26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 3.1 Formula Mikropartikel Natrium Alginat yang Mengandung Serbuk
Getah Pepaya
3.4 Pembuatan Mikropartikel
Bahan-bahan yang digunakan, seperti serbuk getah pepaya Carica papaya L., natrium alginat, dan kalsium klorida ditimbang secara akurat menggunakan
timbangan analitik. Untuk mengembangkan natrium alginat digunakan aquadest yang telah dipanaskan di atas hot plate suhu 70
C. Sedikit aquadest yang telah dipanaskan digunakan untuk membilas alu dan lumpang. Natrium alginat
sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam lumpang, kemudian 100 mL aquadest ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga membentuk
mucilago natrium alginat. Mucilago natrium alginat dipindahkan ke dalam beaker glass, kemudian diaduk menggunakan alat pengaduk stand up stirrer dengan
kecepatan 300 rpm selama 30 menit. Serbuk getah pepaya Carica papaya L. yang telah dilarutkan ke dalam 10 mL aquadest dimasukan ke dalam mucilago
natrium alginat, selanjutnya diaduk kembali menggunakan alat pengaduk stand up stirrer dengan kecepatan 300 rpm selama 30 menit.
Larutan kalsium klorida dibuat dengan cara melarutkan 2 g kalsium klorida dalam 100 mL aquadest di dalam beaker glass sambil diaduk
menggunakan batang pengaduk hingga terbentuk larutan kalsium klorida yang homogen. Mikropartikel serbuk getah pepaya Carica papaya L. dibentuk
dengan cara meneteskan dispersi mucilago natrium alginat- serbuk getah pepaya Carica papaya L. melalui syringe ukuran-30 G ke dalam larutan kalsium
klorida. Mikropartikel yang terbentuk dibiarkan dalam larutan kalsium klorida selama 30 menit, kemudian disaring dan dicuci dengan menggunakan aquadest.
Mikropartikel yang terbentuk dikeringkan di dalam oven selama 10 jam pada suhu
Bahan Berat g
Formula I Formula II
Serbuk getah pepaya 0,4
0,8 Natrium alginat
2 2
Kalsium klorida 2
2
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
37 C, kemudian disimpan di dalam desikator selama 2 hari Chakraverty, 2012,
dengan modifikasi.
3.5 Evaluasi Mikropartikel
3.5.1 Uji Perolehan Kembali
Faktor perolehan kembali ditentukan dengan membandingkan bobot total mikropartikel yang diperoleh terhadap bobot bahan pembentuk mikropartikel. Uji
perolehan kembali dilakukan dengan cara menimbang dengan seksama serbuk getah pepaya Carica papaya L., natrium alginat, dan kalsium klorida sebagai
bobot bahan pembentuk mikropartikel. Mikropartikel yang terbentuk ditimbang dan dicatat sebagai bobot total mikropartikel yang diperoleh. Persentase faktor
perolehan kembali diperoleh dari persamaan Kumar et al., 2011 :
Keterangan : PK = faktor perolehan kembali , Wm = bobot mikropartikel yang diperoleh g, Wt = bobot bahan pembentuk mikropartikel g
3.5.2 Penetapan Kadar Air
Pengujian kadar air yang terdapat pada mikropartikel dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kadar air moisture balance. Mikropartikel yang
terbentuk ditimbang di atas cawan aluminium sebanyak 1 g, selanjutnya alat diatur pada suhu 105
⁰C untuk mengukur kadar air Sugindro, 2008 dalam Kasih, 2014.
3.5.3 Penentuan Distribusi Ukuran Partikel
Penentuan distribusi ukuran mikropartikel serbuk getah papaya Carica papaya L. dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik optical
microscopy. Sejumlah mikropartikel diletakkan di kaca objek, kemudian dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 kali Weekarody, 2008 dalam Kasih,
2014 dengan modifikasi.