25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sediaan Padat, Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Penelitian 2 Program Studi Farmasi, dan Laboratorium
Farmakologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian berlangsung selama 7 bulan, dari bulan Februari sampai
dengan Agustus 2015.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan meliputi syringe 5 mL dan jarum ukuran 30 G PT. Anugerah Argon Medica, Indonesia, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-
2910, Jepang, optical microscopy Olympus 1x71, moisture balance WIGGEN, Jepang, oven Eyela NDO-400, Jepang, pengaduk magnetik advantec SRS 710
HA, stand up stirrer IKA RW 20 Digital, Jepang, timbangan analitik AND GH-202, Jepang, pH meter Horiba f-52, Jepang, termometer, mikropipet, dan
alat-alat gelas lainnya yang umum digunakan di laboratorium.
3.2.2 Bahan
Serbuk getah pepaya CV. Anugerah, Indonesia, natrium alginat CV. Total Equipment, Indonesia, kalsium klorida CV. Total Equipment, Indonesia,
tirosin Sigma Aldrich, Indonesia, kasein, sistein Sigma Aldrich, Indonesia, natrium hidroksida PT. Brataco, Indonesia, kalium dihidrogen fosfat PT.
Brataco, Indonesia, tricloroacetic acid TCA, dan aquadest.
3.3 Formula Mikropartikel
Formula mikropartikel natrium alginat yang mengandung serbuk getah pepaya yang dibuat dengan menggunakan metode gelasi ionik disajikan pada tabel
3.1
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 3.1 Formula Mikropartikel Natrium Alginat yang Mengandung Serbuk
Getah Pepaya
3.4 Pembuatan Mikropartikel
Bahan-bahan yang digunakan, seperti serbuk getah pepaya Carica papaya L., natrium alginat, dan kalsium klorida ditimbang secara akurat menggunakan
timbangan analitik. Untuk mengembangkan natrium alginat digunakan aquadest yang telah dipanaskan di atas hot plate suhu 70
C. Sedikit aquadest yang telah dipanaskan digunakan untuk membilas alu dan lumpang. Natrium alginat
sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam lumpang, kemudian 100 mL aquadest ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga membentuk
mucilago natrium alginat. Mucilago natrium alginat dipindahkan ke dalam beaker glass, kemudian diaduk menggunakan alat pengaduk stand up stirrer dengan
kecepatan 300 rpm selama 30 menit. Serbuk getah pepaya Carica papaya L. yang telah dilarutkan ke dalam 10 mL aquadest dimasukan ke dalam mucilago
natrium alginat, selanjutnya diaduk kembali menggunakan alat pengaduk stand up stirrer dengan kecepatan 300 rpm selama 30 menit.
Larutan kalsium klorida dibuat dengan cara melarutkan 2 g kalsium klorida dalam 100 mL aquadest di dalam beaker glass sambil diaduk
menggunakan batang pengaduk hingga terbentuk larutan kalsium klorida yang homogen. Mikropartikel serbuk getah pepaya Carica papaya L. dibentuk
dengan cara meneteskan dispersi mucilago natrium alginat- serbuk getah pepaya Carica papaya L. melalui syringe ukuran-30 G ke dalam larutan kalsium
klorida. Mikropartikel yang terbentuk dibiarkan dalam larutan kalsium klorida selama 30 menit, kemudian disaring dan dicuci dengan menggunakan aquadest.
Mikropartikel yang terbentuk dikeringkan di dalam oven selama 10 jam pada suhu
Bahan Berat g
Formula I Formula II
Serbuk getah pepaya 0,4
0,8 Natrium alginat
2 2
Kalsium klorida 2
2