Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Tirosin Pembuatan Kurva Kalibrasi Tirosin Pengujian Aktivitas Proteolitik

29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sistein, 2 mL kasein, kemudian campuran diinkubasi selama 20 menit pada suhu 37 C. Reaksi dihentikan dengan penambahan TCA 6 mL, kemudian disaring. Filtrat diinkubasi selama 20 menit pada suhu 37 C. Aktivitas proteolitik serbuk getah pepaya Carica papaya L. ditentukan oleh jumlah tirosin yang dihasilkan dari reaksi dengan kasein melalui pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum Fernando et al., 2011. Aktivitas proteolitik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Alviyulita, 2014: Aktivitas proteolitik = Keterangan: Tirosin konsentrasi tirosin yang terbentuk; v volume total sample pada tiap tabung dalam mL; q waktu inkubasi dalam menit; p jumlah enzim yang dgunakan dalam mL; Fp faktor pengenceran. 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Formulasi Mikropartikel

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan mikropartikel natrium alginat yang mengandung serbuk getah pepaya Carica papaya L. dengan menggunakan metode gelasi ionic. Mikropartikel yang terbentuk ditujukan untuk penggunaan topikal sebagai agen exfoliating agen pengelupas kulit dalam sediaan scrub. Sebelumnya, Permatasari 2007 telah berhasil membuat mikropartikel papain yang disalut dengan polimer natrium alginat menggunakan metode gelasi ionik untuk penggunaan oral. Proses pembuatan mikropartikel papain oleh Permatasari 2007 dilakukan pengoptimasian terhadap konsentrasi natrium alginat, konsentrasi kalsium klorida, dan kecepatan pengadukan untuk melihat pengaruhnya terhadap karakteristik mikropartikel yang terbentuk. Penelitian Permatasari 2007 memberikan hasil bahwa karakteristik mikropartikel paling baik dengan konsentrsi natrium alginat 1, papain yang digunakan 200 mg, dan kalsium klorida 0,1 M yang dibuat dengan kecepatan pengadukan 300 rpm. Pada penelitian Permatasari 2007 tidak dilakukan optimasi terhadap perbandingan polimer dengan papain sebagai zat aktif dalam pembuatan mikropartikel. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat mikropartikel natrium alginat yang mengandung serbuk getah pepaya dengan menggunakan metode gelasi ionik dengan cara memvariasikan jumlah serbuk getah pepaya untuk mengetahui karakteristik mikropartikel yang dihasilkan. Pada proses pembuatan mikropartikel, natrium alginat didispersikan ke dalam aquadest hingga terbentuk mucilago, kemudian serbuk getah pepaya yang telah dilarutkan di dalam aquadest didispersikan ke dalam mucilage natrium alginat dengan bantuan alat pengaduk stand up stirrer pada kecepatan pengadukan 300 rpm selama 30 menit hingga terbentuk dispersi natrium alginat-serbuk getah pepaya yang homogen. Pemilihan kecepatan pengadukan 300 rpm dalam pembuatan mikropartikel didasarkan pada pembentukan ikatan sambung silang antara natrium alginat dengan kalsium klorida yang lebih sempurna, sehingga baik 31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta morfologi maupun efisiensi penjerapannya lebih baik dibandingkan dengan kecepatan pengadukan yang lebih tinggi Permatasari, 2007. Setelah terbentuk dispersi yang homogen antara natrium alginat-serbuk getah pepaya, dilakukan evaluasi viskositas menggunakan viscometer dengan spindle nomor 3 pada berbagai kecepatan pengadukan. Hasil evaluasi viskositas dari setiap formula dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4 .1 Viskositas Formula Mikropartikel Natrium Alginat yang Mengandung