b.
Proses mutasi antar provinsi dalam zona dapat dilakukan mulai tanggal 09
s.d. 20 Juli 2008, sedangkan mutasi antar provinsi antar zona selambat- lambatnya tanggal 27 Juli 2008 sudah diproses di Direktorat Pelayanan haji
c.
Mutasi antar zona dilakukan melalui Kantor Wilayah Departemen Agama
provinsi yang dituju untuk diproses di Direktorat Pelayanan haji.
55
D. ANALISA STRATEGI
Analisa srtategi yang dimaksud adalah SWOT yang merupakan analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi yang telah dikenal luas. Hasil dari
analisis SWOT ini dapat menunjukkan kualitas dan kuantifikasi posisi organisasi dengan sejumlah kemampuan-kemampuan inti. Bila resultasi kekuatan dan
kelemahan positif, yang kemudian memberikan rekomendasi strategis terhadap strategi serta rekomendasi fungsional kebutuhan atau modifikasi sumber daya
organisasi.
56
Dalam menganalisis strategi pelayanan prima Kantor Departemen Agama Jakarta Barat Kandepag Jak-Bar, penulis menggunakan pendekatan SWOT yang
terdiri dari
1. Strenght kekuatan
Kekuatan adalah keuntungan yang di miliki, kekuatan strategi pelayanan prima Kantor Departemen Agama Jakarta Barat Kandepag Jak-Bar terhadap
calon jamaah haji adalah dengan dasar hukum yang dimiliki oleh pemerintahan tentang penyelenggaraan ibadah haji antara lain:
55
Cepi Supriatna, “Pendalaman dan Aplikasi Kebijakan Teknis Pelayanan Haji Tahun 1428 H2007 M”
Jakarta, 30 Juni 2007, h.1-6
56
M. Ismail Yusanto M. Karebet Widjaja Kusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah,
Jakarta: Khairul Bayan, 2003, Cet. Ke-1, h. 29
1 Undang-Undang No. 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
“Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan
manajmemen penyelenggaraan yang baik agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, lancer dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama
serta jamaah haji dapat melaksanakan ibadah secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur”.
2 Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 20 Tahun 2007 tentang Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1428 H 2007 M “Besarnya BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri setelah
mendapat persetujuan Dewan Perwalikan Rakyat Republik Indonesia” 3
Keputusan Menteri Agama No. 371 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Agama No. 396 Tahun 2003 “Penyelenggaraan ibadah haji meliputi pembinaan, pelayanan dan
perlindungan calon jamaah haji dan jamaah haji di Indonesia dan di Arab Saudi”
4 Keputusan Menteri Agama No. 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama KabupatenKota sebagaimana telah diubah dengan keputusan Menteri
Agama No. 480 Tahun 2003 “Penyelenggaraan ibadah haji di tingkat pusat dilaksanakan oleh Direktur
Jenderal dibantu oleh Direktur Pelayanan Haji dan Umrah, dan Direktur Pembinaan Haji.
5 Peraturan Menteri Agama No. 15 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Ibadah Haji 6
Peraturan Menteri Agama RI No. 31 Tahun 2007 tentang Penetapan Porsi Jamaah Haji Indonesia Tahun 1428 H2007 M
57
. 7
Dalam pelayanan memakai alat yang lebih modern dengan fasilitas selain SISKOHAT, KANDEPAG JAK-BAR juga mengadakan pemotoan langsung
di scan di kantor dan capjari asli bagi jamaah yang mendaftar agar dapat di simpan di komputer
2. Weakness kelemahan