Hasil Penelitian Yang Relevan

34 Hariyatmi, Eli Herowati, dan Djumadi dalam penelitianya yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Semester II Smp Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 20042005 Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan STAD Student Teams Achievement Division” mendapat kesimpulan bahwa perbedaan hasil belajar biologi yang diperoleh dengan menggunakan strategi pembelajaran jigsaw yaitu aspek kognitif sebesar 69,9, aspek afektif sebesar 92 dan aspek psikomotor sebesar 88, sedangkan hasil belajar biologi yang diperoleh dengan menggunakan strategi pembelajaran STAD yaitu aspek kognitif sebesar 66,4, aspek afektif sebesar 90 dan aspek psikomotor sebesar 86, dan strategi pembelajaran jigsaw lebih tinggi dalam pencapaian hasil belajar biologi dari pada strategi pembelajaran STAD. 53 Devi Kusmiyati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model Kooperatif Learning Teknik Two Stay Two Stray pada Konsep Ekosistem Terintegrasi Nilai Terhadap Hasil belajar Biologi eksperimen di SMA Jami’iyyah Islamiyah, Pondok Aren mendapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara mean kelas eksperimen dengan kelas kontrol dengan hasil uji hipotesis menggunakan perhitungan uji “t” sehingga Ha yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Cooperatif Learning teknik Two stay Two Stray terintegrasi nilai terhadap hasil belajar biologi siswa diterima. 54 Tia Karina dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Dua Tingga Dua Tamu dengan Pendekatan Nilai untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Siswa Kelas Ii Man Suruh . skripsi, Semarang: UNES, 2006. Diakses dari http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiarchivesHASH011000a3183e.dirdoc.pdf , 30 oktober 2010 53 Hariyatmi, dkk., “Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Semester II Smp Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 20042005 Menggunakan Strategi Pembelajaran JIGSAW DAN STAD Student Teams Achievement Division . MIPA, Vol. 17, No. 1, Januari 2007: 17 –32. diakses dari http:eprints.ums.ac.id124813._HARIYATMI.pdf, 8 oktober 2010 54 Devi Kusmiyati, Pengaruh Model Kooperatif Learning Teknik Two Stay Two Stray pada Konsep Ekosistem Terintegrasi Nilai Terhadap Hasil belajar Biologi, skripsi, Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, , Tidak dipublikasikan 35 Pada Konsep Cahaya PTK di MTS Pembangunan UIN Jakarta mendapat kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray dengan pendekatan nilai untuk meningkatkan hasil belajar siswa memberikan dampak positif dalam pembelajaran berupa peningkatan hasil belajar siswa yang cukup signifikan. 55 Berbagai hasil penelitian yang sudah diutarakan di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dan Two Stay Two Stray TSTS masing-masing memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri yang mampu meningkatkan hasil belajar Biologi siswa karena bersifat student center . Namun dari berbagai penelitian tersebut menyatakan bahwa teknik jigsaw lebih baik dari teknik STAD pada konsep tertentu.

C. Kerangka Pikir

Belajar merupakan proses perkembangan ke arah yang lebih sempurna. Belajar pada dasarnya merupakan pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid. Sedangkan pembelajaran biologi mempunyai tujuan agar siswa dapat menguasai konsep-konsep sains. Hal ini berarti bahwa pendidikan sains harus menjadikan siswa tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang konsep-konsep sains, melainkan harus menjadikan siswa berpikir, bersikap dan bertindak berdasarkan pemahaman tentang konsep dan prinsip-prinsip sains. Dari proses belajar yang selama ini dilakukan disekolah yang menggunakan metode konvensional membuat pemahaman siswa kurang. Sehingga hasil belajar yang didapat tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penentu hasil belajar salah satunya adalah strategi yang digunakan oleh guru. Strategi belajar membuat siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Strategi memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami makna atau materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru harus direncanakan secara matang. Strategi pembelajaran 55 Tia Karina, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Dua Tingga Dua Tamu dengan Pendekatan Nilai untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya PTK di MTS Pembangunan UIN Jakarta , skripsi, Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Tidak dipublikasikan 36 dapat mengguakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga menciptakan kelas yang lebih interaktif dan dinamis. Metode pembelajaran dapat mengoptimalkan proses belajar sehingga tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai dapat tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, seorang guru harus menggunakan metode yang tepat sebagai upaya mencapai keberhasilan pembelajaran. Metode belajar harus membuat siswa aktif dalam proses pembelajarannya, karena keaktifan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar. Selain itu, metode belajar harus dapat memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Karena metode belajar melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang bersifat menantang dan sekaligus menyenangkan. Dengan demikian, metode belajar dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikologis siswa, sehingga akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar mengajar di kelas. Pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajarannya harus terjadi interaksi yang intensif antar berbagai komponen sistem pembelajaran guru, siswa, materi pembelajaran, dan lingkungan Situasi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan mengaplikasikan pembelajaran. Kriteria model belajar tersebut merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif Cooperative Learning . Cooverative Learning merupakan pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling bekerja sama dan saling menghargai. Pembelajaran kooperatif banyak sekali tekniknya diantaranya adalah Jigsaw dan Two Stay Two Stary. Dalam kedua teknik tersebut siswa dituntut untuk kerjasama dan berbagi informasi. Dalam teknik jigsaw kelompok terdiri 5-6 orang dan dibagi menjadi dua bagian yaitu kelompok ahli dan kelompok asal. Sedangkan teknik Two Stay Two Stray terdiri dari 4 orang dua diantaranya bertugas menjadi tamu dan dua diantaranya bertugas menjadi tuan rumah. Berbagai hasil penelitian yang sudah diutarakan di atas menunjukkan bahwa teknik jigsaw dan Two Stay Two Stray TSTS masing-masing 37 memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri yang mampu meningkatkan hasil belajar Biologi siswa karena bersifat student center. Tetapi dari penelitian diatas menyebutkan bahwa teknik jigsaw lebih baik daripada teknik TSTS. Oleh Karena itu untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih meningkat digunakan kedua teknik ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dari kedua teknik ini.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: “Terdapat perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dengan TSTS terhadap hasil belajar pada konsep ekosistem, dengan hasil penelitian penggunaan metode kooperatif teknik jigsaw lebih baik dibandingkan tipe Two Stay Two Stray TSTS” 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs PUI yang bertempat di Jalan Pahlawan No. 57 Bogor Selatan dan waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap ajaran 20102011.

B. Metode dan Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen eksperimen semu yaitu metode yang menguji sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen misalnya perlakuan, stimulus, kondisi dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tersebut. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah two group pre test pos test disajikan sebagai berikut: 1 Tabel 3.1. Desain penelitian Kelas Pretes Perlakuan Postest Kelas Jigsaw O X 1 O Kelas TSTS O X 2 O Keterangan: O : Tes awal dan tes akhir untuk kelas jigsaw dan TSTS X1 : Perlakuan dengan teknik jigsaw X2 : Perlakuan dengan teknik TSTS

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi ialah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. 2 Populasi target pada 1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 186

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

1 4 202

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1 MTS Negeri Enok

0 1 9