Uji Perolehan Kembali Penetapan Kadar Air

28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.4 Pemeriksaan Bentuk dan Morfologi Mikropartikel

Pemeriksaan bentuk dan morfologi mikropartikel dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik optical microscopy. Mikropartikel yang terbentuk diletakkan di atas kaca objek, kemudian dianalisa menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 100 kali Sari et al., 2012, dengan modifikasi.

3.5.5 Uji Aktivitas Proteolitik Mikropartikel

3.5.5.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Tirosin

Untuk pengujian aktivitas proteolitik serbuk getah papaya Carica papaya L. dibuat kurva kalibrasi tirosin sebagai baku standar. Sebelum membuat kurva kalibrasi, terlebih dahulu dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum tirosin dengan cara 10 mg tirosin dilarutkan dengan aquadest sampai 100 mL. Kemudian dilakukan pengukuran serapan tirosin pada panjang gelombang 250-350 nm dengan menggunakan spektofotometer UV-Vis. Dari hasil pengukuran, dapat diperoleh panjang gelombang maksimum dengan melihat serapan yang tinggi Jean, 2015.

3.5.5.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Tirosin

Untuk membuat kurva kalibrasi, larutan induk tirosin dibuat dengan cara melarutkan 10 mg tirosin dalam 10 mL aquadest. Selanjutnya dibuat seri konsentrasi 25 ppm, 35 ppm, 45 ppm, 55 ppm, 65 ppm, 75 ppm, dan 85 ppm sebanyak 10 mL dari larutan induk. Tiap seri larutan diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh dengan menggunakan spektofotometer UV-Vis. Dibuat kurva kalibrasi yang menyatakan hubungan antara serapan dengan konsentrasi larutan Jean, 2015.

3.5.5.3 Pengujian Aktivitas Proteolitik

Sebanyak 50 mg mikropartikel digerus di dalam mortar, kemudian dilarutkan dalam 25 mL dapar fosfat pH 6,5 dan diaduk dengan menggunakan pengaduk magnetik selama 45 menit. Sisa dinding mikropartikel dipisahkan dengan cara filtrasi. Filtrat sebanyak 2 mL, ditambahkan 2 mL EDTA, 2 mL