12 tahun berdasarkan usia di Kecamatan Medan Johor dan Medan Selayang.
7. Mengetahui tindakan orangtua terhadap trauma gigi permanen anterior pada anak usia 8-12 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Johor dan
Medan Selayang.
1.4 MANFAAT PENELITIAN a. Manfaat teoritis
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan gigi untuk merencanakan program penyuluhan, upaya pencegahan serta
menginformasikan penanganan darurat trauma gigi permanen anterior kepada masyarakat sehingga dapat mengurangi prevalensi trauma gigi permanen anterior
khususnya di kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi informasi kepada orangtua mengenai trauma gigi permanen anterior serta etiologinya dan
tindakan orangtua terhadap trauma gigi permanen anterior sehingga dapat lebih mengawasi anak ketika beraktifitas terhadap penyebab trauma.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Trauma
Trauma adalah luka atau jejas baik fisik maupun psikis yang disebabkan oleh tindakan fisik dengan terputusnya kontinuitas normal suatu struktur.Trauma dengan
kata lain disebut injuri atau wound, yang dapat diartikan sebagai kerusakan atau luka karena kontak yang keras dengan sesuatu benda.Definisi lain menyebutkan bahwa
trauma gigi adalah kerusakan yang mengenai jaringan keras gigi atau periodontal karena sebab mekanis.Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka trauma gigi
anterior merupakan kerusakan jaringan keras gigi dan atau periodontal karena kontak yang keras dengan suatu benda yang tidak terduga sebelumnya pada gigi anterior baik
pada rahang atas maupun rahang bawah atau kedua-duanya.
2
Kejadian trauma gigi biasanya melibatkan gigi insisivus rahang atas dibanding gigi rahang bawah.
6,7
Insidensi trauma pada gigi permanen biasanya terjadi pada anak sekitar 8 hingga 10 tahun.
4
Trauma injuri pada gigi dan jaringan pendukungnya merupakan tantangan pada praktek kedokteran gigi anak.
8
Kerusakan yang terjadi pada gigi anak dapat mengganggu fungsi bicara, pengunyahan, estetika, dan erupsi gigi permanen sehingga
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi serta rahang. Secara psikologis kehilangan gigi secara dini terutama gigi anterior akan menyebabkan gangguan pada
anak dan orangtua.
2,9
2.2 Prevalensi dan Etiologi Trauma