Kandungan dan Khasiat Tanaman

6 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Flavonoid merupakan senyawa golongan fenol yang memiliki khasiat sebagai antimikroba, karena kemampuannya membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler terlarut serta dinding sel mikroba melalui ikatan hidrogen, sehingga akan merusak dinding sel mikroba. Flavonoid juga bersifat anti inflamasi, sehingga dapat mengurangi peradangan serta mengurangi rasa sakit. Flavonoid dikenal sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan kerja sistem imun, karena dapat menghasilkan leukosit dengan cepat dan lebih cepat mengaktifkan limfoid Haryani et al., 2012. Alkaloid karpain merupakan senyawa alkaloid khas yang dihasilkan oleh tanaman pepaya. Alkaloid karpain bersifat toksik terhadap mikroba, sehingga efektif membunuh bakteri dan virus, bersifat detoksifikasi yang mampu menetralisir racun dalam tubuh, serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh Hariyani et al., 2012. Alkaloid berefek sitotoksik yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme sel spermatogenik Pangesti et al., 2013. Triterpenoid memiliki khasiat menghambat pertumbuhan bakteri berdasarkan hasil pengujian aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphilococcus aureus dengan merusak membran sel bakteri, sehingga menyebabkan kerusakan pada komponen struktural membran sel bakteri Pangesti et al., 2013. Antioksidan yang terdapat di dalam buah pepaya yaitu vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan beta karoten dapat meredam dampak negatif oksidan dengan cara mencegah pembentukan radikal bebas dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan Estika, 2010. Beta karoten dapat meningkatkan enzim Glutation S Tranferase GST sebagai unsur pencegah kanker kulit dan paru-paru Estika, 2010. Enzim papain yang terdapat pada getah pepaya dapat menghancurkan protein sehingga terurai menjadi polipeptida dan dipeptida Wulandari et al., 2012.

2.1.4 Serbuk Getah Pepaya

Getah pepaya tersusun atas 3 jenis enzim yaitu papain 10, kimopapain 45, dan lisozim 20, serta senyawa kimia lain termasuk sulfur 1,2 dan asam malat 0,4 Purwogati, 1991; Winarno, 2010 dalam Jean, 2015. Dari ketiga enzim yang terkandung dalam getah pepaya, papain memiliki daya 7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta proteolitik yang paling besar Jean, 2015. Enzim papain merupakan senyawa aktif yang memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Enzim papain sebagai protease sulfhidril dapat diaktifkan oleh zat-zat pereduksi dan menjadi tidak aktif jika terdapat zat pengoksidasi. Enzim papain memutus ikatan peptida pada residu asparagin-glutamin, glutamat-alanin, leusin-valin, dan penilalanin-tirosin Rizki et al., 2014. Gambar 2.2 Struktur Papain dalam Getah Pepaya Sumber : Amri, Ezekiel and Florence Mamboya, 2012 Papain tampak sebagai serbuk putih atau putih keabu-abuan dan bersifat agak higroskopik. Praktis larut dalam air dan gliserol, tidak larut dalam sebagian besar pelarut organik J. Biol, 1961 dalam Permatasari, 2007. Papain aktif pada pH 5 tetapi dapat berfungsi dalam medium netral hingga basa. Serapan UV maksimal pada 278 nm J. Biol, 1961 dalam Permatasari, 2007. Papain dapat diidentifikasi dengan menggunakan bubuk skim milk dalam asam asetat pH 5,5 pada suhu 37 C yang akan membentuk koagulan Vishal et al., 2013. Formulasi yang terdiri dari papain dan enzim lainnya yang ada di pasaran membutuhkan kondisi penyimpanan pada suhu dingin 2-8 C atau pada kondisi sejuk 8-25 C Sankalia et al., 2005. Ada beberapa kualitas papain, yaitu: 1. Crude Papain papain kasar Crude papain merupakan getah pepaya segar yang langsung dikeringkan tanpa perlakuan sebelumnya, kecuali penambahan antioksidan.